"Dimana?"

"Di wahana, waktu gue sama Wendy turun dari rollercoaster, tapi gue rasa cuma gue yang liat"

"Ngga mungkin" aku tidak percaya. Jiminkan pergi ke Daegu.

"Gue yakin, malah Jimin sama perempuan Gi"

"Engga Joy, kemarin Jimin ke Daegu sama papanya. Lo salah liat" aku mengalihkan pandangan ke tempat lain. Namun, masih perpikir yang dikatakan Joy. Kenapa Joy melihat hal yang sama denganku waktu di wahana? tapi itu tidak mungkin Jimin.

"Ya, itu terserah lo sih Gi, mau percaya atau ngga, tapi gue yakin banget kalo gue ngga salah liat" ucapnya penuh keyakinan, membuatku tambah bingung. Tidak mungkinkan Joy bohong (?).

"Guys, gue udah nih kita balik yu" ajak Wendy dengan buku di tangannya.

"Ke kantin dulu, gue laper" ucap Irene yang sudah ada disamping Wendy.

"Ya udah, lagian jam pertama jamkos" ucap Wendy. Aku dan Joy hanya mengangguk setuju dan berjalan mengikuti keduanya di belakang.

Saat di koridor menuju kantin, tiba-tiba ada suara riuh murid-murid yang masih di luar kelas.

"Ada apa?" tanyaku pada Irene dan Wendy. Mereka hanya mengangkat bahu tidak tahu.

"Gila anak baru cantik banget" ucap salah satu siswa yang bergerombol.

"Sumpah kaya bidadari" ucap yang lain.

Kami berempat masih berjalan dengan tatapan bingun.

"Ih, dia cantik banget" ucap salah satu siswi antusias.

"Iya badanya kaya model" ucap yang lain.

"Eh guys, liat tuh" ucapan Irene dengan mengarahkan dagunya pada seorang wanita yang sedang berjalan ke arah kami, sontak kamipun menatap kearah yang ditunjuk.

"Gila Cantik banget" ucap Wendy dengan mata terbinarnya.

"Ngga pernah liat, anak baru ya?" tanyaku

"Kayanya" jawab Irene.

Perempuan itu berjalan semakin mendekat. Aku menatapnya dan tak sengaja diapun menatapku. Dia tersenyum padaku dan akupun tersenyum padanya.

"Udah cantik, ramah lagi" ucap Wendy kagum.

Setelah sampai kantin aku dan Joy duduk di salah satu bangku kosong sedangkan Irene dan Wendy pergi memesan makanan.

"Gi," panggil Joy.

"Hm?" aku menaikan kedua alisku.

"Lo liat perempuan tadi kan?"

"Siapa?" aku mengerutkan kening.

"Anak baru tadi"

"Oh, iya kenapa?"

"Gue yakin perempuan itu yang sama Jimin kemarin" aku mengerutkan keningku lagi.

"Maksudnya?"

"Iya, yang gue liat di wahana kemarin. Gue yakin banget itu cewe yang dirangkul Jimin"

"Masa sih?" aku tidak yakin. Pasalnya aku memang tidak melihat dengan jelas perempuan itu di wahana.

"Iya, gue yakin banget Gi" ucap Joy penuh keyakinan.

"Tapi Joy....." aku menggantungkan kalimatku.

"Kenapa?"

"Gue juga sebenernya sempet liat Chimin di wahana, tapi gue ngga yakin itu dia" lanjutku ragu.

"Nah, tuh kan
gue yakin banget kalo penglihatan gue ngga salah, itu pasti Jimin"

"Ngga Joy, pas gue tanya Chimin tadi dia bilang di ke Daegu sama papanya"

Can You Love Me Jimin? | SEULMINWhere stories live. Discover now