Dialog awal pagi

1.1K 51 6
                                    

Satu minggu berlalu. Hari yang keduanya nanti tiba juga.
Kemoterapi tahap dua Azmi, dan Sidang Akhir Putri.
Keduanya kini tengah berbincang hangat sembari menunggu orang tua Putri yang diminta untuk menjaga Azmi.

"Gimana sama skipsi kamu? " tanya Azmi setelah menelan kunyahan terakhirnya.

"Seratus persen aman terkendali, " jawab Putri penuh yakin.

Azmi diam, sebatas memasang senyum teduh sambil menatap wajah ayu bidadari dihadapannya itu.  Tiba-tiba gelenyar ghaib menyengat hati kecilnya, timbulkan setetes air matanya jatuh tanpa ia sadari.

"Lho... Kak Azmi kok nangis? Ada yang sakit,  ya?  Aku panggilin dokter ya, "khawatir Putri pada sang suami yang malah memperindah senyum,  tangan pun dikaitkan erat pada tangan Putri.

"Saya nggak apa. Saya baik kok,  malah jauh lebih baik. "

"Kalo gitu kenapa Kak Azmi nangis? " alis Putri sedikit menukik dengan tatapan nanarnya.

"Saya cuma nggak nyangka aja kalo jodoh saya sama kamu,  bisa berhasil bantu kamu buat jadi lebih baik lagi, dan yang paling nggak saya nyangka cinta saya pun terbalas sama kamu, "jelas Azmi
"Padahal pertemuan kita  terbilang singkat dan begitu mendadak,  dan sekarang saya sedang sakit-sakitan kamu masih mau bertahan di samping saya. "

Putri terenyuh atas ucapan nostalgia Azmi yang berhasil membuatnya merasa bersalah atas perbuatannya dulu pada Azmi.

"Kak... Aku pun sama nggak nyangkanya bisa dapat suami kayak Kakak yang selalu sabar ngadepim sifat egois aku, ngerasa beruntung banget sama Kakak yang telaten banget nuntun aku buat berubah. Kadang aku ngerasa nggak pantes disandingin sama Kakak yang pinter dan sholeh,  tapi kalo nggak ketemu Kakak aku nggak tau ke dpannya kayak gimana."

"Jodoh itu melengkapi tiap kekurangan pasangannya lewat cintanya. Jadi, "

Tangan Putri yang dipegang Azmi didekatkan pada mulutnya.  Dikecup mesra penuh cinta.

"Terima kasih atas cintanya,  Saya bahagia karena itu. "

Tak berhenti disitu, Azmi lanjutkan adegan penuh romansa asmara itu dengan kecupan hangat penuh afekwi kelembutan dan cinta.  Bersamaan pula luruhnya setetes dua tetes liquid Putri,  bukti atas hatinya yang teramat tersentuh oleh Azmi.  Sebab belum pernah sekalipun ia diperlakukan seromantis ini hanya dengan sebaris kata dan kecupan oleh lelaki manapun, hanya Azmi seorang yang berhasil melambungkan euphorianya hanya lewat afeksi yang begitu sederhana.

"Jangan nangis dong, ntar jelek,  masa istri dari dosen Muhammad Ulul Azmi yang tampan ini jelek, " hibur Azmi mengusap air mata ratunya.

"Tadi Kakak juga," sahut.

"Tapi saya kan tetap tampan. "

Bersambung.


Acie... Gantung😆😆
Awas jangan baper karena banyak typo,  maklum ngebut karena pke hp orang.  Sekian.......

Hijrahku Samaraku [Hiatus]Onde histórias criam vida. Descubra agora