Hyung, kau tahu di mana Noona?”

“Pergi dengan Taehyung.”

“Eh, mereka sudah berbaikan?”

“Memangnya mereka bertengkar?” Yoongi sedang bercakap-cakap dengan Jungkook namun tatapan matanya tercurah penuh pada lembaran yang hampir terisi penuh dengan kata-kata di hadapannya.

“Hanya sedikit berselisih.” Jungkook mendudukkan diri di sofa. “Hyung, kau sedang menulis lagu ya?” Pengalihan topik, tak ingin membahas lebih lanjut mengenai kisah sang noona yang beberapa hari ini merana karena tak diganggu oleh Taehyung. Tak enak hati mengingat Yoongi adalah mantan kekasih sang noona. Walau yang terlihat adalah mereka baik-baik saja, namun tetap saja tidak pantas.

Emm.” Hanya gumaman yang Yoongi lontarkan.

Jungkook maklum. Yoongi memang cuek seperti itu. Lagi pula ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengobrol mengingat mereka tidak sedang berada di warung kopi melainkan berada di salah satu studio JJ yang dikhususkan untuk seorang Min Yoongi. Jungkook memilih merebahkan diri di sofa, sekalian menemani Yoongi kalau-kalau pria itu bosan dengan pekerjaannya dan ingin bercengkerama.

Mengenai sang noona, Jungkook merasa tak perlu menunggunya. Jungra pasti akan diantar pulang oleh Taehyung.

*

*

*

Taehyung membawa Jungra ke tepian sungai Han. Menikmati angin sore yang jarang sekali Jungra rasakan karena malas. Jika tidak sedang lembur, gadis itu lebih memilih untuk langsung pulang dan bermalas-malasan di kamar. Sama sekali tidak tertarik untuk sekedar jalan-jalan menikmati pemandangan.

Cukup lama mereka jalan-jalan tanpa mengucapkan apa-apa. Hanya bergandengan tangan layaknya anak remaja yang sedang berkencan.

Jungra POV

Aku benar-benar tidak mengerti Taehyung. Setelah mengabaikanku bahkan aku sempat berpikiran dia tidak lagi mengingatku, kini dia datang padaku. Menjemputku ke kantor kemudian mengajakku jalan-jalan. Lucu sekali, bahkan setelah kami turun dari mobil, dia langsung menghampiriku kemudian menggenggam tanganku. Tentu saja aku bingung. Namun aku tak protes sama sekali, hanya menurut dan membiarkannya menuntunku.

Tidak banyak orang yang ada di sekitar kami. Hanya ada beberapa orang yang sempat mendahului karena sedang jogging sore. Ada juga gerombolan pelajar yang sedang berkumpul di salah satu titik. Membuatku kembali mengingat masa sekolah di mana aku jarang atau bahkan tidak memiliki teman. Temanku hanya Na Eun yang sekarang ini sudah pindah ke Jepang, mengikuti sang ayah yang memiliki bisnis di sana.

Bukan berarti aku tidak mau berteman, tapi aku tidak memiliki waktu untuk itu. Sejak aku kecil, sejak eomma pergi, aku harus mengurus Jungkook. Pulang sekolah aku harus langsung pulang. Aku harus menemani Jungkook bermain karena tidak ingin dia terluka jika dia bermain dengan orang lain. Barulah saat aku menginjak high school, aku mulai berani tidak langsung pulang ke rumah karena pada hari-hari tertentu aku pergi dengan Taehyung.

Awalnya Taehyung adalah anak middle school yang bahkan tidak aku tahu keberadaannya. Kemudian suatu ketika aku bertabrakan dengannya saat sama-sama sedang membeli ice cream. Aku langsung jatuh cinta pada pria itu. Tidak mau munafik, aku menyukainya karena dia tampan.

Dan jadilah seperti waktu itu. Kami berkencan. Dan yah, aku yang menyatakan perasaan terlebih dahulu. Tak masalah bukan? Nyatanya kami menjalin kasih cukup lama waktu itu. Terkadang ingin tertawa jika mengingat waktu dulu. Waktu di mana aku dan Taehyung sama-sama masih muda, belum sepenuhnya paham tentang dunia perkencanan tapi kami malah berkencan.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now