Chapter 11

2.7K 310 38
                                    

Setelah masuk dan mengunci pintu, polisi itu langsung melepas topi dan maskernya. Terlihatlah senyuman menyeringai yang terukir di wajahnya.

'Rencanaku berhasil' batin polisi tersebut.

Ternyata polisi itu bukanlah polisi sebenarnya. Polisi itu hanyalah samaran agar lelaki tersebut bisa masuk ke ruangan inap Chanwoo. Ia adalah lelaki yang membuat hidup Chanwoo kembali seperti neraka belakangan ini.

Ia berjalan dengan pelan mendekati Chanwoo, langkah demi langkah seakan ia menikmati tiap momennya.

Tangan kanannya bergerak meraih sebuah benda di saku celananya. Benda tersebut adalah borgol. Lelaki itu memborgol tangan kiri Chanwoo ke pinggiran ranjangnya.

Setelah itu, ia mengeluarkan pistol yang ia selipkan di celananya dan mengarahkannya ke Chanwoo.










"Kapan kita ke rumah sakit lagi hyung?" tanya Donghyuk

"Kau bahkan baru pulang dari sana. Chanwoo juga pasti masih tidur." kata manager

"Tetap saja" kata Donghyuk

"Kalian bersihkan dulu saja badan kalian dan ganti baju kalian. Jangan sampai kalian terlihat lesu di depan Chanwoo" kata manager

Manager bukannya tidak ingin para member tetap menemani Chanwoo tapi jika kalian melihat sendiri keadaan mereka, maka kalian akan setuju dengan keputusan manager.

"Ne hyung" jawab yang lain.

"Hyung, perasaanku tidak enak" kata Hanbin

"Aku juga hyung" kata Bobby

"Maksud kalian?" tanya manager

"Chanwoo benar baik baik sajakan?" tanya Bobby

"Jangan berbicara seperti itu hyung, aku jadi ikut gelisah" kata Junhoe

"Hanya perasaan kalian saja. Kalau kalian ingin segera kembali ke sana maka segera bersihkan diri kalian" kata manager

"Ne hyung" kata member iKON.




Lelaki itu mengarahkan pistolnya ke arah Chanwoo tapi bukan untuk ditembakkan, mungkin belum. Ia menggunakannya untuk membangunkannya dengan menepuk nepuk pistol tersebut ke kaki Chanwoo.

Chanwoo yang merasa terusik tidurnya terpaksa membuka matanya. Ia hendak mengusap wajahnya dengan kedua tangannya tapi tangan kirinya tidak bisa ia dekatkan ke wajahnya seperti ada yang menahan.

Begitu ia melihat, betapa kagetnya ia mendapati tangan kirinya yang terbogol ke besi pembatas ranjang. Chanwoo bangkit untuk duduk dengan sedikit susah payah. Tangannya yang kanan memegangi perutnya yang terasa sakit.

Barulah ia menyadari ada orang lain di ruangan itu dan orang itu sedang mengarahkan sebuah pistol ke dirinya. Chanwoo terdiam bagai patung.

"Ahjussi..." kata Chanwoo pelan

Chanwoo langsung gemetar ketakutan setelah menyadari siapa yang di depannya.

"Kita bertemu lagi Jung Chanwoo" kata lelaki itu.

Mata Chanwoo melihat ke segala arah, mencari pertolongan tapi tidak ada siapapun atau apapun.

"Jangan repot - repot mencari pertolongan." kata lelaki itu.

Perhatian Chanwoo kembali terpusat pada lelaki di depannya.

"Teman temanmu sudah pulang dan polisi di depan sudah aku urus. Sekarang hanya ada kau dan diriku" kata lelaki itu.

"Siapa dirimu dan apa maumu sebenarnya?" tanya Chanwoo takut - takut.

"Namaku Lee Kwon Hee. Dan mauku? Kau yakin mau tahu mauku? Baiklah, dengarkan baik baik Jung Chanwoo!" jawab Kwon Hee

Vulnerable || iKONWhere stories live. Discover now