Part 8

18.7K 1.6K 24
                                    

hai, thank untuk votes dan komen di part2 sebelumnya.

btw happy date.

PART 8

Ketika memasuki bar elite tampat ia dan Davien biasa bertemu dan mengobrol, Rock melihat pria itu sedang tertawa bersama dua wanita.

Saat melihat dirinya, Davien langsung tersenyum penuh arti. Rock sangat mengerti apa arti senyum itu, Davien ingin mengajaknya mengencani kedua gadis tersebut. Rock akui ia bukan tipikal kekasih setia. Meski saat ini sedang menjalin hubungan dengan Gisela, ia juga tidak akan menolak jika ada wanita cantik.

Lagi pula, ia jarang berhubungan cukup lama dengan seorang wanita. Biasanya paling lama hanya bertahan satu bulan. Ia pria pembosan. Anehnya, meski mengetahui sepak terjangnya, para wanita tak pernah berhenti menyodorkan diri padanya. Yeah, mungkin ketampanan dan kekayaannyalah yang menarik minat mereka, dan mungkin karena itu jugalah hubungan dengan wanita-wanita itu terasa palsu, hanya sebatas kepuasan fisik. Tidak pernah ada ikatan emosi sedikit pun.

"Kau lama sekali, ke mana saja?" tanya Davien begitu Rock tiba di dekat mereka.

Rock duduk, meraih botol anggur dan menuang ke gelas kosong yang ada di meja, kemudian meneguknya. "Aku mengantar Gisela pulang." Yang sebenarnya adalah bohong belaka. Rock menyuruh Gisela pulang menggunakan taksi. Gisela jelas marah, tapi Rock tak peduli. Ia justru membuntuti mobil teman kencan Celine.

Melihat betapa mesra tingkah keduanya saat berjalan menuju rumah gadis itu, sekali lagi tanpa alasan yang jelas, hati Rock terasa panas, amarah seketika membakar dadanya. Namun di saat yang sama, ada rasa lega menguar dari dadanya. Pria itu tidak menginap. Syukurlah. Rock yakin ia akan menerobos masuk jika melihat pria itu melewati pintu rumah Celine, lalu menyeretnya keluar.

"Ah, jadi apakah kau nanti akan kembali padanya atau ...," Davien memberi kode penuh arti pada gadis cantik di depan mereka.

Kedua gadis cantik itu tampak tak peduli dengan kenyataan Rock sudah memiliki kekasih. Keduanya tersenyum menggoda pada Rock.

"Tidak. Aku akan pulang ke rumah." Rumah yang Rock maksud adalah penthouse mewah di tengah kota London.

"Bagus," decak Davien puas.

Salah satu dari kedua gadis itu duduk lebih rapat ke Rock. Rasa tidak nyaman menyusuri setiap saraf di tubuh Rock. Ia menggeserkan posisi duduknya sedikit menjauh. "Aku rasa malam ini aku akan cepat tidur."

Rock berdiri, sementara Davien melongo dan kedua gadis itu cemberut.

"Maaf, ladies. Aku harus pulang. Besok aku banyak pekerjaan. Aku harus cepat istirahat malam ini."

Tanpa menunggu respons ketiganya, Rock memutar tubuh dan berjalan meninggalkan bar.

"Rock!" panggil Davien.

Namun Rock tidak berbalik.

Rock sendiri bingung apa yang telah terjadi padanya. Malam ini ia sama sekali tidak ingin berhubungan intim dengan Gisela atau wanita cantik mana pun. Celine memenuhi pikirannya lebih dari apa pun.

Rock melangkah menuju mobil Aston Martin-nya. Ia masuk ke dalam mobil lalu duduk diam, bertanya-tanya, apa yang telah terjadi pada dirinya?

***

bersambung...

cinta membuat tak bisa berpaling. hoho.

vote dan komen ya kawan2. makasi.

love,

Evathink

Romantic Secret [Tamat]Where stories live. Discover now