18.Reinarka

3.2K 135 20
                                    


"Kiaa!! Lo mau apaain gue? " sedari tadi reina berteriak tidak jelas karena ulah manusia-manusia yang tidak tau malu itu.

"Diem deh rei! Bersiki lo" setelah luneta mengeluarkan jurus kata penekanan reina terdiam dan menggerutu kesal di dalam hati. Setelah pulang dari rumah rafa, reina di paksa untuk mandi dan tetap menggunakan piyama lagi. Tentu reina semangat karena masih ada waktu dua jam untuk bisa merasakan alam mimpi namun tidak kedua temannya malah menyuruh untuk duduk di meja rias.

"Ini masih lama! Kalian tuh nyebelin deh! Masih 1 jam " kia sedang mengubah rambut reina yang sering di cepol kini diubah menjadi di tata sedemikian rupa "yang punya acara bukan gue, kenapa gue yang ribet sih? " kia masih asik dengan rambut reina berbeda luneta yang memoleskan entah apa reina tidak tau di wajahnya.

"Gue mau shalat dulu" kia sengaja menarik rambut reina hingga reina mengaduh kesakitan "gue tau lo lagi pms ya rei" reina mengerucutkan bibirnya kesal, alibinya tidak berhasil.

"Bunda gue panggil tuh" kia menggeleng cepat berbeda luneta yang terkekeh geli.

Reina melihat pantulan dirinya, kia cukup di acungi jempol untuk tataan rambut sungguh sederhana namun pas untuk reina apalagi luneta polesan wajah reina tidak seperti tante-tante sangat tipis. Oke cukup membanggakan teman-teman nya nanti besar kepala.

"Cantik banget lo rei! " reina tersenyum menatap kia dari pantulan kaca "makasih ya kalian" reina memegang kedua tangan kia dan luneta yang berada di bahunya "kita kan sahabat harus saling bantu" kia dan luneta memeluk reina dari samping "gak rela gue pisah kelas"

"Rei arka di depan tuh! " luneta dan kia menatap reina penuh arti "yang di jemput mah beda" reina mengenakan sepatu dan langsung mengambil sling bag "gue duluan makasih gue sayang sama kalian mwah " reina berlalu menuju dimana arka menjemputnya.

"Bunda, ayah reina berangkat " argatama mencium kening reina "temen kamu rei? " reina menggaruk tengkuknya tidak gatal "katanya pangeran nya belum dateng" aurellia terkekeh kecil dengan tingkah reina "berarti arka pangeran kamu? " pipi reina memerah "udah yah bun assalamualaikum "

"Waalaikumsalam. Hati-hati! " reina mengintip jendela arka bersandar pada mobil nya. Oh kalo pada tanya ethan, ethan sudah berangkat sebelum maghrib katanya ada yang perlu di urus.

Reina speechless melihat arka dengan balutan kemeja hitam dengan celana putih dan jangan lupa sekarang rambutnya di tata reina menggeleng pelan dan langsung membuka pintu dengan perlahan.

Tepat reina sudah di hadapan arka, mata arka tidak lepas dari penampilan reina "aneh ya? " tanya reina membuat arka terbuyar "enggak" arka yang akan mengacak-acak rambut reina terhenti saat melihat Tatanan rambut reina yag rapi.

Kini reina yang menatap arka tidak berkedip "gue tau gue keren" reina mengerjap pelan langsung menuju pintu mobil sebelah kemudi "ayo nanti telat" arka terkekeh kecil langsung masuk mobil dan malah menatap reina dalam.

"Ayo jalan! " reina menggigit bibir bawah nya "ayo ka" arka terkekeh pelan dan melajukan mobilnya "lo takut gak ke bagian liat gue? " reina mengalihkan pandangannya ke jendela mobil "PeDe lo ketinggian " arka terkekeh kecil.

"Lo cantik" pipi reina bersemu jantungnya berdetak lebih cepat "makasih" ucap reina pelan.

"Lo gak mau ucapin apa ke gue gitu? " reina menatap arka, banyak yang akan di ucapkan reina sebenarnya namun reina berfikir nanti akan ada orang yang besar kepala "gak. Nanti lo besar kepala " .

Arka memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah yang telah di sulap dengan cahaya lampu warna warm putih. Reina yang akan membuka pintu mobil kaget saat arka telah membuka pintu mobil reina, reina menggeleng dan menerima uluran tangan arka yang meminta untuk di genggamnya.

REINARKA ✔Where stories live. Discover now