Phosphenous - hari ulangtahun mu

1K 38 0
                                    

bulan ulang tahunmu, tiba .

Disambut dengan hujan pagi hari dan mendung menggantung hingga siang. Seakan semesta pun tau seluruhku ini sudah sejak kemarin dibenam rindu, semakin parah pula kian hari berlalu.

Apakah pernah tersirat di kepalamu tentang seberat apa langkahku pasca kau sudahi segalanya sepihak? Apakah kerasmu ini karena bahagia tidak kau temukan denganku atau aku tak cukup mendampingimu? Apakah kau sudah bisa tertawa terbahak-bahak tanpa memikirkan apa saja yang sudah kau tinggalkan padaku? Apakah kau sudah mampu tak memikirkan kita yang dulu sebab tak ada sedikit pun ingatan yang pantas kau sebut kenangan?

Apakah kau sudah bisa memberanikan diri melewati jalanan yang menyimpan kita tanpa mengingatku sama sekali? Apakah kau bisa ke suatu tempat tanpa mengingat sesuatu dariku tetap turut mengikuti kesana? Apakah kau sudah bisa menjalani hari tanpa sedikit pun keinginan untuk memastikan keadaanku? Apakah kau merasa harimu berjalan biasa-biasa saja meski kehadiranku sudah tak ada? Apakah tak ada seujung saja dariku yang bisa membuatmu bermuram diri tak bersemangat menjalani hari? Apakah dengan mudah rupanya kau menggantikan hadirku dengan kesibukanmu?

Apa di dadamu tak timbul luka apa-apa seperti yang aku rasa? Apa cuma aku yang berharap-harap cemas kau tidak terjaga hingga larut sampai sakit kepala? Apa tidurmu juga tak nyenyak seperti aku yang dihantui kehilangan mendalam? Apa cuma aku yang berusaha bertahan pasca kau tinggalkan dengan lobang menganga sebab kehilangan?

Apakah sebenarnya keinginan untuk terus bersama tak pernah kau damba? Apakah bagimu melepaskan aku tak pernah jadi beban? Apakah aku seorang yang merasakan segala bentuk keprihatinan dan nelangsa sebab aku yang kau tinggalkan, sebab aku tak kau beri pilihan, sebab aku yang tak punya persiapan, sebab aku tak kau beri arah tujuan?

Berapa banyak kesedihan yang harus dibayarkan atas kehilangan?

Apa lagi yang mesti aku lakukan?

Selain kau untuk kulepaskan dan kuikhlaskan, harus bagaimana lagi usahaku dalam melupakan?

Harus seperti apalagi kuperban seluruh luka kehilangan?

Seharusnya aku sudah mempersiapkan, sesuatu untuk mengisi hati yang berlubang kala suatu ketika kau tinggalkan. Sehingga hatiku tak perlu berlama-lama merasakan kekosongan dan akhirnya membiarkan diisi kesedihan berkepanjangan.

Tak seharusnya aku hanya sibuk memupuk perasaan, seolah-olah kebahagiaan-kebahagiaan yang kau tebarkan tak datang bersama kesedihan.

Tak apalah mengarungi arus kepedihan kewajibanku karena beginilah yang sudah kau putuskan. Kau hanya cukup tak kembali pasca kepergian.

Bukannya kalau kau mudah meninggalkan, seharusnya aku pun mudah melupakan kan?

—r y v t h i o k a t o
#ryvthiokato

POSPHENOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang