Prolog

45.1K 3.7K 125
                                    

Baekhyun terus berlari dengan sesekali menoleh ke belakang dimana para suruhan ayahnya tengah berlari mengejarnya. Berkali-kali ia membenarkan topi dan kacamata yang membuat penyamarannya benar-benar gagal total. Mereka tetap bisa mengenalinya.

Mulutnya tak berhenti berkomat-kamit meminta pertolongan pada sang pencipta alam agar pria-pria berbadan besar itu tak bisa menangkapnya. Di sela doanya ia juga merutuki bagaimana kakinya yang tak lebih panjang daru mereka, membuat Baekhyun mau tidak mau harus melangkah lebih lebar ketika berlari.

"Tuan Muda, berhenti!" teriak salah satu suruhan ayahnya itu.

Namun bukannya menurut, Baekhyun malah mengejek dengan menjulurkan lidahnya lalu menunjukkan seringai kemenangan.
"Kejarlah kalau bisa!" balasnya teriak lalu kembali melaju dengan kencang.

Merasa lelah, Baekhyun bersembunyi di sebuah dinding sebuah rumah besar. Kepalanya sesekali melongok sedikit, melihat apakah pria-pria itu masih mengikutinya? Dan akan kembali bersembunyi kala pria-pria itu menatap curiga ke arah tempat persembunyiannya.

"Tuan Muda!"

Oh, shit! Dia ketahuan!

Baru saja Baekhyun akan melangkah pergi, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang. Matanya melebar dan akan melempar protes saat seseorang yang sudah seenaknya menggeret dirinya, walaupun ia bersyukur dijauhkan oleh para suruhan ayahnya.

Lagi-lagi belum sempat ia protes. Pria yang lebih tinggi darinya ini malah mendorongnya dan membuatnya berlutut di hadapan seorang pria yang tak kalah tingginya dengan raut wajah yang menahan amarah.

"Ini untuk pertama dan terakhir kalinya kau merekrut seseorang yang tidak bisa tepat waktu! Sebentar lagi aku harus menghadiri meeting penting!" sembur pria yang sepertinya atasan dari pria yang menarik Baekhyun.

"Saya minta maaf, Tuan." pria itu membungkuk. Kakinya menyenggol Baekhyun yang masih berlutut, membuat pria cantik itu mendelik tajam.

Tiba-tiba sebuah bohlam bersinar terang di atas kepalanya. Ia bisa mencerna sedikit demi sedikit ucapan dari kedua pria ini. Mereka pikir Baekhyun adalah seseorang yang di rekrut sebagai pengawal pria ini. Diam-diam ia tersenyum senang, namun dirinya terkesiap kala teriakan pria itu kembali menggema.

"Berhenti tersenyum seperti orang bodoh, kalau kau ingin melawak tidak usah melamar sebagai pengawal pribadi. Aku tak butuh seseorang untuk memberi guyonan, aku butuh seorang pengawal!"

Lagi-lagi Baekhyun mendelik tajam, namun hanya sebentar karena ia berusaha untuk menjiwai aktingnya. Tarik nafas—buang. Pria ini benar-benar sangat cerewet dengan mulut pedasnya.

"Kau masih mau berlutut seperti itu hingga besok?! Cepat bangun dan segera laksanakan tugasmu!" teriak pria itu lagi, membuat Baekhyun harus menekan emosinya dan segera berdiri.

Semoga saja pria itu bisa di ajak bekerja sama atau ia akan mencekiknya agar mulut cerewetnya tak lagi bersuara.

















To Be Continued

BEAUTIFUL BODYGUARD [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang