MPP 14

3.2K 117 0
                                    

Dengan menepuk bahu Satyr, "Ayah gak akan marah, toh kamu hanya melamar bukan menikah." Jelas om Suga dan berjalan untuk bergabung bersama wanita-wanita cantik.

Satyr mendengar jawaban sang ayah pun hanya bisa tersenyum lebar, karena mendapatkan lampu hijau
Namun, Satyr masih harus meminta izin terlebih dahulu kepada om Jeno dan Gavin, sebelum dia melamar Jess.

❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️❇️

Satyr pun berniat untuk menelfon Gavin, Satyr berjalan ke taman belakang agar dapat menelfon Gavin.

Jess yang tengah menunggu Satyr pun, melihat Satyr pergi ke taman belakang meminta izin kepada om Suga dan bunda Bella untuk menyusul Satyr.

"Sayang, kamu makan siang di sini ya?." tawar bunda Bella mengelus rambut Jess dengan sayang.

"Hmm iya bun." Jawab Jess dan melihat ke arah taman belakang, karena Jess penasaran dengan apa yang sedang di lakukan Satyr.

Rasa penasarannya  terlalu besar, akhirnya Jess memutuskan untuk izin menghampiri Satyr pada bunda dan om Suga.

"Bun..om, Jess izin ke Satyr yaa." izin Jess, beranjak dari duduknya.

"Bunda fikir hanya Satyr yag gak bisa jauh dari kamu, ternyata kamu juga yaa." goda bunda kepada Jess.

"Bunda nih kaya gak pernah muda aja, kan sama bunda juga gak bisa jauh dari ayah dulu." Sahut om Suga dengan sedikit menggoda bunda.

Ya, mereka salah satu couple goals menurut Jess, selain papa dan mamanya. Jess hanya bisa tersenyum menyaksikan pasangan yang goals pada tahunnya.

"Iya deh, yaudah sayang kamu samperin Satyr sana." tutur bunda.

Mendengar ucapan bunda, Jess langsung saja berjalan ke taman belakang untuk melihat apa yang di lakukan Satyr.

Di sisi lain, Satyr sedang berbicara lewat telfon dengan bang Gavin. Satyr berdiri membelakangi pintu, membuat Satyr tidak mengetahui keberadaan Jess.

"..........."

"Thanks ya vin, secepatnya gua akan bilang ke om Jeno." ujar Satyr dengan orang yang di telfonnya.

Jess mendengar Satyr menyebutkan nama papahnya pun segera menghampirinya. 

"SATYR!." teriak Jess untuk mengagetkan Satyr dan berdiri di sebelah Satyr.

Satyr menutup telfonnya, karena takut rencana untuk meminta izin kepada om Jeno terhalangi oleh Jess.

"Hey honey, kamu di sini?." Tanya Satyr untuk berbasa-basi, agar Jess tidak curiga.

"Hmm, kamu abis telfon siapa? ko sebut papa aku?." tanya Jess kepada Satyr.

Deghhhh...

Satyr terkejut, Jess mendengar pembicaraannya dengan Gavin, tapi sejak kapan Jess mendengar perkataanya, tanya Satyr dalam hati.

"Bukan apa-apa, aku abis telfon Gavin." Jawab Satyr dengan santainya, agar Jess tidak curiga terhadapnya.

Ya benar saja, Jess melontarkan pertanyaan-pertanyaan selanjut untuk Satyr.

"Gak biasanya kamu telfon bang Gavin." tanya Jess dengan nada curiga.

Bukan Satyr namanya, jika tidak bisa mengelabui Jess. Satyr mengelabui Jess hanya agar rencananya tidak rusak, tapi Satyr tidak pernah mengelabui Jess yang membuat Jess sakit hati.

"Oh itu,aku hanya mau tau saja Gavin nanti malem pulang atau tidak." jelas Satyr yang di percayai oleh Jess.

"Hmm, kenapa kalo bang Gavin gak pulang?." tanya Jess.

"Kalo Gavin gak pulang, kamu kan bisa singgah semalam di sini honey." ujar Satyr dengan mengelus puncak kepala Jess.

"No, i want a sleep at home." sahut Jess, lalu duduk di bangku taman rumah Satyr.

"This is your house." dengan merentangkan tangannya ke udara, sebelum duduk di samping Jess.

"Hahaha, up to you, aku tetap tidak mau menginap." ujar Jess dan bersandar di bahu Satyr.

"Hmm baiklah ugly." goda Satyr kepada Jess.

Jess yang di panggil ugly oleh Satyr pun melihat ke arah Satyr dengan tatapan yang sangat tajam.

"Kenapa kamu pilih aku, kalo aku jelek?." Tanya Jess dengan sedikit menaik-turunkan alisnya.

Menurut Jess, Satyr akan menyerah dengan pertanyaanya dan menjawab bahwa Jess sangat cantik.

Satyr yang melihat ekspresi wajah Jess yang sangat percaya diri pun tertawa dalam hati, Iam sorry, batin Satyr dengan tersenyum penuh arti.

"Aku pilih kamu, karena aku yakin gak ada yang mau sama kamu selain aku, hahahah." Ujar Satyr, berlari dari Jess yang siap meledak adalah pilihan terbaik.

"SATYR!!!!." Teriak Jess dengan sangat keras dan berlari untuk mengejar Satyr yang terus berlari untuk menghindari Jess. 

〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️

Semoga kalian suka dengan part ini.
Jangan lupa vote cerita untuk memberiku sedikit vitamin😊.

Ig: @sifasilv_

I love you guys❤️

My Possesive Boyfriend Where stories live. Discover now