제9부

3K 387 24
                                    

Jantung Jisung berdebar sangat kencang. Bagaimana tidak, Minho menggenggam pergelangan tangannya dan menuntunnya menuju bangku dimana teman-teman Minho duduk. Orang-orang yang dilewati oleh Minho dan Jisung melihat kearah mereka dengan tatapan heran. Ya bagaimana tidak, salah satu member geng anak-anak populer sekolahnya menggandeng tangan Jisung sekarang.

Bagaimana dengan Felix?

Jisung telah menyuruh Felix kembali ke kelas duluan. Ia telah menyelesaikan makan siangnya dan langsung kembali ke kelas setelah Minho membawa Jisung pergi. Felix menatap kepergian mereka dengan penuh tanda tanya yang terlihat jelas di raut wajahnya.

 Felix menatap kepergian mereka dengan penuh tanda tanya yang terlihat jelas di raut wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Guys, ini Jisung. Anak yang baru saja aku ceritakan" ucap Minho memperkenalkan Jisung.

Jisung hanya terdiam canggung disamping Minho. Ia melihat teman-teman Minho satu persatu dengan senyum canggung diwajahnya. Ada empat orang yang sedang tersenyum dan melambaikan tangan ke mereka.

"Oh ini ya anak yang anggap kita tukang bully itu?" tanya seorang laki-laki yang terlihat memiliki visual sangat tampan itu.

Jisung menundukkan kepalanya. Tangannya memelintir ujung seragamnya. Senyumnya memudar dari wajahnya. Ia terlihat ragu-ragu untuk berkenalan dengan mereka karena kesan awalnya yang terlihat buruk bagi mereka.

Minho dapat membaca situasi ini dan memberikan kode kepada teman-temannya untuk tidak membahas hal itu lagi.

Minho merangkul bahu Jisung mencoba mencairkan suasana, mengajak Jisung untuk duduk disampingnya, berhadapan dengan keempat teman-temannya.

Jisung mulai berani untuk mengangkat wajahnya lagi dan mencoba untuk tersenyum kembali kepada teman-teman Minho.

"Dia Hyunjin" ucap Minho sembari menunjuk Hyunjin. Hyunjin mengulurkan tangannya.

Jisung kemudian menjabat tangan Hyunjin dan tersenyum kepadanya.

"Hai, aku Hyunjin. Yang barusan aku ucapkan tadi tidak usah dipikirkan ya hehehehe. Maaf maaf mulutku asal bunyi saja..." ucap Hyunjin.

"... omong-omong senang berkenalan denganmu, Jisung-ssi" lanjut Hyunjin

"Senang berkenalan denganmu juga, sunbaenim" ucap Jisung menampilkan senyum ramahnya.

"Dia Jeno dan Jaemin" tunjuk Minho kepada dua temannya yang duduk disamping Hyunjin.

Jeno dan Jaemin saling berebut untuk menjabat tangan Jisung. Mereka terlihat bersemangat untuk berkenalan dengan dirinya.

Jisung hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah kekanakan mereka.

"Dia Changbin" tunjuk Minho kepada seseorang yang terlihat sedikit pendiam diantara yang lain. Changbin terlihat berbeda daripada teman-teman Minho yang lain. Ia seperti memancarkan aura dark dari dalam tubuhnya.

Jisung membungkukkan badannya formal karena ia tidak tahu bagaimana harus bertindak. Changbin terlihat tidak se-friendly dibanding teman-teman Minho yang lain.

"Annyeonghaseyo, Changbin-sunbaenim. Han Jisung-imnida."

Changbin hanya menganggukkan kepalanya pelan, namun tatapan matanya sangat tajam menatap wajah Jisung, seperti menganalisa wajah dan kepribadian Jisung, mungkin?

"Bukannya kau tadi datang bersama temanmu ke kantin?" tanya Hyunjin tiba-tiba memecah kecanggungan diantara Changbin dan Jisung.

"I-iya sunbae, tapi dia kembali ke kelas duluan" jawab Jisung.

"Loh kenapa?" tanya Jeno menyambung pertanyaan Hyunjin sebelumnya.

"E-eh? Tadi sih ga diajak sama Kak Minho. Jadi dianya sadar diri buat pergi duluan deh" jawab Jisung terang-terangan.

"Gimana sih lu, Minho. Ajakin dia juga lah! Yang diinget Jisung doang lu itu mah!" goda Jaemin diikuti oleh Jeno dan Hyunjin yang meng-iya-iya-kan pernyataan Jaemin barusan.

Minho hanya bisa nyengir kuda sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

"Maaf guys, lupa hehehe" ucap Minho dan diikuti gelak tawa oleh teman-temannya termasuk Jisung.

Terkecuali Changbin yang masih diam sambil menatap tajam wajah Jisung dari tempat ia duduk di ujung meja.

Sesi istirahat mereka dihabiskan dengan berbincang-bincang bersama. Jisung sudah tidak secanggung sebelumnya. Ia pun sudah dengan terbuka bercerita tentang pertemuan pertama mereka di depan minimarket, bagaimana Jisung bisa beranggapan mereka geng tukang bully, hingga cerita ketika ia menangis karena takut akan menjadi korban bully Minho kemarin.

Sifat asli Jisung yang cerewet pun sudah keluar membuat Hyunjin, Jeno, dan Jaemin yang juga sama-sama cerewetnya juga merasa cocok dengan kepribadian Jisung.

Sekarangpun, Jisung sudah bisa dengan bebas memanggil mereka dengan sebutan "kak" ketimbang "sunbaenim"

Sekarangpun, Jisung sudah bisa dengan bebas memanggil mereka dengan sebutan "kak" ketimbang "sunbaenim"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak, 5 menit lagi sudah masuk nih. Aku kembali ke kelas dulu ya?" ucap Jisung sembari berdiri dari tempat duduknya.

"Iya iya. Kelasmu di lantai 2 kan. Perlu waktu lebih untuk naik tangga. Sana gih naik!" ujar Jeno yang juga diikuti anggukan oleh Jaemin menandakan ia setuju dengan ucapan Jeno.

Jisung membungkukkan badannya sebelum pergi kembali ke kelasnya.

"Besok-besok ajak temanmu itu juga buat ngobrol bareng kita ya!" teriak Hyunjin ketika Jisung sudah sedikit berlari menuju pintu keluar kantin dan dibalas sebuah anggukan oleh Jisung dari kejauhan.

Kini sosok Jisung sudah menghilang diantara kerumunan siswa-siswa lain yang juga bergegas kembali kekelas.

"Dia lucu kan?" ucap Minho tiba-tiba.

Semuanya mengangguk setuju, tak terkecuali Changbin yang sedikit menyeringai sembari masih fokus menatap pintu keluar kantin dimana sosok Jisung tadi menghilang diantara kerumunan siswa lainnya.

"Han Jisung, tunggulah sampai kau bertekuk lutut padaku"


To be continued


Thanks for reading my work! I hope you can appreciate my work by voting it and giving some comment and feedback for me.

Thank you. XOXO!

Mine (Minsung)Where stories live. Discover now