“Tidak buruk. Sepertinya aku akan suka.” Jungkook kembali meneguk minuman itu.

“Boleh saja asal kau tahu batas.” Jungra yang sejak tadi hanya berdiri kini ikut duduk, bergabung dengan dua orang pria di sana.

“Oh iya, besok ada latihan.”

Ssstttttt…” Jungra buru-buru meletakkan telunjuk pada mulutnya sendiri, mengisyaratkan agar Taehyung lebih berhati-hati dengan apa yang dia ucapkan. “Jangan keras-keras.” Lanjutnya.

Taehyung meringis. “Hehe, mian.”

Kemudian pria itu bisik-bisik dengan Jungkook. Jungra yang samar-samar dapat mendengar memilih untuk mengabaikan. Lebih seru mengunyah ayam daripada ikut terlibat dalam percakapan dua pria di hadapannya.

Noona, akhir pekan tonton kami ya?” Ucap Jungkook selirih mungkin namun Jungra tetap bisa mendengar.

“Tidak bisa. Aku ada perjalanan bisnis.” Jawab Jungra cuek sambil terus menyantap ayam gorengnya.

“Eh, tumben sekali ada perjalanan bisnis? Kau kan anak keuangan?” Tanya Taehyung.

“Memangnya kenapa?”

“Ya kau harusnya di ruangan saja, tidak usah pergi-pergi. Aku tidak tega.”

Jungkook memutar bola mata jengah mendengar penuturan hyung yang duduk di sebelahnya. Taehyung kadang-kadang memang suka berlebihan.

Emm bagaimana ya? Ini bisa dibilang acara liburan sih. Sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Hehe.”

“Kau akan berlibur? Tanpa mengajak aku?” Taehyung terlihat tidak terima.

“Ini acara liburan teman-teman kantor, kau tak usah ikut. Lagi pula kau kan ada show dengan Bangtan.”

Ssssttttt…” Jungkook dan Taehyung sama-sama meletakkan telunjuk pada mulut masing-masing. Bersamaan mengisyaratkan kepada Jungra agar tidak berucap terlalu keras.

Mian.” Ucap Jungra sambil meringis, menyadari bahwa dia telah berbuat kesalahan.

*

*

*

*

*

Pagi hari, kediaman keluarga Jeon masih terbilang sepi. Tuan besar dan Nyonya besar belum menunjukkan batang hidung, mungkin masih tenggelam di dalam selimut. Para asisten rumah tangga juga belum ada yang berkeliaran, mungkin sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing di tempat tertentu.

Namun ada dua orang yang sedang melintasi ruang tengah kediaman mewah itu. Jungra dan adiknya.

Noona akan pergi berapa lama?” Tanya Jungkook sambil mengikuti sang noona yang sedang menyeret koper menuju depan rumah.

“Entah, mungkin dua atau tiga hari lagi sudah pulang. Hanya ingin pesta bantal saja sebenarnya.” Jungra meletakkan kopernya begitu sampai di teras.

“Seperti Sunny saja, sukanya pesta bantal. Ingat umur, Noona.

Jungra hanya terkekeh mendengar penuturan dari adiknya itu. “Haha bilang saja kau tak ingin kutinggal lama-lama. Iya kan?”

“Tidak. Aku tidak bilang begitu?”

Jungra tersenyum licik. “Benarkah? Kalau begitu aku bisa pergi satu minggu penuh ya? Aku akan meminta izin pada Appa. Sekalian memintakan izin untuk teman-temanku. Appa pasti mengizinkan.”

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now