[8] Aku Sedang Mencintaimu

ابدأ من البداية
                                    

Rama terbeliak dan menatap Randy dengan tajam, tapi sayangnya tidak ada yang menyadari reaksi Rama selain Milla

Mikaela tersenyum "Boleh, lo pacarin aja Bang Iyel" Katanya dengan santai membuat semua orang di dalam ruangan itu tertawa kencang.

***


Bianca membaringkan tubuhnya di kasur setelah seharian mencari anjing di Pet Shop yang ada di kota ini. Akhirnya dirinya dan Nata berhasil menemukan dua anjing jenis Poodle yang diberi nama Toben dan Choco. Seharian Bianca bersama dengan Nata berbelanja alat perlengkapan dan semua kebutuhan anjing mereka, hari ini adalah hari yang menyenangkan meski sedikit melelahkan.

Bianca membaringkan badannya diatas tempat tidur dan mengecek ponselnya karena sejak tadi pagi dimatikan. Ingatan Bianca kembali kewaktu dirinya bertukar kontak dengan Mikaela, perempuan itu dengan cepat mencari instagram Mikaela yang sudah difollownya tadi pagi. Setelah berhasil menemukan akun perempuan itu, Bianca pun mencari tahu gadis seperti apa Mikaela itu.

Karena, perempuan yang mempunyai username instagram mikaelaleeina itu membuat Bianca penasaran. Benar-benar penasaran.

Bianca tersenyum kecil melihat isi instagram Mikaela yang berupa foto dirinya dan juga hal-hal yang dia suka. Dan dari sini Bianca bisa sedikit menyimpulkan kalau Mikaela adalah gadis biasa pada umumnya.

"Gak ada yang spesial" Desisnya pelan.

Dan kembali Bianca mengubek-ubek akun perempuan itu sampai ke titik dasar dimana Mikaela baru bergabung dengan instagram dua tahun yang lalu. Perempuan, kalau sudah kepo itu akan melebihi FBI dalam mencari informasi.

Dan Bianca membuktikannya, perempuan itu bahkan mencari tahu teman-teman Mikaela dari foto yang di-tag kepadanya. Dari situ Bianca bisa menyimpulkan lagi kalau Mikaela adalah tipe perempuan yang mempunyai banyak teman, tapi tidak terlalu akrab, mempunyai keluarga yang harmonis dan juga berada.

"Well, kayaknya dia tipe-tipe perempuan yang suka memendam rasa deh.." Bianca tampak berpikir, bagaimana cara mengeluarkan sisi lain dari Mikaela yang tidak orang ketahui.

Perempuan itu berpikir keras abagaimana caranya supaya Mikaela menunjukkan tanda bahwa dia menykai Nata. Karena Bianca yakin, sangat yakin kalau perempuan itu menyukai Nata, pacarnya.

"Sial!" Bianca merasa aneh ketika berhadapan dengan perempuan sejenis Mikaela, selama ini Bianca tidak pernah bertemu dengan perempuan yang sangat pintar menyembunyikan perasaaannya seperti Mikaela, Bianca selalu bertemu dengan perempuan nekat yang mendekati Nata dengan sangat bearni.

Jelas Bianca dengan mudah bisa menghabisi mereka semua dengan sekali aksi. Tapi untuk Mikaela, sepertinya membutuhkan cara lain.

Dengan cepat perempuan itu mengetikkan sesuatu di ponselnya dan mengirimnya kepada Mikaela.

Bianca : Hai Mikaela! Ini Bianca, saveback ya!

Tidak membutuhkan waktu lama, Mikaela membalas pesan Bianca tidak kalah ramahnya

Mikaela : Halo Bianca! Udah aku save ya, hehe

Bianca tersenyum kecil, bertambah satu poin fakta tentang Mikaela

Gadis itu anaknya tidak enakan, dan sangat welcome.

Bianca tersenyum tipis, berupa seringaian yang selalu ditujukannya kepada perempuan yang akan menjadi targetnya,  "Here we go, Mikalea"

***


Mikaela menatap Farah yang lagi-lagi menginap di rumahnya, perempuan itu mengerjakan tugas sambil misuh-misuh karena kelompok mereka akan maju untuk persentasi besok, "Sini gue bantuin"

Farah menatap Mikaela sambil tersenyum sinis "Kelompok lo aja belum selesai, sok-sok an mau bantuin gue! Untung ya gue udah bilang ke kelompok lo kalau lo sakit!"

Mikaela menatap Farah dengan terkejut, "Loh? Emangnya kelompok gue persentasi nya kapan?"

Farah merengganggkan pinggangnya yang sudah hampir mau putus karena sejak tadi sore duduk dan tidak berganti gaya, "Abis kelompok gue! Makanya lo cepet sembuh!" Perempuan itu menatap Mikaela dengan garang.

Mikaela mengangguk "Besok udah bisa kuliah kok, tapi gue gak tau siapa kelompok gue, mereka marah gak ya karna gue gak ada partisipasinya, aduh gimana ini,, siapa aja kelompok gue Farah?"

Farah dengan kesal menjawab "Gara-gara lo ya La, gara-gara lo gue hampir berantem sama si Chieka! Dia kesel karena lo sakit dan gak ada kerja sama sekali. Ya gue datengin lah mejanya! Gue maki-maki" Kata Farah dengan emosi

Mikaela menatap Farah tidak habis pikir "Berani lo lawan anak rektor? Gila..."

Farah mendengus "Soalnya dia gak pengertian banget sih! Masa orang sakit harus dipaksa kerja kelompok sih"

Mikaela merasa khawatir, bukan karena Chieka atau kelompoknya. Tapi Mikaela takut kalau Farah terkena masalah karena hal ini, karena membelanya. "Kalo lo kenapa-kenapa gimana Farah,, nekat banget sih"

"Kepalang emosi La, ya gimana" Farah pun jadi menyesal sudah melawan Chieka, anak rektor yang menyebalkan itu

"Gak usah takut, kalau ada masalah bilang Abang aja" Tiba-tiba Gabriel sudah berdiri di depan pintu membawakan secangkir coklat. Pria itu berjalan mendekati Farah dan memberikan coklat tersebut sambil tersenyum.

Farah mengedip-ngedipkan matanya bingung sementara Gabriel malah menjadi keki "Ini coklat, Bibi tadi suruh antar buat kamu"

Mikaela memicingkan matanya melihat tingkah sang abang "Bibi apa Bibi nih?"

Gabriel panik "Bibi loh! Bibi!" Katanya sambil berjalan cengan cepat keluar dari kamar itu membuat Mikaela tertawa kencang sedangkan Farah malah mencebik

"Masih sempet ketawa ya Ella? Cepet sembuh dong, gue gak ada temen di kelas" Rengeknya tidak menyadari Mikaela tertawa karena apa.

Tawa Mikaela langsung terhenti dan menatap Farah dengan bingung dan galau dalam waktu bersamaan "Lo punya kontak Chieka gak? Biar gue telfon anaknya, mau minta maaf"

Inilah yang dibenci Farah dari Mikaela. Siapa yang salah, siapa yang minta maaf "Gak usah! Siapa dia sampe lo minta maaf? Ratu Inggris? Tai"

Mikalea terdiam, "Jadi gimana?"

Farah mendengaus kasar "Gak usah khawatir, ada satu teman sekelompok lo yang dengan suka rela menawarkan diri untuk mengerjakan semuanya sendirian. Jadilah si Chieka diem dan gak protes"

Mikaela mengerutkan keningnya bingung, "Siapa?"

"Sadewa"

Mikaela berpikir keras karena tidak mengenal orang yang disebut oleh Farah

"Pindahan dari Jurusan Psikologi itu loh, yang ganteng tapi pendiem banget kaya orang bisu"

Dan Mikaela langsung meloto menyadari orang yang dimaksud "Sadewa Jayanegara!"

Tbc.

I'm a Messحيث تعيش القصص. اكتشف الآن