Trust Me, It's Love [Min Yoongi BTS]

Ekstra part 01

Hai!!!

Hello

Hello

Helloo

Happy reading!!
💏💏💏

*5 tahun kemudian*

Mencoba ikhlas dari suatu kehilangan dan tersenyum dari suatu kesakitan adalah hal yang paling memilukan.

Mencoba menata kembali hati yang porak poranda karena sebuah kegagalan yang bahkan bagaimanapun sakitnya kau masih tetap ingin mencoba bertahan.

Ikhlaskan! Sebuah kata sederhana yang tak semua orang mampu melakukannya. Hanya sebuah lisan atau bahkan kebohongan kepada mereka agar tak melihatmu dengan tatapan kasihan penuh iba, atau bahkan untuk dirimu sendiri, sebagai penghibur bahwa hatinya tak bisa kau singgahi.

Percayalah, dan tekankan dalam diri bahwa setiap hati pasti punya pemiliknya masing-masing.

-
Hembusan napas pria dengan kulit putih itu terdengar begitu berat. Dengan sebuah gelas minuman dengan air yang berwana kuning kecoklatan yang sesekali ia teguk seolah menambah kesan jika ia sedang banyak pikiran. Entahlah, atau memang seperti itu kehidupan pria dewasa di negara maju seperti ini?

Diumur yang sudah menginjak kepala tiga, dia masih terlihat sangat tampan. Wajahnya masih sama, hanya guratan tegas yang terkesan dewasa membuatnya jauh lebih menarik dibanding anak usia remaja dengan lagu dan tariannya.
Min Yoongi.

Kalian masih mengingatnya bukan? Bagaimana tampan dan memesonanya pria itu. Terlepas dari hartanya yang melimpah, dia memang punya cara tersendiri untuk membuat kaum hawa menjerit-jerit mengagumi pesonanya.

Tidak! Yoongi bukan pria yang seperti itu. Jangan berpikiran buruk tentangnya, terlebih lagi dengan apa yang sudah ia lewati 5 tahun belakangan ini. Dia bukan Yoongi yang suka bermain dengan kaum hawa, dia sudah berubah. Setiap ia melihat wanita, rasanya Yoongi seolah kehilangan ketertarikannya. Bukan, bukan karena ia tak berselera. Hanya saja, ia lupa bagaiaman rasanya bergairah karena cinta.

Sudahlah. Apa yang Yoongi harapkan dari kalian. Kalian tidak akan mengerti.

"Hey" sebuah suara dibarengi dengan tepukan pada pundaknya spontan membuat Yoongi menoleh.

Hanya wajah datar yang ia berikan untuk menatap sekilas pria disampingnya, sebelum kembali mengalihkan pandangan, menatap langit malam dari atas balkon rumahnya.

"Kau sungguh tidak akan datang ke acara pertunanganku?" ucap pria itu mencoba meyakinkan Yoongi kembali.

Yoongi bergumam seraya kembali meneguk minumannya.

"Apa karena dia?" ucapnya lagi yang membuat Yoongi terpaku. "Kau menghindarinya? Apa kau tak ingin bertemu dengannya?" lanjutnya menelisik.

"Untuk apa? Dia sudah bahagia dengan keluarga barunya. Apa kau mau melihat mereka menertawakanku dipesta pertunanganmu?" jawab Yoongi santai.