Launch and my cute BOS

395 11 2
                                    

Hoaaammm!!!
Eh sorry sorry, keknya aku udah lama gak update yak?
Fyi , kemarin aku itu sibuk kegiatan sekolah yang tak kunjung habis padahal udah mau lebaran dan setelah dapet free time diriku malah jatuh sakit😷
Jadi ga mood gitu buat update , maafin aku ya
Aku juga manusia, heheh :D
-
-
-
-
-
-

Semoga kalian enjoy ya sama ceritanya
Happy reading💕









"Selamat siang"

Itulah sapaan hangat dari penjaga kedai mie dari meja kasir ketika ada pria dan perempuan yang memasuki kedai mienya.

Setelah itu keduanya duduk di kursi dekat jendela, tampak terlihat pemandangan kota Jakarta. Restonya memang tidak luas bahkan bisa dikatakan ini sukuran warung biasa.

Akan tetapi rasa nyaman yang diciptakan di Kedai Mie-ini bahkan mengalahkan Cafe terbaik sekalipun.

Nadila kini menyadari , walaupun bosnya ini terlihat sangat sombong akan tetapi seleranya menunjukan kesederhanaan. Terkadang kita selalu salah menilai orang hanya lihat bagian luarnya saja, bahkan bisa saja hati mereka lebih murni dan baik dibanding kita.

Pria itu menatap aneh terhadap gadis yang sedang duduk dihadapannya. Sedari tadi Nadila terus saja tersenyum sambil menatap dirinya.

"Ada apa dengan wajahku?" tanya Nicole sambil mengusap wajahnya kebingungan

Nadila yang tertangkap basah seketika salah tingkah "Ahk...tidak. Ehm,Maksudku...Minyak, iya wajah bapak sepertinya berminyak"

Gadis itu memberikan tisu kepada Nicole "Ambilah" ucap Nadila bahkan kepalanya kini tertunduk , ia tidak berani untuk menampakan wajah yang memalukannya ini.

"Kamu ini lucu ya, mana ada wajah setampan saya berminyak" ucap Nicole dengan percaya dirinya , bola mata Nadila membulat ketika mendengar pernyataan BOSnya yang kelewat sombong itu.

"Memangnya orang jelek aja yang bisa berminyak , kalau begitu harusnya gausah ditawarin tissu" gerutu Nadila dengan menggebu-gebu

"Kalau memang tidak ikhlas mengapa kamu menawarkannya, dasar bodoh" dan setelah menyombongkan dirinya kini dia merendahkan Nadila

"bisa-bisanya" gumam Nadila menatap tajam atasannya tersebut yang tengah sibuk kedaftar menu.

"Jangan menatap ku seperti itu , aku tau diriku tampan" ucap Nicole sekali lagi dengan sombongnya , dirinya seakan tahu bahwa Nadila tengah menatap tajam dirinya.

Dibalik buku menu pria tersebut diam-diam tersenyum

Perempuan berseragam menghampiri keduanya "Selamat siang" sapa Pelayan kedai tersebut dengan ramah , awalnya tatapannya terarah kepada Nicole kemudian ia mentap Nadila dengan tatapan bingung.

"Mbak Irene tidak diajak pak?" tanya pelayan tersebut , terdengar dari nada suranya sepertinya keduanya sudah akrab sejak lama
"Tidak, saya kesini karena urusan pekerjaan" jawab Nicole sekenannya masih dengan keramahan.

"Jadi, anda ingin memesan seperti biasanya?" tanya Pelayan tersebut
"Pesan-lah!" titah Nicole kepada gadis dihadapannya menghiraukan pertanyaan pelayan tersebut.

Nadila yang sedari tadi menyimak percakapan mereka yang begitu akrab kemudian mengambil buku menu yang tergeletak di meja.

"Hmmmm, aku Ramen ekstra pedas satu" jawab Nadila

Seketika pria tersebut mengingat sesuatu dengan kalimat yang Nadila ucapkan barusan. Selera gadis itu sama percis dengan Irene, dia ingat betul jika dirinya membawa Irene kesini. Perempuan yang ia sayangi itu tak akan ragu untuk memesan  Ramen ekstra pedas .

My BosWhere stories live. Discover now