The Universe

181 19 2
                                    

Orang-orang berbicara tentang resolusi masa depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang-orang berbicara tentang resolusi masa depan. Aku tidak pernah berpikir sejauh itu, bahkan jika aku digaristakdirkan untuk hidup ribuan hari ke depan. Terkadang ada segelintir orang yang merasa tidak punya pilihan dan hanya menjalani hidup sebagaimana air sungai mengalir yang mengikuti arus. Dan perlu kalian tahu, aku pernah menjadi bagian dari orang-orang itu.

Selama 20 tahun hidupku, tidak ada hal yang istimewa yang bisa cukup aku jadikan kenangan. Aku bahagia, memang. Menghabiskan waktu bersama teman-temanku, mengobrol tentang apa yang sedang hangat diperbincangkan, makan makanan enak dan kehidupan normal remaja pada umumnya. Tapi setelah itu, semuanya stagnan. Aku berhenti, dan memulai siklus itu setiap hari. Tidak ada yang istimewa.

Tidak.

Tidak sampai pada suatu hari aku bertemu dengan satu manusia yang tiba-tiba membuat hidupku melalui banyak emosi. Bahagia, khawatir dan jutaan perasaan lain yang menggambarkan diriku saat itu.
He was like a serendipity. You find something good without looking for it. Suatu keadaan tiba-tiba yang membuatmu bahagia tanpa kau pernah cari. Dan kamu adalah serendipity-ku.

Belasan hari yang lalu, kali pertama aku bertemu denganmu, secara tiba-tiba kamu membuat pikiranku tergesa-gesa mencari arti, hanya karena senyum yang kau lempar padaku.

I'm on somewhere with no one to come. In that crowd people, I feel lonely. But then, I found him. With unpredictable gaze on mine, he approached me and say; Can I help you?

All I can do was nothing but stunned. While other people ask something 'are you okay?', he doesn't ask the same. He just..... understand to what I need the most.

I don't need people to pay an attention, to ask that I'll be alright with no act. I just need someone who can hold me without I'm ask to, understand to what I really feel about without I tell one. And he did it.

Pada satu hari, hidupku yang biasa menjadi sangat tidak biasa hanya karena segaris senyum dari satu manusia. Aku yang pada saat itu berada dalam zona kritis karena merasa tidak punya harapan, secara tiba-tiba ingin mengenyahkan semua pikiran itu karena kehadiran satu laki-laki yang hadir menjadi sebuah serendipity.

 Aku yang pada saat itu berada dalam zona kritis karena merasa tidak punya harapan, secara tiba-tiba ingin mengenyahkan semua pikiran itu karena kehadiran satu laki-laki yang hadir menjadi sebuah serendipity

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Memoar RasaWhere stories live. Discover now