Matahari terbit

340 15 1
                                    

Matahari menyelinap dari celah jendela dengan seketika cahayanya mengenai wajah Nadila yang sedang terlelap.

Merasa dirinya terganggu dirinya berusaha menghindari sinar matahari dengan bersembunyi dibalik selimut.

Nadila terasadar hari ini ada rapat dan pukul berapa sekarang?!

Jam dinding yang menempel di dinding kamar menunjukan pukul 7 Pagi , dan 15 menit lagi dia harus bergegas ke kantor.

Mendadak tubuh mungilnya dengan gesit bersiap untuk ke kantor

"Kemeja kerja , rok , polesan make up , ah iya hari ini rambut harus tertata lebih rapih aku harus menguncirnya , kemudiannn..... berkas untuk rapat!"

Nadila berlari keluar dari kamarnya dan beranjak ke ruang kerja Nicole.
Langkahnya terhenti ketika melihat berkas itu ditangan Nicole

"Selamat pagi Pak... Maaf bisakah saya mengambil berkas ditangan anda?" ucap Nadila dengan anggun dan sopan menutupi ketegangnnya

"Ouh, ini berkas milik mu" Ucap Nicole dengan santai , dan kemudian

BRAK!

Berkas itu dibanting keatas meja dengan kerasnya , membuat Nadila terkejut.

"Kamu mau tahu salah kamu apa?" tanya Nicole dengan tatapan elangnya

Nadila hanya menjawab dengan gelengan , kemurkaan Nicole membuat nyalinya ciut.

"Rapat hari ini dibatalkan" ucap Nicole kemudian lalu pergi meninggalkan Nadila yang terpaku ketika mendengar ucapan Nicole barusan.

Beberapa kali gadis itu mengedipkan matanya , berusaha keras untuk mencerna kata-kata Nicole.Dia harus mencari solusi untuk mengatasi masalah ini , tapi dirinya salah apa?

Padahal dia sama sekali tidak terlambat atau hampir terlambat. Bahkan ini masih Pagi untuk merusak moodnya hari ini , pria itu memang ahli dalam membuat sakit hati orang.

Nadila tidak habis pikir , mengapa wanita itu mau jadi istrinya.

Setelah sarapan amarah dari Nicole atas kesalahan yang dia tidak ketahui.Langkah pertama yang harus ia lakukan kali ini adalah mencari tahu alasan mengapa Nicole membatalkan lagi rapatnya.

"Pak Randi mungkin bisa bantu aku" gumam Nadila , kemudian ia merogoh handpone di saku dan menghubungi Randi.

"Hallo"

"Hallo, ada apa Nadila?"

"Maaf mengganggu mu sepagi ini, tapi ini darurat"

"Ada apa?"

"Pak Nicole membatalkan rapatnya lagi..."

"Bagaimana bisa?"

"Aku tidak tahu, tadi pagi aku ingin mengambil berkas-berkas untuk rapat. Dan ketika aku ingin mengambilnya , berkas itu ada ditangan Pak Nicole dan setelah itu dia ingin membatalkan rapatnya"

"Nadila kamu dalam masalah...."

"Masalah apa? Aku tidak mengerti Pak Randi"

"Kamu seharusnya membawa berkas itu ke kantor sebelum dia melihatnya.Dan lagi , mengapa kamu secerboh itu menyimpan berkas sepenting itu disembarang tempat untung saja berkasnya ada di ruang kerja Pak Nicole. Bagaimana jika itu jatuh ketangan mata-mata pesaing?"

Nadila mencerna setiap perkataan Randi , ada benarnya juga seharusnya dia tidak seceroboh itu menyimpan berkasnya dimana saja.

Gara-gara terlalu lelah bekerja semalaman mengerjakan berkas-berkas itu , membuat dirinya teledor.

My BosWhere stories live. Discover now