PART 6

19.1K 1.6K 31
                                    

PART 6

Rock menatap kosong wajah cantik di depannya yang bercerita dengan penuh semangat. Pikirannya berkelana jauh. Pada Celine.

Sejujurnya sangat berat bagi Rock menyetujui pengunduran diri Celine. Dua tahun terakhir ini, ia sudah terbiasa dengan kehadiran gadis itu di sisinya, dan memikirkan tidak akan melihat senyum manis nan ceria itu lagi, hati Rock terasa hampa. Hari-harinya di kantor pasti akan membosankan.

Namun ia tentu saja tidak bisa menahan Celine. Seperti yang gadis itu katakan, dia membutuhkan suasana baru. Rock memahami dengan baik bahwa suatu pekerjaan yang monoton terkadang membuat jenuh.

Celine akan meninggalkan perusahaan Rock akhir bulan ini, tepatnya tiga minggu lagi. Posisinya akan diganti oleh Sandie, sekretaris general manajer-nya, sementara sekeretaris baru akan menempati posisi Sandie.

Kenyataan Sandie bekerja dengan baik dan cekatan sama sekali tidak membuat Rock merasa senang. Ia menginginkan Celine.

"Rock?"

Rock tersentak. "Eh, apa?"

"Kau melamun," tuduh Gisela.

"Maaf, aku lagi banyak pikiran." Sudah dua pekan ini Rock berkencan dengan Gisela. Gadis yang berprofesi sebagai foto model majalah dewasa pria itu sangat menggiurkan. Tubuh Gisela seksi dengan dada besar menggoda—yang dicurigai didapat dari implan.

"Bisnis?"

"Ya, tentu saja," dusta Rock. "Jadi, kau bilang apa tadi?"

"Aku bilang, akhir pekan ini aku harus ke Paris, sepupuku menikah. Jadi kau akan menemaniku, kan?"

Belum sempat Rock menjawab, perhatiannya teralihkan pada sejoli cantik dan tampan yang baru melangkah memasuki restoran.

Si gadis mengenakan gaun provokatif berwarna merah hati. Panjang gaun itu setengah paha, tanpa lengan dan berleher rendah. Rambut pirangnya tampak tergerai indah dengan bagian ujung yang diikalkan.

Seorang pria tampan dengan sopan merangkul pinggangnya, membawanya ke sebuah meja yang berjarak beberapa meja dari Rock.

Rock kenal pria itu. Grey Samuelson, salah satu taipan muda idola para wanita.

"Rock?"

"Eh?"

"Kau melamun lagi." Gisela merengut.

"Maaf."

"Jadi, bagaimana?"

Sesaat Rock bingung, tidak mengerti apa yang Gisela bicarakan. Kemudian ia teringat pertanyaan wanita itu sebelum pikirannya dialihkan pada gadis cantik bergaun merah tersebut.

"Ah, maafkan aku, Gisela, sepertinya aku tidak bisa. Aku sedang banyak pekerjaan."

Gisela mendesah kecewa. Rock hanya diam dengan mata kembali memandang ke meja yang ditempati Celine dan Grey.

Tanpa alasan yang jelas, Rock merasa kesal. Ia baru tahu kalau Celine ternyata berkencan. Selama ini Celine tak tampak memberi perhatian pada pria mana pun yang mendekatinya—dan hal tersebut diam-diam membuat Rock lega. Namun malam ini ....

Rasa panas yang menyesakkan membakar dada Rock. Ia memandang tajam pasangan itu, mengabaikan Gisela yang jelas-jelas mulai kesal dan merajuk.

***

Bersambung...

vote dan komen ya kawan2. makasi.

btw, versi cetak novel ini sudah selesai cetak. buat yang mau beli bisa wa saya 08125517788. ditunggu ya. thanks say.

 thanks say

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Romantic Secret [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang