CHAPTER 11 : WILL YOU..??

512 59 7
                                    

Sudah hampir seminggu Jinhwan di Jeju, Ibunya sudah sadar dan kondisinya semakin membaik. Hanbin juga sudah kembali ke Seoul setelah menitipkan Jinhwan pada Yunhyeong yang menyusul kesana.

"Nuna, aku kembali ke Seoul dulu..beritahu aku kalau kau mau pulang, aku akan menjemputmu"

"Aku mengerti..aku akan kembali ke Seoul lusa, besok Eomma sudah boleh pulang.." Jinhwan memeluk Hanbin erat saat dia berpamitan.

"Aku akan merindukanmu.." Hanbin membalas pelukan Jinhwan tak kalah erat, lalu mengecup bibirnya sekilas.

"Aku pamitan dulu pada Eommonim" Hanbin melepaskan pelukannya lalu menggandeng Jinhwan masuk ke kamar rawat inap Ibunya.

"Wah..hari ini menantuku rapi sekali? Apa kau mau pergi, Nak?" tanya Ibu Jinhwan yang berhasil membuat Hanbin tersenyum malu namun dalam hati senang bukan main.

"Eomma..menantu apa sih?" Jinhwan tak kalah tersipu mendengar Ibunya memanggil Hanbin dengan sebutan menantu.

"Aku memang menantu Ibumu kok..benar kan Eommonim?" Hanbin berjalan ke arah tempat tidur Ibu Jinhwan dan duduk di kursi di tepi ranjang.

"Tentu saja, dia kekasihmu, jadi mulai sekarang dia menantu Eomma" Ibu Jinhwan dan Hanbin kompak menggoda Jinhwan yang sudah merah padam sekarang..haha..

Ibunya memang sudah menyukai Hanbin sejak pertama kali melihatnya. Menurut beliau, Hanbin pria yang baik, jaman sekarang jarang ada lelaki yang mau menemani pasangannya di saat-saat susah seperti ini, maunya hanya saat bersenang-senang saja. Bahkan Hanbin rela tidak bekerja selama beberapa hari hanya untuk menemani putrinya. Ibunya bersyukur Jinhwan memiliki Hanbin sebagai kekasihnya.

"Eommonim..aku ingin berpamitan, hari ini aku akan pulang ke Seoul..sepertinya pekerjaanku sudah menumpuk untuk dikerjakan, aku tak bisa menundanya lagi. Maaf aku tidak bisa menemani sampai Eommonim benar-benar pulih dan pulang ke rumah" Hanbin meraih tangan Ibu Jinhwan lalu menggenggamnya.

"Jangan khawatir, aku sudah sehat..aku hanya merindukan Jinanie ku, terima kasih sudah menemaninya pulang kemarin..hati-hati di jalan, jaga kesehatanmu, jangan terlalu lelah bekerja, hmm?" Ibu Jinhwan menepuk kedua tangan Hanbin yang ada di genggamannya.

"Eomma..dia tidak akan menurut, kalau sudah bekerja dia akan lupa makan bahkan lupa tidur..aku sudah sering memarahinya juga tapi tetap saja dia melakukannya"

"Kali ini aku akan menurut, aku janji, Jinanie.." Hanbin tersenyum lalu menoleh ke arah kekasihnya yang sedang mengadu pada Ibunya.

"Baiklah..aku pergi sekarang, Eommonim...sampai bertemu lagi" Hanbin memeluk tubuh ringkih Ibu Jinhwan.

"Pergilah dengan selamat, Hanbin-ah..hati-hati di jalan, nak.." Ibu Jinhwan menepuk pelan punggung Hanbin.

"Ayo kuantar..kami pergi, Eomma.." pamit Jinhwan pada Ibunya.


Sehari setelah Hanbin pulang, Mino datang ke Jeju menjenguk Ibu Jinhwan walaupun kakak Jinhwan melarang Mino menemui sang Ibu. Dia masih belum bisa melupakan kejadian menyakitkan yang diperbuat oleh keluarga Mino pada mereka. Namun meski mendapat penolakan, Mino tetap datang setiap hari membawa berbagai macam buah atau suplemen kesehatan untuk Ibu Jinhwan. Hingga di hari terakhirnya di Jeju, akhirnya Mino bisa bertemu Ibu Jinhwan karena sang Ibu yang memaksa kedua putrinya untuk memperbolehkan pria itu menemuinya. Sebenarnya Ibu Jinhwan sudah melupakan kejadian pahit di masa lalu itu, bahkan dia sudah memaafkan Mino, tidak ada rasa benci sama sekali padanya karena beliau tahu itu bukan salah Mino.

Dan disinilah mereka berdua di dalam kamar rawat, dengan Mino yang duduk di kursi di tepi ranjang, raut wajahnya menampakkan rasa bersalah yang begitu besar pada Ibu Jinhwan.

BINHWAN -LOVE OF MY LIFE-🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang