Sekertaris yang agresif

621 19 2
                                    

Tuk..tuk..tuk..

Suara higheels memecah keheningan di ruangan kerja milik Alexander Nicole Swan pemilik "A" Group perusahaan bisnis industri yang kini sedang meroket.

"Permisi Pak" ucap seorang wanita pemilik Higheels tersebut.

"Ada apa" jawab pria itu dingin

"Dokter Arin ingin menemui anda" jawab wanita yang tak lain adalah sekertarisnya itu

"Masuk" ucapnya singkat. Pandangannya masih sibuk dengan berkas-berkas yang ada diatas mejanya.

"Selamat pagi Mr.Nicole" sapa Dokter Arin hangat

Pria itu kini mengalihkan pandangannya kepada Dokter Arin dan tersenyum menjawab sapaanya.

"Bagaimana? Apakah ada perkembangan?" tanya Nicole

"Saya tidak bisa menjanjikan kesehatan untuk Mrs.Irene. Tapi saya ingin mengajukan ide untuk anda" jelas Dokter Arin

"Jangan paksa saya untuk melupakannya" Jawab Nicole sarkatis

"Itu hanya jalan satu-satunya. Lupakan dan carilah pasangan hidup yang baru untuk dirimu" Jawab wanita berkcamata itu

"Apakah kondisinya memburuk?" tanya Nicole mengalihkan pembicaraan.

"Oke baiklah, setelah saya menjalankan pemeriksaan saya hanya bisa  memprediksi hidupnya hanya tinggal 2 minggu lagi " Jawab Dokter Arin

"Bagaimana bisa? Apakah kamu benar-benar tidak bisa menyembuhkannya?" Nada suara nya meninggi

"Kanker sudah menghabiskan setengah dari tubuhnya. Dan itu sangat mustahil untuk diselamatkan" Jelas Dokter Arin

"Bahagiakan dia di sisa hidupnya.Maka anda tidak akan merasa bersalah" tutur Dokter Arin

"Aku sibuk..." jawab Nicole singkat

"Kau akan mersakannya setelah kehilangan dirinya" ucap wanita itu lalu pergi meninggalkan ruangan kerjanya.

"Arrghh..."

Nicole mengacak rambutnya kasar, lalu mebanting semua barang yang ada di sekitarnya.

Rasa bersalahnya terus menghantui dirinya, bagaimana dia bisa menemui Irene yang jelas-jelas terluka karena dirinya.

Wanita yang sangat ia cintai harus menerima kenyataan bahwa dirinya terkena Kanker akan tetapi Nicole terus menuntut memintanya keturunan.

Andai ia bisa memutar waktu, ia ingin menebus dosa-dosanya kepada Irene. Selama ini dirinya hanya menjadi suami yang buruk untuk orang yang tulus mencintainya.

Kini dihadapannya terbaring lemah Wanita berusia 25 tahun, wajah cantiknya kini pucat dengan rambut panjangnya yang kusut. Dan selang infus ditangannya.

"Hai..." sapa wanita itu pada Nicole

Ya, wanita yang kini dihadapannya adalah Irene istrinya. Dengan terus menatapnya membuat Nicole teringat akan dosanya.

Tangannya menyentuh pelan rambut istrinya lalu mencium keningnya. Ia sangat mencintai wanita itu bahkan tak rela jika tuhan mengambil dirinya dari hidupnya.

"Aku mencintai mu,Irene" Tutur Nicole menatap Irene dalam seakan tatapan itu ingin terus menjaganya.

"Akupun sayang" jawab Irene lemah

Setelahnya hanya keheningan didalamnya, hanya terdengar alat perekam jantung yang sedari tadi mengisi keheningan itu.

Nicole masih dalam pelukan Irene, sampai kapanpun ia tidak mau kehilangan istri tercintanya.

My BosWhere stories live. Discover now