Who?

10.8K 677 37
                                    


warning!!
this story is just fan fiction
if you don't like it leave this story!

warning!! this story is just fan fiction if you don't like it leave this story!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Monday, 25 August 2016
Seoul, South Korea

tap tap tap

derap langkah seseorang yang sedang berjalan dengan angkuhnya di sebuah bangunan mengisi keadaan yang sedang sunyi dikarenakan para murid sedang belajar di kelas masing masing

dengan mantap dirinya terus melangkah ke arah pintu yang dia yakini sebagai tempat ruangan pemimpin dari gedung ini

Principal's office

itulah tulisan yang tertempel rapi di depan pintu berwarna putih itu, dirinya mengetuk pintu itu beberapa kali sampai suara didalam menyahuti ketukannya

"masuklah"ucap seseorang dari dalam yang langsung diturutinya

melangkah masuk dengan langkah tegas, orang tersebut-kepala Sekolah-mengalihkan pandangannya dari kertas kertas penting kepada seorang pemuda yang baru saja masuk ke dalam ruangannya

"anak baru? kau yang didaftarkan oleh seorang pria kemarin? anak tuan Huang? "tanyanya secara beruntun setelah sang tamu dipersilahkan duduk terlebih dahulu

sedangkan yang ditanya belum mengeluarkan sedikitpun suaranya dari tadi

kenapa dia banyak tanya? tak bisakah langsung memberi tahu kelas ku?

namun semua kata kata tersebut hanya mampu diucapkannya di dalam hati, bagaimanapun dia tetaplah seorang murid yang harus sopan terhadap seorang kepala sekolah dan pembokatnya, maka hanya ini yang dapat dikeluarkan dari mulutnya

"ya, dan bisakah anda memberi tahu kelasku sekarang? "jawabnya dengan masih mempertahankan sopan santun meski kesabarannya tinggal sedikit

"oh benar, kelasmu ada di lantai 3 berada dekat tangga dan sudah ada guru di dalamnya yang mengajar, jadi kau tinggal mengetuk pintunya saja"jelas Kepala Sekolah

"hmmm baiklah aku permisi dan terima kasih"ucapnya sambil berdiri dan membungkuk sedikit dan berjalan keluar,tepat dilangkah ke 5 dirinya ditanya lagi

"namamu siapa?"tanya kepala sekolah

"Renjun"balasnya tanpa menoleh ke belakang dan lanjut berjalan ke luar,dan beberapa langkah lagi dirinya melihat anak tangga yang sudah dipastikan menuju kekelasnya

ck apakah tidak ada lift? aku tak mau repot repot menaiki tangga ini

meskipun membatin dirinya tetap melngkah dan menaiki anak tangga tersebut dua tangga sekaligus

dan di anak tangga teratas dirinya dapat mendengar suara guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran yang sedang diajarkannya

lalu dengan cepat dirinya mengetuk pintu kelas tersebut agar cepat cepat masuk kekelas dan segera duduk di bangku yang akan menjadi miliknya nanti

tak bisakah dia membuka pintu ini? sungguh aku tak ingin berlama lama di luar sini

tepat di detik berikutnya pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sedang menatapnya bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tepat di detik berikutnya pintu terbuka menampilkan wanita paruh baya yang sedang menatapnya bingung

"aku murid baru yang mendapatkan kelas disini dari kepala sekolah"jelasnya cepat

"ohh baiklah silahkan masuk, dan perkenalkan dirimu di depan"balas guru tersebut

"aku Renjun dari new york"ucapnya singkat sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas dan tidak menemukan bangku kosong satupun

sial apa aku salah masuk kelas?!

"apakah tidak ada bangku kosong?"tanyanya entah pada siapa sambil pandangannya terus melihat isi kelas

"ahh ya aku baru ingat, Bomin tolong ambilkan bangku dan meja kosong di gudang"ucap guru tersebut dan langsung diangguki oleh pemuda yang bernama Bomin

"maaf Renjun, kami tidak tau akan ada murid baru masuk di kelas ini, jadi sekali lagi maaf kan aku, dan aku juga wali kelas disini namaku Son Seungwan panggil saja Mrs. Wendy"jelas guru tersebut sambil tersenyum aneh

dan renjun hanya diam tak menanggapi apa yang dikatan oleh sang guru sebab dirinya sedang ditatap oleh seorang pemuda di barisan paling belakang dekat jendela seolah mengatakan sesuatu melalui tatapan tersebut

dan renjun hanya diam tak menanggapi apa yang dikatan oleh sang guru sebab dirinya sedang ditatap oleh seorang pemuda di barisan paling belakang dekat jendela seolah mengatakan sesuatu melalui tatapan tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

if you like this story
Please leave a vote and comment

-Renflowsjun

I'm a BOSS [ HRJ ]Where stories live. Discover now