"Kita enggak nantangin kok kita cuma mau minta maaf " jawab Cafa dengan menahan emosi
"Lo nerd enggak tau kita siapa ??" Teriak tante girang yang lain
"Kita enggak peduli dan enggak nanyak. Yaudah karena udah minta maaf Yok guys cabut"kata Binsta yang udah muak Nengok si tante girang . Saat kami berjalan si tante teriak teriak dan kami hiraukan. Setelah itu kami masuk ke ruang kepsek
Ceklek
"Permisi" sapa sivil dengan lembut
"Ohh masuk . Kalian anak baru ya " kata kepsek nya dan aku tau dia siapa dia adalah uncle Binsta
"Iya pak . Kami kelas berapa ya ??" Tanya Cafa
"Ohhh kalian kelas 12 ipa . Mari bapak antar" kata nya . Dan kami diantar kedepan pintu kelas
Tok... tok...
"Permisi buk"kata kepsek
"Iya ada apa" kata seorang guru yang mungkin akan menjadi wali kelas kami
"Ini saya mau antar murid baru buk " kata kepsek dan di angguki ibu itu
"Ya udah bu saya pergi dulu" pamit kepsek itu. Setelah kepsek itu pergi kami di suruh masuk sama ibu itu.
"Oke anak anak kita hari ini mendapatkan murid atau teman baru. Oke anak anak silahkan perkenalkan diri kalian" kata ibu itu.
"Hai semua perkenalkan nama saya CANSIVIL MANGGALA T. KALIAN BISA PANGGIL SAYA SIVIL"
"NAMA SAYA DARENCAFA SANGRAH M. KALIAN BISA PANGGIL CAFA / ANGRA"
"SAYA RENTAVA ANGELA R. KALIAN BISA PANGGIL SAYA RENTA/ELA" kenapa dipanggil ELA tidak ada yang boleh menyebut namanya ava kecuali teman dan keluarganya.
"BINSTA ANXEL N. D. BISA DIPANGGIL BINSTA / STA"
"Oke nama ibu adalah melati guru pkn kalian . Kalian boleh duduk di kursi yang kosong " sahut ibu itu dan kami berjalan kebelakang dan sivil dengan ava gue sama Cafa setelah itu pelajaran di mulai . Mereka berempat tidak mendengarkan apa yang guru jelaskan karena mereka sedang melamun.
Kring .... kring....
Akhirnya bel berbunyi dan mereka berempat langsung kekantin setelah sampai di kantin kami mengambil meja yang tinggal satu lagi di pojok
"Eh kalian mau pesan apa biar gue sana ava beli " tawar sivil kepada temannya
"Ehh masak gue sih " sahut ava karena tidak terima dia membeli makanan
"Ayo lah va . Lo kan baik"kata sivil mengeluarkan pupy ayes nya dan apa daya ava dia hanya mengangguk
"Gue nasi goreng sama jus mangga" kata cafa
"Gue sama kayak Cafa " kata Binsta
"Oke tunggu ya bye.. "kata sivil dan pergi bersama ava . Tiba tiba kantin menjadi ribut entah kenapa.
"Sha kenapa ribut kali ya setahu ku enggak ribut " bisik Cafa yang Binsta angguki . Tiba tiba
"Hai boleh nggak duduk disini soalnya enggak ada tempat duduk lain " kata seorang cowok yang membuat Binsta dan Cafa menghadap kedepan dan deg . Dia kenapa disini batin Binsta .
"Boleh . Silahkan duduk" kata Cafa yang membuat Binsta melotot dan di balas cengirannya . Tak lama
"Yuhuu makanannya dat ...." ucapan sivil terhenti karena melihat ada cowok di kursi mereka
"Ehhh.. vil napa lo berhenti " kata ava dan melihat apa yang terjadi dan dia agak syok tapi kembali normal
"Cafa na makanan lo" kata sivil menghiraukan orang yang dari tadi melihat mereka aneh
"Ehh... lihat tu biasa aja mau gue colok tu mata " kata Cafa risih dilihat in seperti itu
"Guys kalian pesan apa " tanya cowok satu itu
"Biasa " kata cowok satu lagi
"Sta temanni ya..."kata cowok yang tadi dan mereka pergi . Tidak lama mereka datang dan makan
"Ehh.. kalian anak baru ya... "cowok itu dan kami angguki
"Boleh kenalan"kata cowok tadi yang dipanggil sta
"Sivil"
"Cafa"
"Ava"dan hening Binsta enggak mau bicara
"Ehh... nama dia sha sha" jawab sivil
"Kalau gue Bonsta"
"Gue Guardinal"
"Gue Donska"
"Gue Angvakal"
Dan hanya diangguki mereka tetapi satu orang tidak lepas memandang cewek itu dia adalah Donska . Dia melihat Binsta dengan lekat . Dia sangat rindu adik nya itu . Dia ingin meminta maaf akan kesalahan yang dulu mereka lakukan . Tiba tiba
Bruk...
Astaga apa yang terjadi ??? Jangan lupa vote ya dan commentnya
Maaf baru pertama kali buat cerita jadi maaf kalau typo 😂😂
YOU ARE READING
I'm No Nerd
Teen FictionMaaf agak typo karena baru pertama kali buat cerita Binsta Anxel Nesha Dominem adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Orang tuanya berpisah karena dia dituduh melakukan pembunuhan terhadap adiknya memaksanya harus menerima perpisahan itu dan ikut i...
Part 6
Start from the beginning
