49. Can you hear me?

2K 357 194
                                    



Happy reading!!
💏💏





Yoongi menunduk dalam seraya menutup matanya, dimana satu sikunya bertumpu pada lutut dengan satu tangannya yang masih memegang surat dari Yoona yang baru saja ia baca.

Tidak ada pergerakan dari tubuh Yoongi, nampak ia tengah memikirkan sesuatu yang membuatnya terlihat seperti itu---seperti, tidak biasanya.

Yoongi pov

Aku mendesah pelan. Aku tidak tahu kenapa aku seperti ini? Sesaat setelah aku meliaht surat ini, aku sudah tahu apa isinya bahkan sebelum aku membacanya.

Bukankah dia mengatakan tidak akan mengemis atau meminta apapun dariku? Bahkan ketika aku berulang kali menyakitinya dia masih bisa tersenyum padaku, menyambutku dengan hangat ketika aku pulang. Lalu kenapa sekarang dia pergi? Kenapa dia pergi hanya karena aku yang meminta? Bodoh! Kau benar-benar bodoh Yoona.

Aku kembali memejamkan mataku mengingat kembali kenanganku dengannya. Dia selalu tersenyum padaku seperti orang bodoh. Tatapan hangat penuh cinta yang selalu dia berikan padaku tanpa sadar membuat hatiku ikut menghangat karenanya.
Betapa aku merindukan sikap dan perlakuan hangatnya dulu kepadaku.

Yoona, aku merindukannya. Apa kau dengar? Aku merindukan sikap manismu padaku. Kenapa kau pergi?
Tidak bisakah kau bertahan seperti biasanya, seolah tidak pernah terjadi apa-apa? Tetap tersenyum padaku? Yoona, kenapa? Kenapa kau memilih untuk pergi? Apa aku begitu menyakitimu?

Mianhae

Aku bersungguh-sungguh, Yoona. Mianhae.

Tapi, Yoona. Bukankah aku terlihat lucu sekarang? Aku merasakan kehilangan saat kau pergi meninggalkanku. Padahal tiap malam aku sering kali meninggalkanmu bukan? Jadi, apa begini rasanya? Perasaanmu, saat aku meninggalkanmu?

Yoona, apa kau tahu? Bersamamu, ada banyak hal yang ku sesali sampai aku tidak bisa mengatakannya. Terlalu banyak, Yoona, sampai aku merasa muak. Terlalu banyak kesalahan di hidupku yang tidak bisa aku jelaskan padamu. Itulah mengapa aku lebih memilih diam dan tidak mengatakan apa-apa. Bahkan untuk mengatakan bahwa aku menyukaimu pun aku tidak bisa.

Kau tahu kenapa? Karena aku takut. Aku takut menjadi lemah ketika aku menyadari perasaanku padamu, Yoona.

Lelaki pengecut ini lebih memilih mematahkan hatinya daripada mengakui perasaannya sendiri. Bukankah aku terlihat menyedihkan? Mungkin kau akan tertawa puas jika melihatku sekarang. Aku menyedihkan, Yoona-sangat.

Aku tidak suka jika ada orang yang menatapku dengan tatapan iba. Itulah mengapa aku selalu menjunjukan tatapan dingin dan mengintimidasi, karena aku tidak ingin dikasihani.

Hanna adalah gadis yang selalu ada untukku, ketika keluargaku tak perduli padaku, Hanna akan selalu ada untukku. Kami tumbuh bersama dengan sebuah rasa sakit yang sama-sama kita alami, Yoona. Dan hal itu yang membuat aku berjanji untuk selalu ada untuknya dan tidak akan pernah meninggalkannya. Dan sekarang aku terjebak dengan janji itu, Yoona. Aku harus bagaimana?

Maafkan aku, Yoona. Maafkan karena kau mencintai laki-laki yang bahkan sudah mengucap janjinya untuk wanita lain.

Aku tidak akan memintamu kembali padaku. Karena aku tidak punya jawaban yang akan ku berikan padamu ketika kau bertanya kenapa kau harus kembali dan bertahan padaku, aku tidak punya jawaban akan hal itu, Yoona.

Jadi sekarang, kali ini-aku melepaskanmu. Bukankah aku harus begitu? Demi Tuhan, Yoona, aku tidak ingin kau meninggalkanku. Aku harus bagaimana?

Yoongi pov end



Trust Me, It's Love [Min Yoongi BTS]Where stories live. Discover now