2

152 23 16
                                    

Author pov.

Jatuh cinta?, pasti semua pernah merasakannya tapi tidak dengan pacaran,tidak semua orang yang jatuh cinta menginginkan pacaran.

Pagi hari yang cerah menyapa, malu-malu matahari menampakkan sinarnya, dan dengan sigap seorang ibu membangunkan anak tunggalnya tersebut dengan lembut.

Ceklek~

Pintu kamar Galuh terbuka,dibuka oleh sang ibu yang menampakkan Galuh yang masih tertidur pulas,dia berjalan menuju kasur Galuh.

"Galuh bangun nak"ujar sang ibu dengan mengoyang-goyangkan badan Galuh dengan pelan, merasakan ibunya membangunkan nya Galuh pun menjawab.

"iya" jawabnya lalu mengucek-ngucek kedua matanya. Dan Rila ---- ibu Galuh bergegas menyiapkan sarapan pagi.

Dengan waktu 30 menit Galuh sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya dan tak lupa dia dengan sengaja membiarkan rambutnya berantakan.

Ibunya sibuk dengan memasak nasi goreng didapur, Galuh menghampiri ibunya,merasakan anaknya tunggalnya mendekatin dirinya tersebut,ia pun langsung menyiapkan piring dan meletakkannya di meja makan.

"makan dulu nak"ucap ibunya melihat Galuh yang bertengger didepan meja makan. Lalu Galuh duduk di kursi makan, tanpa suara yang terdengar hanya suara dentingan sendok dan garpu.

Merasa sudah tak tahan lagi Galuh berusaha untuk memecahkan keheningan.

"Ma, sampai kapan mama dendam sama dia? "ucap Galuh yang lagi memakan nasi dengan perlahan, seketika pada saat Rila mengambil air, dia membeku dan gelas ditangannya jatuh.

merasakan dia salah memulai omongan, Galuh pun memeluk ibunya dengan lembut. ibunya meneteskan airmata.

maafin Galuh ma, ini salah Galuh karna sudah membuat mama sakit kaya gini .ucap batin Galuh ditengah isakan kecil ibunya,dengan memejamkan mata.

---

" HALO EPRIBADEY!!!!"teriak Seyla diambang pintu XI IPS 1.

Sebagian teman-teman dikelas nya hanya meringis ,bagaimana tidak dipagi yang cerah mereka mendengarkan suara toa milik Seyla.

"Toa ,Toa, Toa!" koar Andrian selaku ketua kelas,sang empu hanya mengangkat dua jari membentuk peace dengan cengiran.

"Hai!" sapa Galuh berjalan santai memasuki kelas ,Seyla hanya melongo bahkan semuanya .

KRING....!!!!

Bel masuknya pelajaran yang membuat para siswa maupun siswi duduk rapi menunggu guru tiba.

---
Setelah jam pelajaran selesai kini saatnya jam istirahat tiba,kelas telah sepi kini kantin menjadi sasaran para makhluk kelaparan. Galuh hanya diam ditempat duduk nya enggan untuk keluar.

+62823xxx is calling

Bunyi dering ponsel Galuh membuatnya tersentak dan membukanya.

"Apa?" tanya Galuh dengan cemas.

"......."

"Jadi gimana keadaanya?" tampak nada khawatir disana.

"......"

"Gue kesana" ucap Galuh dengan nada pasrah.

Baru saja Galuh ingin keluar tapi dia terdiam sejenak melihat Seyla,Darren,dan Dasya masuk kekelas. Tanpa pikir panjang Galuh pergi ke parkiran.

Yang sukses membuat hati Aseyla mencelos,dia kira Galuh akan membuatnya kesal ternyata tidak.

Melihat akan ada sesuatu yang terjadi diam-diam Daren mengikuti Galuh dari belakang.

"Dia lagi?" tanya Daren yang sukses membuat Galuh Mengangguk iya.

"Gue ikut" ucap Daren dengan menaikin motor berwarna hitam kesayanganya,dan melaju ke sebuah tempat

---
"Dia kenapa ya Das?" tanya Seyla lesu melihat Galuh yang tak biasanya dia begini.

"Ada masalah kali Sey" ucap Dasya setenang mungkin agar Seyla tidak terlalu panik.

"Iya gue yakin pasti dia ada masalah " ucap Seyla entah kenapa sejak kapan dia menjadi care dengan orang yang bernama Galuh Fransisco.

---
Setelah sampai di sebuah rumah sakit,Galuh dan Daren menuju ke sebuah pavillium no.12.

"Bagaimana keadaanya dok?" tanya Galuh yang telah sampai di sebuah pavillium menanyakan kabar seseorang yang terbaring lemah dengan alat-alat penompang hidup.

"Kabarnya makin memburuk,kami perlu melepaskan semua alat jika dia belum sadar juga" ucap seorang Dokter yang sudah pasrah dan pergi meninggalkan mereka.

Jauh seperti yang diharapkan oleh Galuh ternyata dia belum sadar juga, Daren pun berusaha menyemangatin Galuh .

"Sabar luh,gue yakin dia bakalan selamat. lo harus kuat!" ucap Daren yang sedang melihat seseorang yang terbaring lemah di brangkar itu.

"Kalo besok lo ngga bangun maafin gue,gue harus melakukan yang diucapkan dokter tadi" gumam Galuh dengan aura dingin yang masih bisa didengar Daren , dia hanya bergidik ngeri dia tidak pernah mendengar ucapan Galuh sedingin ini.

"Gue pulang dulu luh, udah larut malam" ucap Daren pamit kepada Galuh yang menatap ke brangkar itu.

"Gue juga pulang,jangan kasih tau yang lain!" ucap Galuh mengahlikan wajahnya ke luar yang telah gelap ,Daren hanya mengangguk.

---

"Galuh pulang Assalamualaikum!" ucap Galuh semangat mungkin agar kesedihan nya tertutupin.Rila---ibu Galuh menoleh ke asal suara.

"Kamu kesana lagi?" tanya Rila dengan nada sedikit marah, Bukan menjawab Galuh hanya diam.

"Galuh ke kamar ngantuk" ucap Galuh masuk ke kamar dengan nuansa hitam.

Flashback on

"Len jangan main ngambil aja dong!" ucap Galuh kecil dengan mengomelin Saudara nya. Yang di omelin hanya menjawab 'hem' tanpa kata-kata yang lain.

"Hem,hmm,hum,lo boneka santet len?" dengus Galuh yang kesal ,Galen hanya tersenyum melihat tingkah saudara kembarnya.

Brak~

Flashback off.

"TIDAK!!!!" teriak Galuh terbangun dari mimpi buruknya.

"Shit!" batin Galuh ,dengan keringat dingin diwajah nya.

"Mimpi itu lagi" gumam Galuh dan kembali tidur.

----

Galuh Come back!!!!

Terjebak Friend ZoneWhere stories live. Discover now