17

839 34 2
                                    

Percayalah bahwa aku memang benar mencitaiku.

_widii79
×××

Kini semua kembali seperti semula. Hanya saja sekarang ada Alexa yang selalu semangat mengganggu Rio dan Bella.

Seperti selalu ingin ikut kemanapun Rio dan Bella pergi.

Saat ini Bella sedang mengerjakan tugas dari guru mata pelajaran matematika. Ia mengerjakan dengan serius agar bisa memecahkan soal jawabannya.

Sampai Gisya menyenggol lengannya.
" Lo ngerti Bell? "

Bella melirik sebentar lalu kembali memfokuskan pandangannya.
" Lumayan. "

Gisya menutup bukunya.
" Yaudah nanti gue nyalin dari buku lo aja."

Bella mendengus kesal.
" Enak aja lo."

" Yahh lo gitu sih sama gue, kali-kali bantu temen lah. "

Bella memutarkan bola matanya tanpa melirik ke arah Gisya.
" Iya kali-kali ada tugas. "

Bella melanjutkan kegiatannya tapi bel istirahat sudah berbunyi dan guru mapel menyuruh agar tugasnya di kerjakan di rumah.

Bella dan Gisya berjalan dan sampai di kantin langsung menduduki salah satu kursi yang kosong, untung saja mereka tiba di kantin lebih cepat, kalau tidak sudah di pastikan bahwa dia tidak akan kebagian tempat duduk.

Sebenarnya ada kursi yang kosong di pojokan, hanya saja itu kursi yang sudah di klaim oleh Rio dtt.

Bella dan Gisya memilih menu makanan mie ayam dan es jeruk, tak lama pesanan mereka pun datang, Bella sedang bersiap untuk melahap mie ayam nya tapi_

" Bell liat tuh pacar lo baru dateng sama boneka santet. " Gisya menunjuk dengan dagunya sambil melahap mie ayam.

Bella melirik sekilas lalu kembali melanjutkan memakan mie ayam yang tertunda.

Bella memang menceritakan kejadian tempo hari itu kepada Gisya dan dia sangat marah, tidak terima kalau temanannya di tuduh seperti itu.

Gisya tau bahwa Bella tidak akan pernah bisa menyakiti orng lain.

Orang seperti Bella bahkan akan menangis histeris saat kelinci nya mati akibat keracunan.

" Yaudah sih gak papa, biarin aja. " jawab Bella acuh.
Sepertinya ia sudah terbiasa, selagi cintanya Rio hanya untuknya.

" Yang gini nih yang gak bener. Nih dengerin ya Bell. Orang kalau di biarin bakal ngelunjak tau gak."

" Iya-iya telinga gue masih berfungsi dengan baik kok."

" Bagus-bagus. "

Rio yang baru memasuki kantin mengedarkan pandangannya dan menangkap sosok yang ia cari dari tadi.

Siapa lagi kalau bukan Bella pacarnya.
Saat Rio ke kelas Bella tadi, pacarnya itu sudah tidak ada di kelas.

Rio berjalan menuju tempat yang Bella duduki dengan Alexa yang selalu mengikuti langkah Rio pergi.

Saat Rio sudah berada di depan Bella dan Bella sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Cewek itu sedang fokus dengan makanan dan ponsel yang berada di pinggir mangkuknya.

Bella melahap makanannya dan sesekali tersenyum melihat kolom komentar di ig-nya tanpa tau ada yang memperhatikan dengan kesal karna Kehadirannya seperti angin lalu di hadapan Bella.

Rio berdehem " lagi ngapain? Asik banget keliatannya. "

Bella terkekeh " ini loh liat ke-pd-an si boneka santet, gila ya dia pd abis anjir. "

Gisya berbisik " Bell itu bukan gue yang nanya loh. "

Bella diam sambil memikirkan siapa orang yang bertanya kepadanya tadi.
Saat Bella mendongkangkan kepalanya, ehhh ternyata Rio sedang memandangnya dengan sebelah alis terangkat.

Lalu Bella mengarahkan pandangannya ke arah samping Rio dan melihat Alexa tengah menatap tajam kearahnya.

'Bener-bener kayak boneka santet ni orang sumpah .' batin Bella

Bella tersenyum polos tanpa dosa ke arah Rio.
" Ehhh ada lo sayang? dari kapan? " Bella sengaja memanggil Rio sayang agar dia bisa melihat muka kesal Alexa.

Rio menatap datar " Dari jaman purba. "

" Ishhh gak lucu tau, masa gu pacaran sama manusia purba. " Bella terkekeh

Rio menatap Bella dengan datar sampai Bella di buat kikuk karna di tatap seperti itu oleh Rio.

Gisya berdehem,berdiri dari duduk nya lalu mengajak Alexa untuk bergabung bersama teman-teman Rio lainnya.

" Gue gak mau?!" jawab Alexa yang masih bersikukuh ingin tidak ingin meninggalkan Rio, apalagi dengan Bella. Sangat tidak setuju.

" Ihhh lo ribet banget sih! Ayo! " Gisya menarik tangan Alexa.

Alexa menatap Rio dengan tatapan memohon bantuan.

" Ikut aja, nanti gue nyusul. " Alexa mendengus kesal, dan menghentakkan kakinya dengam Gisya meninggalkan Bella dan Rio.

Rio menatap Bella " Kamu kenapa natap aku sampe segitunya sih? " Bella merasa canggung jika di tatap seperti itu oleh Rio.

" gue cariin lo di kelas, terus di kantin lo cuekin gue, malah asik sendiri. " Rio mengerutkan keningnya

" maafi  ya gue gak cuekin lo kok sayang. Cuman gue gak tau lo ada di sini. " Bella tersenyum melihat polos.

Melihat Bella tersenyum membuat Rio tidak bisa marah karna di acuhkan olehnya.

Rio menghela napas " Yaudah gakpapa."
" Yang tadi lo bilang boneka santet siapa? " tanya Rio kembali

" eh__hmmm itu apa, ohh ada film judulnya boneka santet, iya pemerannya itu pd banget gituh. " Bella berbohong kepada Rio karna tidak mungkin Bella bilang bahwa boneka santet itu tak lain adalah Alexa.

Bella tertawa dalam hati.
HAHAHAHAHAH! (tertawa setan)

Rio hanya berohria dan mengambil es jeruk milik Bella, meminumnya sampai tandas.

" loh kok di habisin? " Bella memajukan sedikit bibirnya.

" Bodo " jawab Rio ketus.

" Wah minta di timpuk nih. "

" Berani? "

Bella tertawa remeh " Enggak. "

Rio terkekeh karna jawaban Bella.

Rio memghentikan kekehnya dan mengelus rambut panjang Bella.

Merasakan sapuan tangan di rambutnya membuat Bella membalas tatapan Rio.

Mereka bertatapan seakan sedang mencari cinta di dalam bola mata mereka masing-masing.

" l love you "

Mendengar kalimat yang Rio ucapkan membuat jantung Bella berpacu lebih cepat.

Deg.
.
.
.
.
Deg.
.
.
.
.
Deg.

Bella mencari kebohongan dari mata Rio tapi dia tidak menemukannya.

Bella tersenyum.

" l love you too "

Bella membalas kalimat yang Rio ucapkan membuat cowo itu tersenyum karna mendapatka balasan atas kalimatnya.

Bella menyandarkan kepalanya di bahu Rio

×please vote and coment×

_widii79

My BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang