03

541 206 11
                                    

Hari ini---Selasa pagi---Alfa tak seperti hari sebelumnya. Dia tampak cemas dan juga khawatir. Pasalnya hari ini Bu Sukma membagi kelompok Seni Budaya. Hanya dia, Eja, Adel, dan Rayyan yang tersisa untuk pembentukan kelompok. Bukannya apa-apa Alfa tidak pernah seyakin ini, ia yakin dia akan mendapatkan kelompok dengan Rayyan. Maka disinilah dia sekarang, sedang membujuk Rayyan agar cowok itu mau berganti kelompok jikalau ia mendapat kelompok dengan Eja"Ntar kalo gue dapat kelompok sama Eja kita tukaran ya?,"pinta Alfa kepada Rayyan.

Rayyan menaikkan sebelah alisnya. Dan Alfa harus menahan kekesalnnya akan respon cowok itu. Sabar. Alfa harus sabar. Setidaknya cuman dengan ini ia bisa bertukar pasangan jika dengan sialnya, ia mendapat kelompok yang sama dengan Eja.

"Rayyan dengan Adel"ujar Bu sukma.
"otomatis Eja dengan Alfa, ya?"terimakasih dengan Bu Sukma yang telah mewujudkan kekhawatiran Alfa.

Alfa menepuk bahu Rayyan dan memasang muka memelas terbaiknya"switch, ya?"katanya sambil mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dada.

Rayyan dengan wajah tenangnya merasa kasihan juga dengan Alfa, sekaligus juga bingung. Kenapa cewek itu merendahkan dirinya seperti ini hanya untuk bertukar kelompok dengannya?. Dia ragu, diantara kasihan dengan Alfa dan juga ia,,,,,,

"Please,,,,"Alfa semakin memelas, benar benar memohon kepada Rayyan.

Rayyan berdecak lidah"Tapi gue ada urusan sam------"

"Siwe,"panggilan Eja yang membuat Rayyan dan Alfa kompak menoleh kearahnya. Lalu Eja mengambil tempat duduk di samping Alfa yang kosong dengan tanpa kata.

Alfa mendengus tak percaya"lo sama Adel, gue sama dia,"ujar Alfa dengan menunjuk Rayyan yang menampakkan wajah datarnya.

Eja menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti"Kena---"

"Gue switch ama dia,"potong Alfa cepat. Karena mulai risih dengan Eja yang selalu menatapnya.

Eja beralih menatap Rayyan"Benar Ray?"tanyanya kemudian.

Rayyan nampak ragu".....Ngga__"

"Boleh gue duduk?,"tanya seorang gadis yang berdiri tepat di hadapan Rayyan.

Dengan cepat Rayyan mengangguk. Dan di sebelahnya Alfa hanya bisa melongos pasrah.

"Hay EJa, hay Alfa"sapa Adel kepada Alfa dan Eja kemudian duduk di depan Rayyan dengan senyum yang masih menyungging di ujung bibir merah alaminya. Rayyan menatap itu tanpa berkedip dengan ekspresi datar yang masih menghiasi wajah tampannya.

Rayyan menoleh kearah Alfa kemudian meringis dan mengucapkan kata 'Sorry' tanpa suara. Ketika pemuda itu kembali menatap Adel, raut wajahnya seketika berubah.
Alfa yang memperhatikan itu mencelos. Ia tau arti tatapan dan raut wajah itu. Amat sangat tau.

Itu seperti cara Alfa untuk menyembunyikan perasaannya. Tapi tatapan Rayyan itu sangat kentara menunjukkan bahwa ia menyukai gadis di depannya itu. Tidakkah ia,,,,,,,,

"Btw, gue gak mau Switch sih"ucap Eja tiba-tiba. Alfa melirik kearah Eja sebentar dan ia tidak bisa mendebat lagi. Kemudian ia melihat Rayyan yang masih setia menatap penuh rindu Adel dengan raut datar seperti itu.

Eja mengerutkan kening dan mengikuti arah pandang Alfa. Dan ia pun mengerti"Lo juga tau Rayyan suka sama Adel?"bisik Eja tiba-tiba yang kembuat Alfa berjengit kaget

Alfa segera saja menguasai dirinya dan menatap Ken kesal"Barusan. Kenapa? Lo dah tau sejak lama?"Juteknya.

Eja terkekeh pelan melihat kekesalan Alfa yang dibuat-buat. Menggemaskan pikirnya"Gue pernah denger anak-anak ngomong gitu, sih" ucapnya acuh "Kalo emang benar dia suka sama Adel, kenapa kita gak bantu dia? Dia pasti seneng bisa satu kelompok sama orang yang dia suka. Lihat aja tuh tatapannya. Penuh arti gitu,"Ujar cowok itu yang diakhiri dengan cibiran.

"Masa?"Sangsi Alfa acuh.

Apa Rayyan nyaman berada di dekat Adel jika ia kemang menyukai gadis itu?.

Apa dia tidak takut jika Adel mengetahui isi hatinya?

Namun, melihat Rayyan di depan Adel seperti ini, bahkan semua orang tahu tentang perasaannya akan gadis itu, tampaknya Rayyan baik-baik saja dengan semua itu. Bahkan ia tidak risih berdekatan dengan gadis yang disukainya. Berbeda dengan Alfa, sekarang saja ia sangat risih dan ingin segera pergi.

Eja mengangguk"Lagian siapa coba yang gak seneng deket sama orang yang kita suka?"

Alfa meringis dan merunduk memain-mainkan jemarinya. Kemudian.....

"gue"











.

.

.

.

.

.
Ucapnya dalam hati.

Dan kemudian dia menyibukkan diri dengan tugas kelompok yang di berikan Bu Sukma dan menunduk dalam mencoba menyembunyikan wajahnya yang terasa panas tat kala merasakan Eja masih menatapnya.


Cowok ini benar benar............

******


~~>Adh33llll<~~

Alfa & Eja [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang