2. Find Something

327 31 2
                                    

15 minutes ago.....

Lisa POV.

Berendam di air hangat dengan wangi wangian bunga? Ohmygod! Siapa yang tidak mau?! Dengan penderitaan yang sedang ku alami sekarang, tentu aku dengan cepat menerima tawaran cuma-cuma dari Jichu Unnie.

Setelah Jichu unnie menelfon, aku dengan cepat mengambil jaket cream ku lalu berlari secepat yang aku bisa, apa lagi setelah Jichu unnie mengirimkan nomor kamarnya, 1141, aku akan mengingatnya.

.

Dan tidak perlu memakan banyak waktu, aku sudah berada di depan Lobi hotel Urban Jang, dengan cepat aku mengetikkan pesan pada Jichu Unnie, memberitahunya jika aku sudah di depan.

' aku akan menjemputmu'

Itu balasan dari Jichu Unnie, aku menunggunya di luar, tidak berani ke dalam. Setelah lima menit akhirnya Jichu Unnie menjemputku, senyuman ku merekah, begitu juga dengannya.

"Aku sudah mengirimkan nomor kamarku, kenapa kau tidak langsung masuk saja?" Tanya-nya, aku meringis sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Aku malu hehehe" jawabku.

Dapat ku lihat wajah kesalnya dengan sedikit decakan yang keluar dari mulutnya. "Dasar... Ku pikir urat malu seorang Lalisa Manoban sudah putus" baiklah mulut kecilnya itu sudah mulai menajam aku ingin balik mencibirnya tapi beradu mulut dengan seorang jaksa hanya akan menguras tenaga dan waktu, karena bagaimanapun kita akan kalah dengan teriakan tegasnya.

"Ayo cepat!" Tapi bagaimanapun, Jichu Unnie adalah salah satu orang yang ada di daftar orang-orang yang paling aku sayangi, di list bagian atas.

Aku merangkul pundak Jichu Unnie, tubuhnya yang lebih kecil dariku membuatku sangat suka memeluknya.

"Kajja!"

Kami memasuki hotel bintang lima di kawasan distrik Gangnam itu bersama, dan tentunya masih dengan posisiku yang merangkul pundak Jichu Unnie.
.
.
Keduanya kini sudah berada di kamar Jisoo, Lisa yang melihat kasur king size berwarna putih dengan hiasan renda cantik di sampingnya langsung menghempaskan tubuh jenjangnya tanpa belas kasihan, seolah-olah kasur itu adalah Dementor yang terus menarik Lisa.

Jisoo yang melihat Lisa tiduran dengan gaya tengkurap dengan cepat menendang pantat Lisa, membuat si empunya mengaduh sambil mengelus sayang pantat indahnya.

"What the fvcked are you doing Unnie?!" Teriak Lisa dengan nada tidak terimanya, tangan kanannya masih setia mengelus pantatnya yang semakin terasa nyeri.

"Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu tadi, cepatlah mandi! Kau terlihat lengket!" Lisa berdecak lalu bangkit dengan malasnya dari kasur, semakin Lisa bangun, semakin kuat pula gaya magnet yang ia rasakan untuk kembali melekat di kasur itu.

"Aissh! Anak ini benar-benar! Kemarikan jaketmu itu!" Jisoo menarik jaket yang masih melekat di tubuh Lisa, Lisa hanya pasrah saat Jisoo melepaskan jaket yang ia kenakan, menyisakan T-shirt putih di tubuhnya.

Lisa lagi-lagi pasrah saat Jisoo menariknya masuk ke kamar mandi, lalu meninggalkan Lisa di dalamnya seorang diri. Wangi semerbak yang ada di kamar mandi membawa kedamaian di pikiran dan hati Lisa.
.
.

Jisoo berkacak pinggang sambil menggelengkan kepalanya menatap pintu kamar mandi yang di dalamnya terdapat seorang gadis berponi, niatnya ingin mencurahkan perasaannya pada gadis berkaki jenjang itu, kini ciut, karena ia tidak mau mulutnya berucap tapi hanya di dengarkan oleh orang yang tengah mengantuk.

"Nice Jennie, this is stupid fvcking idea" gerutu Jisoo, ia tidak tau harus marah ke siapa sekarang, ke tembok, mungkin tembok itu akan runtuh seketika, ke cermin, mungkin cermin itu akan bersumpah tidak akan melihat apapun di dunia ini-cermin itu tidak akan memantulkan apapun yang ada di depannya.

Justice and Promise {KNJ × KJS}Where stories live. Discover now