01

59.5K 4.8K 3.5K
                                    

Lenguhan terus kau gumankan disela-sela tumbukan dahsyat yang kau sematkan pada milikku.

Desahan tak tertolong dariku terus berkumandang saat pencapaianku sebentar lagi akan menjemput.

Kau semakin bersemangat, menumbuk titik ternikmat yang bahkan tak ku sadari kau temui.

Kau sungguh hebat!

Bagaimana saat tubuhmu bergerak bersama bibir tebalmu yang bermain-main disekitar titik sensitifku benar-benar membuatku berada pada langit ketujuh.

Begitu nikmat, aku memujimu.

"Aku akan keluar." Itu ucapanku dan kau hanya tersenyum dan mengatakan bersama untuk mengeluarkannya.

Hingga akhirnya desahan panjangku menjadi akhir dari semua fantasi terindahku yang memang memuja dan membayangkan betapa hebatnya dirimu saat berada dalam khayalanku.














Click.


Hembusan nafas keluar begitu saja saat pria mungil itu menutup layar laptopnya. Tubuhnya terkulai lemas disertai decakan kesal yang berakibat tangannya yang mengacak-acak surai hitamnya.

"Aku bisa gila." Imbuhnya sambil melirik kearah jam yang bertengger di dinding samping tempatnya berada.

Pukul 11 malam, bahkan ia melewati makan malamnya karena project sialannya yang mengharuskannya dikumpulkan esok.

Jika saja Doyoungㅡeditornya tak menghubunginya mendadak untuk segera membawa kelanjutan ceritanya besok pagi, ia mungkin sudah berbaring ria dengan bertelanjang dada dan ditemani keripik kentang untuk menemaninya ber-onani.

Oh, yeahㅡ cuaca sedang dingin saat ini, dan itu jelas mendukung lelaki seperti Lee Taeyong untuk menuntaskan hasratnya.

Ya, Lee Taeyong, lelaki berumur 18 tahun yang tidak melanjutkan kuliahnya dan memilih untuk bekerja sambilan sebagai penulis novel. Taeyong tidak bisa bekerja diluar, karena ia sangat membenci keramaian; kecuali ramai akibat desahan yang keluar dari pria-pria kekar.

Dan ia juga membenci makhluk yang bernama manusiaㅡ tapi ia memiliki sahabatnya yang anehnya bisa bertahan dengan jiwa barbar dari pria bermarga Lee ini.

Tidak, Taeyong bukanlah seorang introvert atau apalah yang ada dibenakmu itu. Ia hanyalah seorang pemalas yang tak suka diatur didalam kehidupannya, dalam artian ia suka hidup bebas.

Sejak kepergian orang tuanya beberapa tahun lalu, Taeyong mulai menjalankan kehidupan serba sendiri. Meski ia pemalas, namun ia sangat mencintai uang, dan menjadi seorang penulis novel merupakan satu-satunya penghasilan dirinya sehari-hari.

Taeyong cukup terkenal dalam dunia karya tulis. Memiliki nama pena TY dan menjadi penulis termuda dengan penghasilan yang lumayan. Namun hingga saat ini, orang-orang belum ada yang tahu wujud asli dari TY. Taeyong memilih untuk menutup identitasnya dari dunia luar.

Lagipula, orang-orang cukup mengenal karyanya saja yang dibilang begitu unik dan sedikit menyeleneng dari adat negaranya.

Ya, Taeyong menulis cerita tentang cinta sesama jenis. Awalnya ia tidak pernah menulis tentang orientasi menyimpang, namun karena karya-karya lurusnya yang selalu ditolak oleh editor, akhirnya dengan iseng ia membuat karya dengan orientasi seksual yang menyimpang dan boom, karyanya mulai diterima dan banyak yang menyukainya.

Para pembaca berfikir bahwa TY adalah seorang yang sudah dewasa karena ceritanya yang selalu berbau hal-hal dewasa. Namun nyatanya, Taeyong masihlah anak remaja ingusan yang terkadang suka menangis saat idolanya dikabarkan dating dengan idol perempuan lain.

Paman, Next Door [JAEYONG]Where stories live. Discover now