38

1.5K 101 1
                                    

[Teruntuk tuan abjad terakhir]

Saat aku merangkai sajak ini,
Di luar sana hujan luruh dengan rintiknya yang merdu.
Di dalam hatiku ‘pun timbul tunas-tunas rindu.

Saat aku merangkai sajak ini,
Tentunya di sana kamu sedang sibuk dengan urusanmu,
dengan rutinitas yang di dalamnya tidak lagi ada aku,
dengan hari-hari yang mungkin sangat menyenangkan bagimu,
sebab tidak ada lagi aku yang senang mengganggu.

Saat aku merangkai sajak ini,
Dengan suara lirih aku memanggil namamu.
Berharap angin menyampaikannya padamu.
Barangkali, ia mau berbaik hati sedikit saja kepadaku.
Lalu mengetuk pintu rumahmu—
juga pintu hatimu.

—p.s

22 April 2019

ruang ilusi ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang