Prolog

3.3K 96 3
                                    


"Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian ilmu seseorang. Bukan terletak pada wajah dan pakaiannya."
- HAMKA -


"Putri! Ayo bangun! Udah pagi ini." ucap seorang wanita paruh baya yang sedang membangunkan anaknya.

"Hm.. Iya iya mah." jawab anak itu sambil menggeliat. Ia adalah Julia Putri Sari Ayu atau yang kerap disapa Putri, ia adalah seorang mahasiswi di sebuah universitas negri dan cukup terkenal dikampusnya. Namun,.. Ia terkenal akan keonarannya dikampus dan sering bolos. Kini ia sudah menginjak semester terakhir dan itu artinya ia akan mengakhiri masa kuliah nya.

***

Perempuan cantik berkerudung putih dengan bahan yang sedikit tembus dan memakai atasan warna peach juga celana jeans itu, kini sedang memoles make up diwajahnya. Tak perlu tebal tebal, hanya sebatas memakai bedak, eye liner, dan sedikit lipstik di bibirnya.
Setelah selesai, ia segera bergegas keluar dari kamarnya dan sarapan bersama keluarganya.

"Pagi pah, mah." sapa Putri sambil duduk disamping Mamahnya dan mengambil sepotong roti isi.

"Pagi sayang." jawab Mamah Putri.

"Kamu mau pergi ke kampus Put?" tanya Papah Putri.

"Iya Pah."

"Dengan pakaian seperti ini?" tanya ayah lagi.

"Iya." jawab Putri.

"Harus dengan cara apa Papah nasehatin kamu agar tidak pakai baju seperti ini lagi?"

"Lagian aku udah pake kerudung dari rumah Pah, kan Papah yang bilang kalo keluar mesti pake kerudung."

"Iya, tapi pakaian kamu itu terlalu ketat."

"Udah yah pah, Putri mau berangkat dulu daripada telat nanti dimarahin lagi." ucap Putri mengabaikan perkataan Papahnya.

"Assalamu'alaikum." pamit Putri setelah mencium tangan kedua orang tuanya.

"Harus bagaimana lagi agar dia bisa berubah?" gumam Papah Putri yang terdengar oleh Mamah Putri.

"Em.. Pah, bagaimana kalau dia kita carikan pasangan sholih yang InsyaAllah bisa buat dia berubah."

"Papah pikirkan itu dulu."

***

"Yaelah.. Pake udah masuk lagi nih dosen." gerutu Putri yang mengintip jendela kelasnya.

Ia memang terlambat karena ia tadi pergi ke cafe dulu untuk mengganjal perutnya yang belum kenyang saat sarapan tadi.

"Tapi dosennya mana? Kok cuman ada tulisan di papan aja? Masa iya itu sisa tulisan pelajaran kemarin, ya kali kalo belum dihapus biasanya kan udah bersih kalo mau masuk." gumam Putri.

"Kamu mencari saya." ucap seseorang yang membuat Putri membalikkan tubuhnya.

"Lo siapa? Maaf gue nggak cari elo, gue nyari dosennya. Dan.. Pasti elo mahasiswa baru." ujar Putri yang membuat seseorang itu tertawa kecil.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?" heran Putri.

"Tidak ada. Oh ya, kamu belum mengenal saya sepertinya."

"Yaiyalah gue belum kenal, orang baru ketemu juga."

"Perkenalkan nama saya Muhammad Ulul Azmi Askandar. Untuk panggilannya kamu nanti pasti tau." ucap seseorang yang diketahui bernama pendek Azmi.

"Gue nggak pernah tanya dan nggak butuh nama elo." jawab Putri ketus.

"Terserah kamu, tapi saya pastikan pasti sebentar lagi kita akan bertemu lagi. Assalamu'alaikum." ujar Azmi lalu pergi dari hadapan Putri.

Hijrahku Samaraku [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang