warning!!
this story is just fan fiction if you don't like it leave this story!
Monday, 25 August 2016
Seoul, South Korea"kau sudah menemukannya?"
"belum, tetapi salah satu dari mereka
sudah menemukan posisi terakhir dia berhenti""baguslah setidaknya ada kemajuan, aku tidak ingin rencana bos gagal hanya karena kita kehilangan dia"
"yahh aku juga tidak ingin kita selalu menjadi sasarannya"
"cukup kita selalu jadi yang spesial, tapi kuharap dengan kita yang menemukannya kita tak lagi dispesialkan"
"hmm sudahlah aku akan memantau mereka dari sini"
"berapa orang memangnya mereka?"
"7? maybe, aku juga tak terlalu ingat, mereka sedang menyamar menjadi anak sekolahan sekarang"
"hey! kau mendengarkan ku tidak?!" masih belum ada sahutan, bahkan yang diteriaki masih asik melamun
"RENJUN!" teriaknya lagi yang kali ini bisa membuatnya tersadar dari acara melamun
"ya? kau siapa?vapa aku mengenalmu?"pertanyaan beruntun dari Renjun yang hanya dibalas decakan kesal
"kita sekelas, aku Jinyoung kalau kau lupa"
ah si kepala kecil ternyata
"ya aku mengingatmu kau wakil ketua kelas bukan?"
"betul sekali, dan aku dari tadi memanggilmu tapi kau malah asik dengan duniamu sendiri" jawaban Jinyoung membuat Renjun tak enak hati, pasalnya dia benar benar sedang melamun memikirkan kata seseorang yang sampai sekarang terngiang ngiang di pikirannya bahkan panggilan dari Jinyoung saja Renjun tak mendengarnya
"ekhem jadi apa tujuanmu memanggil ku Jinyoung?" Renjun mengalihkan topik pembicaraan
cih bahkan dia mengalihkan pembicaraan ini
"kau dipanggil oleh Mrs.Wendy untuk datang ke ruangannya"kata Jinyoung sambil kembali ke tempat duduknya
Renjun segera pergi ke luar kelas dan menuju ruangan wali kelasnya tersebut sebelum bisikan seseorang membuatnya menghentikan langkah kakinya untuk keluar
"berhati hatilah"
dia yang baru saja berbisik adalah orang yang mengatakan suatu hal kepadanya sejak pertama kali menginjakkan kaki di kelas ini
aku tak tau apa yang membuatmu masuk kesekolah ini yang jika dibandingkan masih banyak sekolah lain yang lebih bagus dari ini, tapi itu tak penting yang harus kau waspadai adalah 'mereka yang selalu mengawasi muridnya' dan jika kau melakukan sesuatu diluar peraturan bersiap siap lah
kata kata itu yang selalu terngiang oleh Renjun, tapi satu hal yang Renjun yakini ada yang tak beres di sekolah ini
tok tok tok
"boleh saya masuk Mrs.Wendy?"tanya Renjun dari luar ruangannya
"masuklah"
ini pertama kalinya Renjun masuk ke ruangan wali kelasnya tersebut, dan ia melihat ada seorang murid yang juga seperti dirinya sedang duduk didepan meja Mrs.Wendy
"silahkan duduk Renjun" ucap Mrs.Wendy, dan Renjun langsung dusuk disebelah murid tersebut
"Renjun, siswa ini ingin kau menjadi partnernya dalam olimpiade sains mewakili sekolah kau mau kan?"tanya Mrs.wlWendy kepada Renjun
"hmm kenapa aku? maksudku aku kan baru disini sekitar sebulan yang lalu jika kau lupa dan aku juga tidak mengenal pemuda ini"balas Renjun sambil melihat pemuda disampingnya
"karena kau pintar dalam segala hal setelah kuperhatikan selama ini, jadi mau tak mau kau harus menjadi partner ku" pemuda yang sedari tadi diam akhirnya angkat suara
kenapa dia memaksaku untuk menjadi partnernya, dan apa katanya tadi? sudah lama memperhatikan ku, cihh aku mulai curiga dengan dirinya dan Mrs.Wendy
"jangan berpikiran yang aneh Renjun" ucap sang pemuda yang semakin membuat renjun menatapnya datar
"kenapa bukan kembaranmu saja? setelah kuperhatikan juga kalian sangat pintar dalam hal apapun"balas renjun datar
I found you boy
if you like this story
please leave a vote and comment-Renflowsjun