H a l a m a n D e l a p a n B e l a s

70 3 15
                                        

Seminggu setelah kejadiaan itu semua kembali normal, benar-benar normal seolah tak ada apapun yang terjadi. Rinjani baru selesai dengan latihan menembaknya dan masih menunggu Revan pulang. Kekasihnya itu masih belum pulang bahkan ini sudah minggu ke 2 setelah dia pergi. Kabar yang Rinjani dengar bahwa ada sedikit perjanjian yang dibuat dengan mafia Sisilia belum lagi setelah keluarga Baxter sepenuhnya berada dibawah kaki Mayer tentu saja ini tidak akan dipandang masalah kecil walau semua orang tahu Erick Baxter hanya pecundang namun kekuasaan keluarga Baxter yang sudah ada sejak 3 generasi tidak perlu dipertanyakan.

Dan kini Baxter dipimpin oleh pemimpin baru yang Rinjani dengar-dengar adalah kaki tangan baru paman nya –Asta- . Rinjani meletakan kembali pistol yang diagunakan untuk latihan menembak lalu meninggalkan ruangan itu dengan tenang, ketika keluar dimenemukan paman nya Asta sedang berbicara santai denagn seorang pria dewasa bertubuh tinggi dan harus Rinjani akui tampan.

"Jani, kau sudah selesai dengan latihan mu ?" Asta menatap keponakan nya yang berjalan kearahnya.

"Ya, paman. Jani mungkin akan bergabung latihan dengan Amera dia ingin adu tanding." Rinjani tersenyum seadanya.

"Ah... ide bagus Amera dan yang lain butuh latihan tambahan. Oh ya... Revan akan sampai malam ini dia dan yang lain menyelesaikan masalah dengan baik di Sisilia." Asta tersenyum kepada keponakan nya itu. "Ah apa kau sudah bertemu Hayden ?"

Rinjani menaikan sebelah alisnya. "Hayden ? Hayden Baxter ? kaki tangan baru paman ? apa dia pria yang ada disebelah paman ?"

"Keponakan ku memang pintar, Hayden perkenalkan ini keponakan ku putrinya Albert dan Riana. Dia Rinjani Aruna Estefani pemimpin dari 9 bintang Mayer saat ini ... dugaan ku dia akan sama seperti Alana dan Cakra yang memasuki dewan lingkaran sebelum usia 20 tahun." Asta tersenyum tipis memperkenalkan Hayden pada Rinjani.

"Salam kenal nona Estefani."

"Panggil aku Rinjani, akan ada banyak nona Estefani jika kau memanggil ku begitu... lagi pula kau lebih tua dari ku panggil saja aku Rinjani." Rinjani menjawab dengan santai. "Paman aku pergi dulu."

Setelah berbicara seperti itu Rinjani langsung berjalan meninggalkan Asta dan Hayden. Pria itu Hayden bahkan tidak bisa melepaskan pandangan nya dari Rinjani yang pergi begitu saja setelah mereka berkenalan.

"Aku tahu keponakan ku memang cantik Hayden, aku berniat menjodohkan mu dengan salah satu anak perempuan di Lingkaran tapi... Rinjani sudah di hapus dari list itu karena dia sudah di jodohkan dengan Revan Mayer ..."

"Ah... sayang sekali... dia cantik." Ujar Hayden apa adanya.

"Dia tidak hanya cantik... dia juga bisa jadi mengerikan..."

"Itu pasti, setiap dari kaliaan sudah pasti mengerikan... kalau tidak bagaimana mungkin kaliaan bisa sampai di posisi setinggi sekarang." Hayden berjalan mengikuti Asta yang hanya tersenyum mendengar perkataan jujur Hayden. Satu nilai plus dari Hayden dia selalu berbicara jujur.

---

Lucas menyetuh kening gadis yang duduk disampinya, gadis itu otomatis langsung menatap kearah Lucas yang tersenyum manis padanya. Si gadis ikut tersenyum, dia Amera dengan tenang mengambil tangan Lucas lalu mengegamnya.

"Sibuk banget, lagi baca apa ?" tanya Lucas melihat buku-buku di meja dimana Amera tengah membaca.

"Beberapa batuan... dan beberapa tambang baru." Amera tersenyum tipis lalu menutup buku yang dia baca dan menatap kearah Lucas. "Kakak tidak latihan ?"

"Sudah tadi... kamu udah makan ?" Lucas menarik tanganya lalu meletakan tangan itu di bahu Amera menarik gadis manis itu dalam rangkulan nya. Sejak mengetahui kondisi Amera dan apa yang gadis itu alami Lucas baru menyadari rasa ingin melindungi itu masih ada, rasa ingin melindungi itu berubah menjadi rasa posesive yang dia rasakan untuk Amera dan sejak hari Amera pingsan Lucas tidak pernah meninggalkan sisi gadis itu lagi.

Mahkota [The Circle Series #1]Where stories live. Discover now