Zee menancap gas mobilnya menuju sekolah milik keluarganya, W'School. Atau yang sering dibilang High School Williams. Satu-satunya sekolah yang elit dan terlengkap fasilitasnya diseluruh Indonesia.

Mobil Sport merah Zee memasuki halaman parkiran pemilik sekolah. Membuat siapapun yang melihatnya takjub. Sport merah yang terlihat mewah dan masih kinclong tentunya. Karena Zee baru dibelikan oleh dady nya minggu kemarin.

Mereka turun dengan angkuhnya. Dagu dinaikan keatas, Rok 5cm diatas lutut, rambut diuraikan. Sedangkan Rangga dan Cleo melepaskan kacamata yang bertengger dihidungnya, membenahkan rambutnya yang turun ke dahi, tasnya masing-masing di selempangkan ke bahu.

Semua murid melihat kearah mereka sambil berdecak kagum. Banyak yang memberikan pujian untuk mereka.

'Gila gilaa, cantik plus cool banget.'

'Gak sia-sia gue sekolah disini.'

'Iya, gak percuma gue masuk nih sekolah pake jalur money.'

'Couple goals.'

Sedangkan Zee dkk agak risih diperhatikan seperti itu. Namun mereka mencoba untuk biasa saja.

Zee dkk berjalan beriringan menuju Kantor kepala sekolah. Kata-kata pujian tak henti-hentinya berhenti disepanjang jalan mereka.

Brak.

Seorang laki-laki menabrak Zee. Teman-teman Zee yang melihatnya langsung mencoba menghampiri Zee karena panik. Tapi Zee mengangkat tangannya, mengisyratkan untuk mereka diam saja.

"Maaf g-gue gak sengaja," ucap laki-laki tadi minta maaf.

Zee memperhatikan murid itu dengan datar. Nerd. Itulah yang ada di fikiran Zee.

"Cabut," Zee kembali melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan laki-laki itu.

"Huh selamat," gumam laki-laki itu lega.

Zee dkk masuk ke ruang kepala sekolah setelah mengucapkan salam.

"Dengan Zeline Zakeisha Zovanka Williams, Kaila Glori Fernando, Vania Aisha Gabriel, Zalfa Putri Lexa, Rangga Kalvin Ardana, dan Heandro Cleo Putra?" ucap Pak kepala sekolah itu, mengabsen satu persatu nama lengkap mereka yang ribetnya naudzubillah.

Zee dkk mengangguk.

"Baiklah, kalian masuk kelas XI IPA 2. Atas permintaan tuan Williams dan Ny. Williams, kalian di kelaskan dalam kelas yang sama.

Perkataan pak kepala sekolah itu membuat Zee dkk tersenyum senang dalam hati. Ingat dalam hati! Bukan langsung.

"Perkenalan dulu, saya Ahmad Ariwijaya. Kalian bisa panggil saya Pak Ahmad" ucap pak Ahmad memperkenalkan diri. Zee mengangguk saja.

"Mari saya antarkan ke ruang kelas kalian," ajak Pak Ahmad. Kebetulan mereka juga tidak tau ruang kelasnya dimana.

Pak Ahmad mengantarkan mereka berlima ke depan pintu kelas yang sudah tetutup. Betanda bahwa pelajaran memang sudah dimulai.

Tok...tok...tok

Pak Ahmad mengetuk pintu bernuansa hitam itu, terbukalah pintu itu, menampilkan perempuan paruh baya yang kira-kira sudah berkepala tiga. Walaupun seperti itu masih terlihat cantik.

"Ada apa pak?" tanya Guru itu yang dikenal sebagai Bu Asih, guru Biologi.

"Saya titip mereka berlima. Mereka murid baru, jaga mereka baik-baik. Kalau tidak bersiap menerima Sanksi." ucap Pak Ahmad dingin. Bu Asih meneguk saliva nya kasar. Ia tahu betul karakter Pak Ahmad seperti apa. Pak Ahmad terkenal dengan sifat dinginnya, ia tak segan-segan memecat guru walaupun kesalahan yang diperbuat hanya seujung kuku. Oleh karena itu, ujian untuk guru-guru yang ingin mendaftarkan dirinya disini sangatlah sulit. Tapi walaupun begitu, gaji untuk para guru disini melewati dari garis batas normal. Satu guru digaji sebesar 13jt perbulan.

Troublemaker My Ice Girl✔Where stories live. Discover now