“Chaeyeon?” Tanya sang appa penuh dengan rasa penasaran.

Ne.” Jungkook mengakhiri permainannya. Lebih tepatnya menghentikan untuk sementara karena perjalanannya dalam game hari ini sudah lumayan panjang, tidak mungkin diakhiri begitu saja.

“Jadi kau sudah berani berkencan tanpa sepengetahuan Appa?” Jungsik duduk di ranjang anaknya, membuat si pemilik memutar kursi keren yang sedang dia duduki.

“Tapi Noona sudah tahu.”

“Dan Noona-mu juga tidak bercerita apa-apa padaku. Kalian bersekongkol?” Selidik Jungsik.

Jungkook buru-buru menyangkalnya. “Tidak, bukan seperti itu. Aku sudah pasti akan mengenalkan pada Appa, tapi nanti.”

“Sekalian saja ajak dia hari Minggu nanti.”

Ne?” Jungkook terkejut dibuatnya. Dia sama sekali belum merencanakan akan mempertemukan Chaeyeon dengan appa-nya dalam waktu dekat.

Jungsik bangkit dari duduknya. “Ayo turun, makan malam sudah siap. Jangan bermain game terus.” Kemudian keluar dari kamar sang putra.

Jungkook duduk mematung. Tidak mungkin menolak ajakan appa-nya karena selama ini dia tidak pernah melakukan penolakan secara langsung. Kalaupun dia ingin membangkang, dia akan mengadu pada Jungra kemudian Jungra yang akan mengatakan pada sang appa. Di depan appa-nya, Jungkook adalah anak penurut. Atau lebih tepatnya selalu bersembunyi di belakang Jungra.

Jungkook mengacak-acak rambutnya. “Aish apa yang harus aku lakukan?”

*

*

*

*

*

“Ayo cepat, aku hampir terlambat.” Jungra yang baru saja masuk dalam mobil Taehyung langsung memerintah seenaknya.

Bukan tanpa alasan, Jungra bangun terlalu siang hari ini.

“Tumben sekali bangun kesiangan.”

“Semalam aku menonton drama sampai malam.” Ucap Jungra sambil menata ulang makeup-nya yang belum sempurna itu. Memoles blush tipis-tipis.

“Kau ini ada-ada saja.” Taehyung benar-benar tak habis pikir. Jungra itu wanita karier, tapi sempat-sempatnya menonton drama bahkan sampai larut.

“Dramanya bagus, sayang kalau tidak aku tonton.” Kali ini Jungra membubuhkan lipstick warna pink pucat, senada dengan setelan kerjanya. Nasib baik Taehyung menyetir dengan stabil sehingga tidak membuat Jungra kesulitan.

“Ya tapi kan tidak harus mengorbankan waktu tidurmu? Kau bisa menonton saat senggang. Kalau waktunya tidur ya tidur.”

Jungra menutup lipstick yang telah dia gunakan dengan sedikit keras. Pagi-pagi sudah mendapat omelan dari Taehyung, sedikit menyebalkan. “Iya iya, aku tahu. Kau ini cerewet sekali sih?”

Taehyung hanya tersenyum.

Kali ini yang membuat Jungra sibuk adalah rambutnya. Dia sama sekali belum sempat menata rambut bergelombangnya itu. “Enaknya diapakan?”

Taehyung menoleh sekilas, mendapati Jungra sedang mengumpulkan rambutnya menjadi satu menggunakan tangan. “Terserah kau saja. Mau diapakan saja kau tetap cantik kok.”

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now