제29부

2.8K 303 0
                                    

Minho kini tidur di kasur miliknya dengan Jisung yang telah tertidur meringkuk menghadap dadanya.

Lelaki itu tersenyum melihat adik kelasnya kini telah menutup mata disampingnya. Ia masih mengelus surai hitam milik Jisung dengan telaten.

Dengkuran pelan yang keluar dari mulut Jisung menandakan bahwa Jisung benar benar telah tertidur pulas disampingnya.

Minho berhenti mengelus surai Jisung dan beralih memeluk badan Jisung dengan satu tangannya.

"Mimpi indah Han Jisung" ucap Minho sembari mengecup kening Jisung sebelum akhirnya ia bergabung dengan Jisung menuju alam mimpi.

"Mimpi indah Han Jisung" ucap Minho sembari mengecup kening Jisung sebelum akhirnya ia bergabung dengan Jisung menuju alam mimpi

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Tidur Jisung harus terinterupsi oleh sinar matahari yang menelisik masuk melalui celah korden dan menyapa indera penglihatannya. Ia mengucek kedua matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya dan kemudian mencoba melihat jam yang terletak di nakas di samping tempat tidur Minho.

"Sudah setengah 8 pagi" gumamnya.

Hari ini hari Sabtu, sekolahnya libur. Jadi ia tidak perlu khawatir terlambat masuk sekolah.

Jisung kemudian melihat sekelilingnya, namun sosok yang ia cari, Lee Minho, tak ada disekitarnya. Disamping tempat tidurnya telah kosong.  Tetapi ia bisa mencium aroma khas tubuh sang senior masih tertinggal disana.

Jisung akhirnya turun dari kasurnya dan berjalan keluar dari kamar Minho.

"Hey, pagi! Nyenyak tidurnya?" tanya Minho yang ternyata sedang berkutat didapur dengan apron terikat di pinggangnya menutupi tubuhnya.

"Pagi kak. Iya, nyaman sekali hehe" jawab Jisung sambil mendekati Minho yang sedang memasak sarapan.

Jisung kemudian mendudukkan dirinya pada kursi mini bar. Meja bar yang difungsikan oleh Minho sebagai meja makan itu menjadi penghalang antara dirinya dan Minho yang sedang berdiri di hadapannya, sedang sibuk menata sebuah sandwich.

"Kamu suka sandwich? Aku buatin sandwich nih untuk sarapan kita" tanya Minho dengan tatapan yang masih fokus pada sandwich buatannya itu.

Jisung mengangguk semangat. Ia suka sekali dengan sandwich.

Minho kemudian meletakkan sandwich yang baru saja ia tata disebuah piring dimana telah ada satu sandwich lainnya yang telah siap untuk dimakan.

"Kak Minho pintar masak ya" puji Jisung.

"Ahahaha, tidak kok. Aku cuman bisa masak yang simple-simple saja supaya ada asupan untuk sarapan  setiap hari" jawab Minho.

Minho kemudian berjalan menuju kulkas untuk mengambil sekotak susu. Ia kemudian mengambil dua buah gelas kaca dan menuangkan susu yang baru saja ia ambil pada kedua gelas itu.

Setelah meletakkan kedua gelas berisi susu itu pada meja bar, Minho akhirnya ikut duduk dihadapan Jisung yang sebenarnya sedari tadi hanya fokus melihat seniornya itu sedang sibuk berkutat dengan urusan dapur.

"Ayo makan" ajak Minho dan dijawab dengan anggukkan oleh Jisung.

Mereka menikmati sandwich mereka tanpa ada yang berbicara satu sama lain. Tenang yang sangat damai.

"Setelah Jisung menginap disini, rumahku jadi terasa berbeda. Aku jadi merasa ngga kesepian lagi hehe..." buka Minho.

"... Kamu sering sering main kesini ya" lanjut MInho.

Jisung hanya tertawa pelan sembari mengunyah makanannya kemudian mengangguk setuju.


"Ohiya—, Jisung-ah" panggil Minho.

"Hm?" jawab Jisung seadanya. Ia sedang meminum susu di gelas miliknya makanya ia tidak bisa menjawab dengan baik.

"Habis ini main yuk?" ajak Minho.

"E—eh? Kemana kak?" tanya Jisung sedikit kaget karena ajakan tiba-tiba Minho

"Namsan Tower?"

Jisung sedikit berfikir. Namun akhirnya ia mengangguk pelan.

"Tapi nanti malam aku harus bekerja. Jadi tidak bisa main lama-lama kak. Gapapa kan?" tawar Jisung.

Minho menganggukkan kepalanya.

"Iya, nanti setelah dari Namsan langsung aku antar ke tempat kerjamu. Oke?"

Jisung akhirnya mengiyakan tawaran Minho. Pertama kali nih baginya diantar kerja oleh seniornya ini.

Sesaat kemudian, Jisung pun melanjutkan makannya dan menghabiskan sandwich-nya.

"Habis ini kamu mandi ya. Pakai bajuku dulu saja supaya tidak repot-repot pulang. Habis ini aku siapkan" perintah Minho.

Jisung hanya mengangguk pasrah. Ia ingat, seniornya ini tidak suka jika perintahnya ditolak, bukan?



To be continued!



Nyaris Last Chapter ding jadinya hehehehe

Thanks for reading my work! I hope you can appreciate my work by voting it and giving some comment and feedback for me.

Thank you. XOXO!

Mine (Minsung)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ