Chapter 1

2.6K 282 63
                                    

Langit London tampak begitu cerah dihiasi awan yang bertebaran disana dengan dipadukan sedikit cahaya berwarna emas yang bersumber dari matahari.

Semua orang terlihat sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Kecuali seorang gadis cantik yang masih larut dengan mimpinya. Ya gadis itu adalah Freya Varsha Kyle atau yang sering disebut Arsha.

Tok..tok..tok..

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu. Kemudian masuklah seorang wanita paruh baya ke dalam.

"Non.. non Arsha bangun non. Bibi sudah nyiapin sarapan buat non. Didepan juga ada teman non datang." Ujar bi Minah yang merupakan asisten rumah tangga Arsha di London.

"Arsha belum lapar bi. Suruh aja teman-teman Arsha pulang bi. Arsha lagi malas ngapa-ngapain. Arsha masih ngantuk bi." Ujar Arsha setengah sadar dengan suara seraknya.

"Baiklah kalau begitu non, bibi permisi ya non." Ujar bi Minah.

Tanpa menjawab perkataan bi Minah, Arsha pun langsung menutup kembali matanya untuk melanjutkan masuk ke dalam alam mimpi.

"Maaf non Feli, non Arsha masih tidur dan tidak mau diganggu. Tadi non Arsha juga bilang lebih baik non Feli dan yang lainnya pulang dulu." Ucap bi Minah setelah sampai di lantai dasar rumah.

Tanpa menghiraukan perkataan bi Minah yang menyuruh mereka untuk segera pulang, Feli langsung naik ke lantai 3 menuju kamar Arsha.

Rumah yang ditempati Arsha sekarang ini terdiri dari 3 tingkatan. Lantai pertama terdiri dari tempat berkumpul atau lebih tepatnya ruang keluarga, kamar para maid, tukang kebun, penjaga rumah, toilet dan juga dapur. Lantai kedua terdiri dari ruang musik, ruang perpustakaan, ruang gallery, dan toilet. Lantai ketiga terdiri kamar Arsha, ruang kerja pribadinya, toilet dan beberapa ruang tersembunyi lainnya.

Feli yang merasa kesal pun masuk kedalam kamar Arsha tanpa persetujuan dari sang pemilik kamar.

"Sha.. Arsha bangun dong lo. Kan hari ini udah janji bakalan jalan. Kok lo masih tidur sih! Kebo banget jadi orang!" Celetuk Feli kesal sambil menggoyangkan tubuh Arsha.

"Berisik banget sih lo jadi orang! Gue masih ngantuk tau." Jawab Arsha karena terganggu.

"What did you say? What time is it? Sha ini udah jam 10 pagi. Bangun dong lo!" Ujar Feli

Arsha yang merasa terganggu pun akhirnya bangun dengan wajah kesalnya serta bibir yang dicibirkan.

"Iya iya gue bangun. Lo berisik banget sih! Sana turun! Tunggu gue dibawah! Gue mau mandi dulu." Ujar Arsha sembari berjalan kekamar mandi.

Flashback On :

Arsha, Feli, Ivy dan Gia sedang berada di lapangan sekolah.

"Guys hari ini kita jalan kuy!" ajak Gia

"Yahh jangan hari ini dong, gue nggak bisa. Gue ada urusan hari ini." Jawab Arsha yang diangguki oleh Feli dan Ivy.

"Ohh gitu ya. Gimana kalo besok??" ujar Gia bertanya.

"Okee setuju!!!" ucap ketiga sahabatnya serempak.

"Tapi mau kemana??" tanya Ivy bingung.

"Kemana aja yang penting happy" jelas Gia dengan senyum sumringahnya.

Flashback Off:

20 menit telah berlalu dan Arsha pun telah selesai dari acara ritual mandinya. Merasa sudah perfect, Arsha pun turun ke bawah untuk menjumpai ketiga sahabatnya.

"Lama banget sih lo!! Gue bosan tau nungguin lo!! " celetuk Ivy kesal.

"Ck. Bawel deh lo. Gue udah siap nih. Berangkat kuy" ajak Arsha.

Feli, Gia dan Ivy pergi dengan menggunakan mobil alphard milik Gia. Sedangkan Arsha melaju dengan lamborgini merah miliknya.

================================================================================

Di Indonesia, tepatnya di Mansion kediaman keluarga Kyle, semua orang dilanda rasa rindu yang sangat mendalam kepada Arsha.

Tya, Derren, Richard dan Pressly sedang berkumpul di ruang keluarga ditemani dengan tayangan TV kesayangan mereka.

"Mom, dad, Derren kangen deh sama Arsha. Kenapa sih Arsha nggak tinggal disini aja bareng kita. Dad, pokoknya Derren nggak mau tau, daddy harus bisa membujuk Arsha buat tinggal disini bareng kita." Ujar Deren, abangnya Arsha.

"Daddy juga kangen sama Arsha. Nanti dad coba bicara sama Arsha biar dia bisa tinggal bareng kita lagi" jelas Richard, daddynya Arsha.

Setelah tayangan TV kesayangan mereka selesai, Richard pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel miliknya. Ia kemudian membuka kontak dan mencari nama Arsha disana. Kemudian menekan kata panggil.

"Halo sayang.. apa kabar kamu?" tanya Richard

'Hai daddy.. Arsha kangen banget sama daddy' jawab Arsha dengan senyum sumringah, meskipun ia tahu daddynya tidak akan bisa melihanya.

"Sha, daddy mau ngomong serius sama kamu. Dad mau kamu tinggal bareng kita disini, tinggal bareng dad, mom, bang Derren dan kak Tya. Kita semua kangen sama kamu Sha" ujar Richard dalam sambungan telephonenya.

Arsha yang mendengar perkataan daddynya seketika langung terdiam. Arsha tidak tahu harus jawab apa.

"Sha.. sayang kamu masih disanakan?" Richard memastikan

'I..iya dad. Arsha dengar kok. Arsha juga kangen sama daddy dan yang lainnya. Lusa nanti Arsha akan datang dad' sahut Arsha dengan berat hati.

=====================================

Sekarang Arsha dan yang lainnya sedang berada di cafe pada sebuah mall ternama milik Arsha. Arsha terus mengingat perkataan daddynya yang mengharuskan ia untuk segera pulang ke Indonesia.

Melihat Arsha yang terus diam dan melamun, para ketiga sahabatnya langsung saling pandang satu sama lain.

"Sha lo kenapa?"

"Lo lagi nggak kesambet kan?"

"Ada apa sebenarnya? Lo kalo lagi ada masalah cerita dong Sha. Kita kan jadi khawatir liat lo diem terus" Tanya Feli khawatir.

Arsha yang merasa pundaknya dipegang oleh seseorang, langsung tersadar dari lamunannya.

"Guys gue gapapa kok. Oh iya lusa gue harus balik dan stay di Indonesia" ujar Arsha dengan wajah sedih.

Teman-teman Arsha yang mendengar hal tersebut membelalakkan mata kaget.

"Lo serius Sha? Terus lo bakal ninggalin kita gitu aja?" Ivy bertanya.

"Tau nih. Nggak asik lo Sha" Sahut Gia

"Gue juga sebenarnya masih pengen disini bareng kalian semua. Tapi gue bisa apa. Daddy gue dan yang lainnya lagi membutuhkan gue disana. Gue minta maaf sama kalian, gue harus pergi. Tapi gue janji kok bakal sering ngehubungi kalian" Arsha memberi penjelasan.

"Ya kita bisa apa. Itu hak lo. Kita semua ngga bisa ngelarang lo, karena keluarga lo lagi membutuhkan lo disana. Tapi lo harus janji bakal sering ngehubungi kita" ujar Feli sambil mengacungkan jari kelingkingnya.

Arsha mengangguk sambil mengaitkan jari kelingkingnya kejari Feli.

"Gue janji"

============================================================================

ARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang