23

50 4 0
                                    

Percayalah kamu pasti akan rindu momen bersamaku.
_

Author pov.

"Seandainya lo disini pasti gue lebih bahagia"

Galen terlamun mengingat sang pujaan hatinya. Rindu, itulah yang dirasakan Galen kini.

"Bang kenapa?" tanya Galuh melihat raut wajah Galen berubah.

"Ngga cuma kepikiran si 'Anu'" Galen menggaruk tengkuk belakangnya yang tidak gatal.

"Anu siapa?" kini Daren yang bertanya. Oh iya Daren tidak tau jika Galen punya hubungan spesial dengan gadis lain.

"Orang, iya si itu" Entah kenapa Galen menjadi salah tingkah sendiri mengingat wajah pacarnya itu.

"Apaan sih, Ayan?" kini Galuh mencoba menjawab.

"Bukan Ayan, Astagfirullah Galuh!" Galen kesal ketika adiknya mengucapkan nama Zihan dengan sebutan Ayan.

Seyla pun binggung dengan ketiga laki-laki di depan nya ini.

"Ayan siapa? Penyakit bukan?" Daren pun penasaran bukan kepalang.

"Bukan!, yaudah buruan gue mau nonton adek gue nampil kuy!" Galen menutup topik tersebut.

---

Bulir-bulir keringat membasahi wajah tampan Aka.Cemas dan takut itulah yang sedang Aka rasakan, pikiran nya berkecambuk. Yang hanya di pikirkan olehnya hanya satu, Zihan. Bibir pucat dan mata nan indah itu terpejam dengan erat.

"Dok, tolong lakukan yang terbaik!" ucap Aka kepada salah satu dokter yang berasal dari indonesia. Sang dokter hanya mengangguk iya.

"Yan, tolong jangan pergi!" setetes air mata laki-laki itu jatuh, jika ada yang mengatakan tawa wanita jauh lebih ikhlas daripada tawanya laki-laki dan tangis laki-laki jauh lebih ikhlas dari tangisnya wanita itu benar adanya.

"Maafin Aka yan" Aka membenturkan kepalanya ke dinding putih itu, mencoba menyalurkan kekesalannya.

Aka hanya menatap kamar berwarna putih itu dengan tatapan kosong.

"Aka?"

"Kamu?"

"Iya, Aku Lesya. Masih ingat kan?" tanya Gadis bernama Lesya itu kepada Aka yang dari tadi hanya diam.

"Temen nya Zihan?" tanya Aka memastikan, Dan gadis itu mengangguk.

"Lagi ngapain disini?" tanyanya membuka pembicaran.

"Zihan sakit."Hanya kalimat itu yang diucapkan oleh Aka, selebihnya ia hanya diam.

"sakit kenapa?" Lesya bertanya lagi yang membuat Aka diam menutup kedua matanya.

"Lo liat aja sendiri!"

"Ohh,Maaf ganggu ya"

"Hm"

Percakapan mereka berakhir dengan keheningan, hingga seorang dokter menghampiri mereka.

"keluarga pasien?"

"Iya saya!" Aka maju dihadapan dokter itu dengan wajah yang serius.

"Jadi gini, pasien bernama Zihan baik-baik saja hanya saja jika hal ini terulang lagi maka, yang akan terjadi pasien akan mengalami Amnesia" tutup dokter tersebut.

Terjebak Friend ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang