4. awal pertemuan

19.9K 491 11
                                    

* lori = gerobak tarik

Flashback

Panas matahari begitu menyengat hari ini bahkan ia tidak mencoba menyembunyikan dirinya dari awan. matahari diatas sana tidak peduli jika panasnya melukai makhluk lain.

Suara gemuruh berisik terdengar dari kejauhan. pijakan berekor ekor kuda berlomba lomba ingin segera sampai dan mengistirahatkan tubuhnya dari panas matahari yang menyengat.

Tujuan terakhir mereka adalah semenanjung Kerajaan Kentrelle.

Seorang gadis yang membawa berekor ekor domba pun segera ingin berteduh pulang pagi ini karena masalah yang sama yaitu matahari.

" lir... ilir... lir ilir... domba domba manis harus segera pulang... cepat kita harus segera pulang. karena sekarang giliranku yang mengisi perut." suara gadis bersurai merah kepada domba domba miliknya.

Seorang gadis yang begitu cantik itu adalah penggembala. ia biasa menghabiskan pagi harinya dengan mengurus peliharaan ternaknya.

Wajah yang Selalu dihiasi senyuman tidakala matahari yang tidak bersahabat itu. tidak mampu melumpuhkan semangatnya untuk bekerja.

Gadis itu mengiring 12 ekor domba kembali ke gubuk mereka. setibanya di rumah. ia dikejutkan dengan setumpuk lori lori berisi gaun gaun dan perhiasan yang indah.

Gadis itu keluar rumah dan mendapati satu lori lagi gandum dan persediaan makanan yang baru saja diantar.

" nona semua ini tuan Luis berikan" ucap salah satu pengawal yang mengantar.

Gadis yang tadinya terkejut merubah mimik wajahnya menjadi sendu.

" wahai Paman. sudah ku katakan aku tidak menginginkan semua ini kenapa kau Selalu mengirimkannya kembali lagi." ucap pelan gadis itu. Pria pengantar itu tersenyum kaku.

"Maaf nona ini permintaan tuan yang kesekian kali nya. mohon kiranya anda dapat menerimanya" permohonan pria itu dengan tulus.

Gadis itu menghela nafas lelah, ia begitu lelah atas sikap tuan Luis yang begitu pemaksa. entah sudah berapa kali pria itu memberikan hadiah padanya.

'Sudah cukup!' Ucapnya dalam hati. ia tidak akan menerima barang barang ini lagi. ia begitu lelah mendapatkan gunjang gunjing dari masyarakat sekitar tentang dirinya.

" Paman aku tidak bisa menerimanya. aku akan mengembalikannya sendiri. Kau boleh pergi aku tidak akan menyuruh mu. karena aku tahu hal itu hanya akan berakhir sia sia" gadis itu kembali ke dalam rumah dan mengambil satu persatu lori keluar. ia menyangkutkan lori lori itu bergandengan.

ia menariknya untuk membawanya pergi. Namun sayang lori itu tidak bergerak sedikitpun. ia tidak dapat bergerak sedikitpun bahkan untuk bergeser sedikit saja.

Pria pria berseragam pengawal itu berusaha menahan tawa untuk keluar dari bibir mereka. mereka menertawakan perbuatan polos gadis itu.

Para pengawal saja membutuhkan empat orang pria dewasa untuk membawanya sedangkan gadis mungil ini mencoba melakukannya sendiri.

Gadis itu tertunduk malu menyadari perbuatannya, ia menoleh untuk melihat reaksi pria pria itu.

Pria yang berada di sana begitu terpanah melihat gadis itu bersemu merah di pipi akibat menahan malu.

" kecantikan yang luar biasa" guman salah satunya dan Paman itu tersadar ia segera memukul pria di sebelahnya karena bersikap lancang.

" ijinkan saya melakukannya nona" ucap pria paruh baya itu. pria itu mencoba mengambil ahli lori lori itu.

" ah..jangan.. jangan Paman." gadis itu menghentikannya. ia tidak mau mereka menjadi sasaran tuan mereka lagi akibat penolakannya.

" aku akan menggunakan keledai milikku, aku tidak mau kalian mendapatkan sesuatu yang menyeramkan karena ku."

SelirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang