Pak Randi ganteng

518 13 1
                                    

"Ada apa ini?" tanya seseorang

Seketika Bella dan Sela tertunduk, terkecuali Nadila yang tidak tahu harus apa.

Sela menyenggol lengan Nadila, gadis itu paham lalu ikut menundukan kepalanya.

"Maaf pak, ini ada gadis yang memaksa untuk bertemu Bos" ucap Bella berbohong.

Sela yang mendengarnya kemudian menggerutuk dalam hati.

"Bukannya dia karyawan kita?" tanya Randi.

Pria itu adalah Randi tangan kanan Nicole dia juga bertanggung jawab ketika atasanya sedang tidak ada di kantor.

"Bella kamu keluar" titah Randi.

Wanita itu mendengus kesal, dan keluar dari ruangannya.

"Apaan-apaan ini, kenapa aku yang malah diusir dari ruang kerja ku" gerutuk Bella.

Kini Randi mentapa Sela meminta penjelasan.

"Maaf pak, saya membawa orang yang melamar menjadi asisten bos" jelas Sela yang kemudian menunduk

Kemudian mata Randi beralih kepada gadis disamping Sela.

"Kamu harus menunggu bos kembali dari rumah sakit. Baru bisa melakukan interview" ucap Randi kepada Nadila

Merasa dirinya diajak berbicara, Nadilapun membuka suaranya

"Maaf pak, saya butuh waktu berapa lama untuk menemui atasan anda?" tanya Nadila

Randi sedikit terkejut melihat Nadila, dirinya seakan terhipnotis oleh kecantikan gadis dihadapannya. Hingga ia tak tersadar bahwa dia bengong.

"Ahk iya... Ohhh, mungkin sebentar lagi. Sepertinya bos sedang menuju kesini" jawab Randi gugup.

"Terimakasih pak" balas Nadila sambil memberikan senyumannya.

"Sebelumnya perkenalkan , nama saya Stevano Randiago tangan kanan dari Pemilik perusahaan ini." ucap Randi dengan tegas seketika Nadila menundukan kepalanya

"Baik Pak Stev...stev..." ucap Nadila gugup

"Panggil saja saya Pak Randi" kemudian kedua mata mereka bertemu

Entah kenapa Nadila merasa kini didalam tubuhnya sedang bermekaran bunga-bunga kebaperan ditatap oleh Pak Randi saja sudah membuat dirinya hampir jatuh pingsan. :'V

***
Setelah bertemu dengan tangan kanan bosnya ternyata Nadila harus menunggu lebih sabar lagi, karena pemilik perusahaan itu sedang diluar.

Udara siang ini cukup membuat tenggorokan Nadila kering , mereka memilih untuk menunggu kedatangan atasannya itu di kantin kantor.
"Sel, Pak Randi ganteng banget ya" gumam Nadila sambil mengaduk-aduk es teh manisnya.

"Yaampun nadila, lo ini yah.Jangan bilang lo baper ya" Sela menggoda Nadila yang pipinya kini sudah seperti kepiting rebus.

"Ihhh apaansih sela, malu ih" Nadila menutup wajahnya yang sudah merah.

"Nad..nad liat ada Pak Randi" Sela menarik tangan Nadila yang menutupi wajahnya.

"Gak mau ah,malu" ucap Nadila yang masih menutup wajahnya.

"Kamu malu kenapa?" terdengar suara bariton seorang pria yang tak asing.

Segera Nadila membuka wajahnya, dan seketika terkejut. Karena pria yang barusan ia bicarakan kini sudah ada dihadapnnya.

Nadila tersenyum kaku dan menatap Sela seakan meminta pertolongan.

"Saya kesini hanya memberitahu bahwa bos sudah ada diruangannya.Kalian bisa menemuinya" jelas Randi

My BosWhere stories live. Discover now