Sixteen

285 51 2
                                    

Ferrari hitam itu membelah jalanan kota. Melaju tenang setenang air laut.

Berbanding terbalik dengan si pengemudi yang berkendara dengan pikiran penuh.

Dia Ten.





Masih mengingat jelas tiap kalimat Kim Chungha yang ia temui semalam. Juga alamat sementara si gadis yang sangat ingin ia temui.


Setelah mengetahui letak ruangan Rani Kim, pagi itu Ten berniat menengok.

Bersempat membeli sebuket mawar berwarna oranye. Dia beli di toko biasa Rani Kim membeli bunga. Tempat Kim Chungha bekerja.




Sekarang tremor menjalar disekujur tubuh Ten. Bahkan keringatnya dengan bodoh turun perlahan. Hanya karena melihat gadis-nya.





Ya. Ten telah berdiri didepan pintu ruang rawat Rani Kim. Menilik si gadis yang duduk diam menghadap jendela dari kasurnya.




Perut dan kepala nya terasa diaduk. Ten merutuki si mawar. Harus nya tadi dia membeli buah saja. Bukan nya bunga.

Semoga saja Rani Kim tidak tahu arti sang bunga.









Setelah puas merunduk dan mengomel kecil pada dirinya sendiri, Ten kembali menatap lurus kedalam kamar rawat.

Disana, Rani Kim telah menangkap sosok nya yang berdiri bodoh tanpa niat masuk.

Ten menegang.





Namun senyum sehangat mentari itu meluluh lantak kan seluruh hatinya. Membuatnya tidak lagi berpikir dua kali untuk menghampiri si gadis.




*Mawar oranye bisa berarti 'menjadi bagian dalam hidup'

Hachiko -Ten✔Where stories live. Discover now