20

64 8 4
                                    

Hidup kadang aneh di saat gue terpuruk kenapa Tuhan mengambil semuanya.

_

Author pov.

Akibat obat yang di tangan Galuh jatuh karena emosi kini dia harus menahan sakit yang luar biasa bahkan pada saat pelajaran pun dia tak sanggup lagi rasanya.

Namun dia berusaha menahan nya kini Galuh berdiri didepan Apotik langganan nya.

"Yang biasa mba satu" ucap Galuh berdiri di etalase Apotik lalu seseorang Apoteker pun memberikan satu kresek dengan 5 macam obat-obatan.

"Ini mba !" Galuh menyerahkan uang berwarna merah lalu pergi.

---

Seyla kini bimbang dia berada di dua pilihan, melanjutkan drama bersama Galuh atau dia meninggalkan semua itu hanya karna seseorang (?).

"Argh!" Seyla mengacak rambutnya dengan kasar.

"Gimana mau bagus ni drama,yang jadi Pangeran aja lagi sibuk!"

"Katanya niat mau nampil drama ini! tapi dia nya ngga tau dimana!"

Aktivitas Seyla terhenti oleh panggilan ibunya dari arah bawah tangga,"Lian ada temen kamu ni!"

"Siapa!" pekik Seyla yang masih berdiri di balik pintu.

"Ngga tau dia kelihatan pucat banget!"

Pucat?,batin Seyla pun terkejut mendengar kata pucat, dengan cepat dia turun.

"Galuh?"

Seorang laki-laki bermata hitam itu pun menoleh ketika namanya di panggil.

"Ehehe,maafin yang kemarin ngga jadi latihan drama kita sampai mana?" tanya Galuh mengawali percakapan.

"Pucat banget ni orang" gumam Seyla yang memperhatikan bibir pucat Galuh.

"Kenapa La?" Galuh mengangkat satu alisnya binggung.

Ni anak kenapa memperhatikan bibir gue?,ambigu tau!.batin Galuh tertawa geli memperhatikan wajah Seyla yang tanpa ekspresi namun matanya menatap kearah bibir Galuh.

"Yaudah gue ambil makanan dulu!" ucap nya pergi masuk kedalam rumah, Galuh hanya mengangguk iya.

"Aduh jatuh lagi setetes!" gerutu Galuh di saat hidung nya mengeluarkan setetes darah segar.

"Yah,merah lagi hidung gue!"

"Yah, baju kotor lagi!"

Begitulah Galuh selalu kerepotan,padahal masalah ini sepele.

Galen.batin Galuh terasa ingin menangis ketika ia menyebut nama saudara kandung nya.

Tak sadar darah di hidung Galuh kini menyebar ke arah baju yang dia pakai hingga pekik kan Seyla membuat Galuh terkejut. "Astagfirullah Galuh darah!!"

Terjebak Friend ZoneWhere stories live. Discover now