•PROLOG•

361 50 29
                                    

Happy Reading!

"Hanya sekedar merindukan. bukan mengharapkan."

5 years ago


SMA 101 smansa jakarta

"Hallo niko mau jajan bareng gak?"

"Enggak, makasih."

"Niko mau pulang bareng gak?"

"Enggak, maaf."

"Niko mau pdkt sama gue gak?"

"Kagak, coba sama ijal aja."

"Niko mau jalan bareng gak? KITA JALAN KE KOJA YUK. Kalo mau hari ini pulang sekolah gue free nih."

"Kalo gue sih hari ini sibuk, coba ajak ijal."

-

"Lo pilih-pilih ya kalo respon cewek?"

"Gak juga sih, semua cewek sama aja."

"Yang bener, listia doang cewek yang lo tolak mentah-mentah."

-

Terbrengsek dari yang brengsek.

Niko menyebut dirinya demikian. Tidak dapat mengelak, ia pun mengakui kebrengsekannya.

3 tahun lamanya, 3 tahun Niko menjalani hari-hari dengan digentayangi gadis satu tingkat di sekolahnya dengan alibi menyukainya dan tentu bertolak belakang dengan apa yang dirasakan Niko.

Niko yang mudah risih, selalu mengutarakan ketidaksukaannya secara terang-terangan dan justru seolah semua perbuatan niko tak memberi efek, gadis yang mengaguminya tetap pada pendiriannya, bertahan.

"Manjang nih?" Pria dengan setelan seragam dibalut jaket boomber itu mengisap kuat-kuat rokok yang diapit diantara kedua jarinya. Mengepulkan asapnya hingga menyeruak menerpa wajah sobatnya yang kini memasang mimik jengah karena ulahnya.

Buk!

Dalam sekali gerakan, niko melempar botol kaleng yang masih terisi setengah itu tepat mengenai pelipis si pelaku yang merokok.

"Si goblok! Di tanya malah melakukan kekerasan." gerutunya seraya membuka boombernya dan menyampirkannya disofa.

Ijal, salah satu sahabat niko.

"Liat aja nanti." jawab niko.

Ijal bersiul menanggapi jawaban Niko, pria itu segera mengubah posisi duduknya, jari-jarinya menyugar pelan rambutnya, sembari memasang tatapan penuh penasaran ia pun sedikit menggeser tubuhnya.

"Jangan bilang lo-"

"Impossible." seolah mengetahui maksud ijal, niko langsung memotong ucapan pria tersebut.

Ijal terkekeh meremehkan, mematikan rokoknya lalu meminum minuman soda milik niko yang masih penuh.

"Gak ada yang gak mungkin, gengsi kan lo? Ngaku!"

Niko mengabaikannya.

"3 hari ye, nik. Ini udh masuk hari ke-5 asal lo tau." celetuk ijal membuang muka.

LAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt