Aku Nadila

1.2K 24 1
                                    

"Nad, lo udah dapet lowongan kerja?" tanya perempuan berusia 20 tahun kepada teman seusianya yang sedang duduk di depannya.

Sambil mengaduk coklat panasnya, Nadila menghela nafas gusar muka masamnya sudah mewakili jawabannya.

"Lo sih, make nekat gak nerusin kuliah. Jaman sekarang mana ada yang mau nerima anak lulusan SMA" cicit gadis itu lagi.

"Gue bingung sel..." hanya itu yang terlontar dari mulut Nadila

"Terus rencana lo sekarang apa?" tanya Sela

Gadis berambut pirang tersebut menggelengkan kepalanya, dan kembali kepada lamunannya.

"Semangat Nadila , jangan cemberut gitu dong" Ucap Sela sambil mengacak acak puncak kepala Nadila

Sela memang sahabat terbaiknya , dia bagaikan kaka sekaligus ibu bagi Nadila. Dan dia sangat menyayanginya.

"Bantu gue , Sel..."

"Gue akan selalu bantu lo,Nad"

***

Setelah seharian hangout bersama Sela , kini Nadila memanjakan tubuhnya dengan berendam di bathub.

Perkataan Sela tadi siang teringat kembali dalam pikirannya

Flashback

"Nad, gimana kalo lo kerja di perusahaan bos gue. Kemarin gue denger kalo dia lagi butuh asisten gitu" ucap Sela

"asisten gimana maksud lo? tanya Nadila

"asisten peribadinya" jelas Sela

Flashback off

Jemari lentiknya kini sedang mengusap setiap inci tubuhnya. Nadila harus bersyukur, karena dia lahir denga rupa yang sempurna.

Tinggi 165 cm dengan wajah tirus dan kulit putihnya , ditambah rambut pirangnya yang ayahnya turuni padanya.

"Non, makan siangnya di meja belajar ya" teriak Bi Minah dari luar kamar mandi

"Iya bi, makasih" balas Nadila

Setelah hampir setengah jam dirinya berendam , kini ia lilitkan handuk ketubuh mungilnya lalu beranjak keluar dari kamar mandi.

Berendam air hangat sangat membantunya untuk menghilangkan stress.

Ia stress karena sudah 1 bulan setelah kelulusannya dia tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Mungkin terdengar sedikit nekat, tapi ini ia lakukan demi membuktikan kepada kedua orang tuanya bahwa dia bukanlah anak yang manja.

Ditambah bundanya yang sangat memaksanya untuk melanjutkan kuliah di Amerika. Lulus dari sekolah adalah cita-cita Nadila dari dulu, gadis itu sangat bosan untuk terus berada dalam sekolah dan melakukan kegiatan membosankan lainnya.

Ia ingin belajar dengan caranya,bukan terus-terusan mengerjakan pr yang banyak. Dan ketika mendengar keinginan Bundanya untuk dirinya melanjutkan kuliah, itu sangat terdengar menyeramkan bagi Nadila.

Cukup aneh memang , bahkan diluar sana banyak yang menginginkan hidup seperti Nadila yang berkecukupan. Tapi Nadila yang diberi kesempatan itu malah menyianyiakannya.

Kalian salah besar , sama halnya dengan yang lain Nadila juga memiliki cita-cita untuk selalu memaknai hidup dan mensyukurinya dia tidak ingin dengan keadaanya yang sekarang serba ada membuat dirinya tidak bersyukur.

Nadila berusaha untuk menjadi orang yang mandiri dan lebih memaknai hidupnya, maka dari itu ia lebih memilih menetap di Jakarta daripada mengikuti orang tuanya yang kini tinggal di Amerika.

Hidup sendiri dan ingin mandiri untuk mencari kesenangan dalam hidupnya adalah moto hidup Nadila.

Ia ingin bekerja keras seperti Ayahnya yang sudah memiliki banyak perusahaan dimana-mana.



~~~

Hallo everyone, i'm sunny this is not real name.

Ini karya pertama ku di akun ini

Happy reading and enjoy💕




My BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang