Phospenous - edisi 9996 series

571 17 3
                                    

Aku tidak terlalu mahir berkomunikasi dengan orang lain. Tidak tahu mengapa, yang jelas aku mencoba dan selalu berusaha untuk terus ramah.

Sejujurnya banyak kekhawatiran yang melanda. Aku takut tidak cukup asyik sebagai lawan bicara. Aku takut topik yang aku bawa terlampau aneh untuk sebatas cerita. Aku belum mampu membedakan maksud orang, tidak punya pertanda sebenarnya mereka berbicara padaku dengan maksud basa-basi saja atau betulan ingin tahu sudut pandang yang selama ini aku percaya. Aku takut asumsi, takut dikira terlalu baik karena ada maksud tersembunyi, takut pula dikira sombong karena balasanku terkesan mati.

Dalam perjalanan hidupku, ada orang-orang luar biasa yang kemungkinan besar pernah aku singgung hatinya. Mereka datang padaku, mengucapkan ungkapan tulus dari hati, manis sekali. Mengucapkan terima kasih atas beberapa tulisan amburadul yang pernah aku bagi, mereka suka dan mengapresiasi.

Lalu aku dengan bodohnya tidak tahu harus merespon apa.

Aku berusaha bisa menuangkan perasaanku pada percakapan, pada kalimat-kalimat yang juga menguatkan. Aku merasa masih belum cukup baik, aku khawatir berlebih akan segala bentuk timbal balik.

Aku takut balasanku tidak sepadan, takut mereka dihinggapi kekecewaan. Aku takut menjadi tidak cukup apa-saja bagi mereka yang terlanjur punya pandangan bahwa aku sedikit bijaksana.

Beri aku kesempatan untuk terus belajar, untuk bisa lebih memercayai diriku sendiri. Tak perlu diganggu rasa khawatir berlebih.

Melalui ini aku mengucapkan terima kasih dari dalam hati. Permintaan maaf akan segala kealpaan yang terjadi tanpa kesengajaan, untuk segala kesan dingin dan belum bisa sepenuhnya menjadi seperti yang kau ingin.

Aku selalu ada, aku suka membaca segala keluh kesah, datang dan ceritalah. Tetapi tolong jangan mengharapkan apa-apa. Aku bukan pemberi solusi, aku juga masih sama tersesatnya seperti dirimu di dunia ini.

asya juga suka gini
—9996

POSPHENOUSWhere stories live. Discover now