[11] Tau Diri

Mulai dari awal
                                    

"Lo liat kami tadi ya La?" Tanya Bianca lagi membuat Mikaela tersenyum paksa

"Maaf ya, g-gue gak maksud ngintip,, serius deh" Lirihnya dengan takut.

Sialku lah kau ada disini
Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri, di depanmu kini

Di telinga Nata, suara Mikaela terdengar takut kalau Bianca dan dirinya marah. Tapi kenyataannya, itu bukan suara takut, itu suara gadis yang terluka.

"Gak apa Mikaela, santai aja! Bianca tuh, main sosor aja" Nata tersenyum kecil berusaha mencairkan suasana.

Bianca memukul pelan lengan Nata dan mencebik "Main sosor juga, kamu suka kan? Ngakuuu!" Katanya sambil melirik Mikaela yang menunduk menatap kedua kakinya.

Nata menarik napas pelan "Udah, aku duluan ya! Lagian ngapain sih kamu suruh aku kesini? Tumbenan kamu mau ke perpustakaan! Aku sampe kaget" Katanya

Bianca menggaruk tengkuknya "Ngadem, hehe"

Mikaela tidak sanggup lagi, sudah cukup semua ini "Gue duluan ya, ada kelas nih" Pamitnya dan langsung berbalik meninggalkan kedua orang terssebut tanpa menunggu respon dari mereka.

Hai, selamat berpisah lagi
Meski masi ingin memandangimu
Lebih baik
Kau tiada disini

"Bye bye Mikaela! Have a nice day ya" Bianca melambaikan tangannya dengan semangat dan tersenyum dengan sangat lebar, Nata mengerutkan keningnya bingung dengan Bianca

"Tumben kamu ramah banget sama orang? Biasanya kamu gak peduli sama siapapun di dunia ini selain diri kamu sendiri" Katanya bingung

Bianca mengangguk dan tersenyum "Iya, tapi aku suka sama Mikaela. Ayok ah, kita makan siang bareng" Ditariknya tangan Nata keluar dari perpustakaan untuk makan siang bersama sambil bergandengan.

Hari ini sangat indah bagi Bianca, niatnya datang pagi pagi ke kampus untuk mengintili Mikaela berhasil, ditambah dengan adegan ciuman yang membuat hati perempuan itu semakin hancur

Ya, ini baru awal. Kalau Mikaela masih berani menyukai Nata, Bianca tidak akan segan melakukan hal yang lebih parah lagi. lihat saja nanti.

***

Sungguh tak mudah bagiku
Jika kau ada, dan kucuma bisa
Meradang menjadi yang disisimu
Membenci nasibku yang tak berubah

"Makan La! Jangan mancing mancing penyakit deh" Farah menatap Mikaela yang sedari tadi hanya memandangi nasi goreng yang ada di hadapannya dengan tidak berselera

"Makan Mikaela!" Farah melotot dan berkata dengan mengancam. Tapi Mikaela tetap memberikan respon yang sama, diam.

"Mikaela Aleeina!" Farah menaikkan nada suaranya karena sudah sangat kesal terhadap Mikaela.

Mikaela mendengus dan menatap Farah dengan sendu "Farah, lo tau sesuatu gak?"

"Gak"

Mikalea mengerucutkan bibirnya sedih karena mendapatkan respon kejam dari Farah "Gue belum ngomong Farah! Dengerin dulu makanya!!"

"Hm"

Farah menatap Mikaela dengan penasaran, apa yang akan di curhatkan temannya itu sampai membuat Mikaela tidak berselera untuk makan

"Tadi di perpustakaan, gue lihat Bianca sama Nata"

"Nata lagi Nata lagi" Farah merasa dunia Mikaela hanyalah seputar Mahananta. Membuat perempuan itu selalu murung dan bersedih, selalu Nata dan Farah tidak suka

I'm a MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang