Chapter 16

206 41 0
                                    

~ Saatnya lubang yang selama ini ditutupi dengan kebohongan akan mulai terbuka oleh sebuah kejujuran. Kebenaran yang kau selama ini ditutup akan dibuka oleh darah dagingmu sendiri. ~ Lee Byun
.
.
.
.
.
.

🌹🌹🌹

Disini sekarang Yuna berada dengan sebuah gaun yang indah melekat ditubuhnya. Sekarang ia sudah berada di kamar yang disiapkan khusus untuk dirinya, benar Yuna yang terpilih dari 10 gadis terpilih lainnya. Yuna menghela napasnya, ia tidak boleh senang dulu. Yuna harus fokus dengan tugasnya. Alasan utamanya datang ke kerajaan yaitu hal yang sebenarnya ia tidak ingin lakukan.

Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak mungkin membantah perintah ayahnya. Yuna mengambil beberapa buku untuk menghilangkan kebosanannya. Dari arah jendela kamarnya terdengar suara gaduh, karena penasaran Yuna mencoba mencari tahu asal suara itu.

Yuna membuka jendelanya dan mendapati para pelayan serta pengawal berlarian kesana kemari. Dari arah timur kerajaan terlihat asap berwarna hitam membumbung tinggi, pintu kamarnya pun terbuka menampilkan seorang kepala pelayan memberi hormat pada Yuna.

" Maaf mengganggu Agasshi, tapi sebaiknya Anda tetap berada di kamar. Keadaan di luar sangat tidak terkendali, ku harap Agasshi duduk tenang disini. "

" Memangnya ada apa di luar dan asap itu apakah ada kebakaran di kerajaan? "

" Nee Agasshi, ruang arsip kerajaan terbakar dan sekarang ini kerajaan telah meningkatkan keamanan karena seseorang yang membakar ruang arsip diperkirakan masih berada di sekitar kerajaan Agasshi. "

Mendengar kabar itu, Yuna hanya menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

Kepala pelayan itu memberi hormat dan meninggalkan kamarnya, Yuna memandang asap hitam itu ia mulai berpikir belum ada satu hari ia di kerajaan, tetapi keadaan kerajaan sungguh diluar perkiraannya.

🌹🌹🌹

Sementara Yuna dengan pikirannya, di tempat kebakaran itu terjadi para pengawal kerajaan mencoba untuk memadamkannya. Terlihat para pengawal mulai kelelahan terus berlari dari ruang arsip ke danau mengambil air untuk memadamkannya. Di sana terlihat juga Hwang Hyun yang mengkoordinasi para pengawal.

" Hati-hati dan cepatlah padamkan apinya, jangan sampai api itu menghanguskan arsip kerajaan. "

Mendengar seruan sang Pangeran, membuat para pengawal tak gentar untuk memadamkannya. Sekitar 10 menit api dapat dipadamkan, para pengawal yang mencoba mencari orang yang membakar ruang arsip dapat menangkap pelakunya.

Sang pelaku langsung dibawa ke ruang interogasi untuk ditanyakan mengapa ia membakar ruang arsip. Jenderal Lee langsung turun tangan untuk mengatasinya.

" Siapa yang menyuruhmu? ", tanya Jenderal Lee ke intinya.

Pelaku yang seorang namja itu hanya diam tak berniat untuk menjawabnya.

" Pukul dia! "

Suara tamparan terdengar, namja itu dipukuli hingga babak belur seperti tak ada ampun baginya, namja itu dipukuli selama hampir 5 menit lamanya, Jenderal Lee mendekati namja yang terkapar di tanah itu, seperti tak peduli ia menjambak rambut namja itu.

•LOVE OR MIGHT•Where stories live. Discover now