Chapter 8

52 5 2
                                    

2 Minggu semenjak hari itu.

Matahari pagi sudah terbit, namun sinarnya terhalang awan gelap yang menurunkan rintik hujan dari langit. Tangan Daniel masih asik menari di atas keyboard laptop, ditambah segelas penuh bir yang dia teguk beberapa kali.

"Gak sehat tahu alkohol terus," Seorang gadis menyuarakan ketidaksetujuannya dari belakang. Daniel masih melanjutkan menulis tugasnya.

"Kan kalau nugas doang," jawab Daniel sekenannya. Bisa dia dengar jika gadis tadi menyeret sebuah kursi mendekat ke arahnya.

Benar saja, si gadis langsung duduk di sebelah Daniel dan menaruh kepalanya di bahu Daniel. Diliriknya oleh Daniel, dia masih asyik dengan handphone-nya. Daniel tersenyum simpul lalu melanjutkan papernya yang terbengkalai. Keheningan menyelimuti mereka.

Sebuah lagu dari penyanyi Chris Hart yang berjudul "I LOVE YOU" mengalun dari laptop Daniel.

"Lagu siapa nih kok enak banget?" tanya gadis itu kepada Daniel. Daniel yang mulai penat mengerjakan paper itu kemudian menekan tombol simpan dan meregangkan otot-ototnya.

"Chris Hart, gak sengaja nemu pas puter acak," jawab Daniel singkat.

Tangan Daniel bergerak menggapai handphone-nya yang tidak jauh dari laptop-nya. Banyak notifikasi yang belum dia baca. Daniel yang hari itu sedang ingin malas-malasan hanya melihat beberapa notifikasi lalu melempar handphone-nya kembali.

"Laper gak?" Daniel bertanya kepada gadis itu.

Gadis tersebut hanya mengangguk perlahan dengan wajah memelas.

"Jalan yuk, bosen nih," Daniel bangkit dari kursi, dan mengambil dompet juga handphone-nya. Gadis itu mengikutinya. Mereka berjalan bergandengan tangan hingga tiba di lantai dasar. Seorang satpam menyapa Daniel yang langsung dia balas dengan senyuman.

Mereka berjalan dibawah gerimis. Hoodie yang gadis itu kenakan sangat lucu. Berwarna pink dengan motif polkadot berwarna putih yang memenuhi seluruh bagian hoodie itu. Dia masih terus menggandeng tangan Daniel hingga mereka tiba di sebuah restoran fast food dengan maskot huruf M yang khas.

"Mbak, mau panas 2-nya 2, apple pie nya 1, pie mangga susu 1, mc flurry oreo 2, sama tambah cola yang medium satu no ice ya," gadis itu menyebut makanan yang dia ingin pesan. Daniel hanya tertawa mendengar apa yang dia pesan, lalu mereka berdua mengeluarkan masing-masing satu lembar 50 ribu dan membayar ke kasir.

Dia melirik dompet Daniel, dan memperhatikan sebuah foto yang ada di dalamnya.

"Ih, disitu aku gendut banget anjir," Lala menunjuk sebuah foto. Foto mereka berdua di dalam sebuah photo box. Daniel tertawa mendengarnya.

Ya gadis tersebut ternyata adalah Lala.

"Mana ada gendut. Mbak, pacar saya gendut gak ini?" tanya Daniel iseng kepada pelayan resto tadi. Mbak-mbak itu tertawa.

"Nggak kok mas, malah cocok gitu kelihatan sama-sama berisi badannya," jawabnya sembari meletakan beberapa menu dari sekian banyak menu yang Lala pesan. Daniel melirik Lala, lalu memeletkan lidah.

Mereka berdua menikmati sarapan mereka dalam diam. Kebiasaan mereka memang. Setelah selesai makan, mereja berdua kembali ke apartemen.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang