cerita kita - bagian 05

20.8K 1.3K 47
                                    

"andai kamu sadar bahwa setiap kata dan sikap saya yang saya tunjukan pada kamu adalah sebuah sinyal perasaan yang berasal dari hati saya untuk hatimu."

"Hai Pak Ono! nggak nyetel dangdut Pak?" tanya Darren setelah sampai dirumah. Aileen tertawa mendengar ucapan Darren. Tetangganya yang satu itu memang selalu menyetel lagu dangdut kalau sore-sore jam empatan begini, kadang Darren dan Aileen sampai pusing mendengar musiknya yang menggema besar.

Pak Ono yang sedang menyirami tanaman menoleh. "Ndak dulu, wong spiker saya rusak toh, lagi dibetulkan." Sahutnya.

"Yah Pak, padahal Darren lagi mau joget," timpal Aileen, membuat Darren menjulurkan tangan untuk menjitak kepala Aileen.

"Waduh, maaf toh mas Darren. Nanti yo, kalo udah bener tak setelin lagu dangdut yang baru, ituloh yang gini. Memang lagi syantik tapi bukan—"

"Aduh lo si mancing, udah ayo ah masuk, gatel kuping gue dengernya," ucap Darren berbisik pada Aileen yang menahan tawa, Darren menundukkan kepalanya dan kepala Aileen lalu masuk ke dalam rumah, meninggalkan Pak Ono yang masih bernyanyi sambil memejamkan matanya.

"Hahaha nggak ngerti lagi gue Pak Ono nggak ada bosen-bosennya sama dangdut." ucap Aileen lalu duduk disamping Darren.

"Gue aja sampe apal padahal gue nggak tau juga itu lagu siapa, tapi karena Pak Ono nyetel terus gue jadi apal,"

"Ah lo mah emang sering dengerin kali Ar makanya apal, nggak usah mengkambing hitamkan Pak Ono deh lo!"

"Ngomong ape si lo, bodo nggak jelas,"

"Lo yang nggak jelas wlee,"

"Iya-iya gue emang nggak jelas. Mau mandi lah gue, belom solat juga. Lo mandi juga deh, nanti abis mandi ke kamar gue, solat bareng. Eh biar nggak dosa, ajak Bi Juju, solat bertiga dulu sekarang, berduanya nanti kalo udah halal," ucap Darren lalu melangkah menaiki tangga, meninggalkan Aileen dengan senyuman diwajahnya.

"Dasar cowok! kalo ngomong nggak mikir dulu bikin baper atau enggak! gue baper tau!" ucap Aileen lalu melangkah menuju kamarnya, mandi bersih-bersih. Lalu pergi ke kamar Darren yang sudah ada Bi juju dengan mukenanya.

"Nah ini Non Aileen, hayu sekarang solat," ucap Bi Juju saat melihat Aileen yang datang sudah memakai mukena.

Aileen tersenyum lebar. "Nungguin ya." Sahutnya lalu tatapannya jatuh pada Darren. 

Darren selalu terlihat tampan jika memakai baju kokoh putih, sarung dan juga peci hitam jika ingin solat, Aileen kalau bisa ingin dihalalin sekarang juga. Ah Aileen ini mikir apa sih!

"Ayuk solat," ucap Darren.

Aileen tersenyum lalu mengangguk.

Mereka bertiga solat berjamaah empat rokaat, hingga salam. Darren menyalami tangan Bi Juju, Aileen spontan menjulurkan tangannya, Darren terdiam.

"Lo mau salim sama gue?" ucap Darren, membuat Aileen tersadar lalu langsung mengarahkan tangannya ke Bi Juju.

"A—apaansi, orang gue mau salim sama Bi Juju," Aileen menyalimi Bi Juju.

Darren tersenyum miring lalu kembali menghadap kiblat untuk berdoa.

Aileen menutup matanya, malu. Kenapa nalurinya menggerakan tangannya untuk menyalimi Darren sih? beruntung ada Bi Juju, Aileen jadi selamat.

××××

"Ai pulang sekolah jangan lupa, jadwal kita ziarah ke makam," ucap Darren setelah Aileen datang ke mejanya sambil membawa semangkuk bakso.

Cerita KitaWhere stories live. Discover now