D-13; Cherry Blossoms in Winter

1.6K 282 118
                                    

Selasa, 16 Februari 2020.


Pagi-pagi sekali, sekitar pukul lima pagi, di saat yang lain masih terlelap di atas tempat tidur yang tersedia di dalam ruang VIP itu, Theo sudah terbangun dan tengah bersiap-siap untuk melakukan rutinitasnya seperti biasa. Theo lantas mencuci muka dan mengganti baju, setelah sebelumnya sudah meminta tolong kepada asisten keluarga Mellano untuk membelikannya dan Irene baju ganti. Ketika Theo hendak melewati kasur yang ditempati oleh Bibi Wendy dan Irene, pergelangan tangannya tiba-tiba diraih oleh seseorang dan Theo sudah dapat menebaknya dengan mudah.

"Theo?" panggil Irene dengan suara seraknya. Gadis itu mengucek kedua matanya dengan tangan lainnya yang menganggur. "Theo mau kemana?" tanyanya dengan mata bulatnya yang sayu.

Theo melirik sejenak. "Olahraga," jawabnya.

Irene sontak bangkit dari tidurnya. "Aku boleh ikut?"

Pancaran berharap dari sepasang bola mata itu berhasil meluluhkan Theo, ia mengangguk pelan. "Asal jangan mengeluh," titahnya.

Irene mengangguk senang, sebelum akhirnya bersiap-siap dengan cepat, enggan membiarkan Theo menunggunya hingga bosan.

Theo berdecak saat melihat Irene hanya menggunakan baju tipis dan celana legging hitam. Ia menggelengkan kepala tak habis pikir, membiarkan kakinya melangkah menuju gantungan baju dan meraih winter coat berwarna abu-abu milik gadis itu, dan melemparkannya pada Irene.

"Aw—"

"Pakai itu," titahnya, "Jepang masih musim salju, lo pasti nggak akan mau mati kedinginan di luar sana," Theo lalu membungkus buah stroberi dan kiwi ke dalam kotak makan kecil, lalu menuangkan air ke dalam botol minum dan memasukkannya ke tas. Kemudian dikalungkannya tas itu pada Irene. "Bekal lo, karena gue dan lo akan pergi jauh pagi ini," ujarnya, kala ia menyamakan tingginya dengan Irene hingga manik tegasnya dapat menatap gadis itu lurus-lurus.

"Kita akan pergi jauh?"

Theo mengangguk. Awalnya ia hanya berniat memutari rumah sakit ini, namun diurungkannya kala Irene berniat untuk ikut. Ia tahu tempat yang bagus di dekat sini—walaupun jika berjalan kaki tak dapat disebut dekat—dan entah mengapa ia ingin menunjukkannya pada Irene untuk sekadar mendapatkan senyum bahagia yang selalu terpatri di wajah gadis itu.

"Iya. Jadi kalau lo merasa nggak akan sanggup, lo bisa menyerah dari sekarang," gertak Theo sembari memainkan ponselnya. Ia memberikan pesan pada Paman Malvine yang masih tertidur untuk memberitahukan kepergiannya dan Irene. Theo tak ingin membangunkan sosok kelelahan itu, pun ia juga tak mau mereka panik begitu terbangun dan mendapati gadis kesayangan mereka, Irene, tidak ada di tempat.

Irene mengangguk cepat. Ia menyilangkan kedua tangan, dengan wajah penuh tekad. "Tenang aja. Selagi sama kamu aku sanggup kok, The. Ayo kita pergiii," ajak Irene semangat, bahkan mendahului Theo menuju pintu.

Begitu ke luar dari rumah sakit, Irene langsung mengucap syukur dalam hati karena Theo sudah mengingatkannya untuk memakai mantel. Jika tidak, maka ia akan benar-benar mati kedinginan sekarang. Angin musim salju di subuh hari memang tiada duanya. Matahari masih bersembunyi, belum berniat untuk muncul ke permukaan bumi. Hal itu menyebabkan jalanan masih tampak gelap, hanya lampu-lampu di pinggir jalan yang membantu penglihatan mereka saat ini.

"Kamu tahu jalan, The?" tanya Irene polos, setelah menghirup banyak-banyak udara segar.

Pertanyaan Irene berhasil membuat Theo sedikit tersinggung. "Lo bisa balik kalau nggak percaya sama gue," ketusnya.

Menyadari kesalahannya dalam memilih kata, Irene mengulum senyum lalu menyenggol lengan berotot pemuda itu. "Ih, jangan ngambek dong, The. Maksudku bukan seperti yang kamu pikirin, tahu," Irene berjalan lebih cepat dari pemuda itu untuk menciptakan jejak-jejak kaki di atas tumpukan salju di atas jalanan. Ia kemudian berbalik, kembali berbicara sembari berjalan mundur. "Aku cuma mau memastikan aja. Kenapa kamu bisa tahu jalan daerah sini? Emangnya kamu pernah ke Jepang selain liburan keluarga kita dulu?"

SINGULARITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang