Page 32

883 159 25
                                    

[Tumbuh dan tetap berdiri, pintaku sesederhana itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[Tumbuh dan tetap berdiri, pintaku sesederhana itu. Seperti asa di relung hati yang memintaku untuk tidak lagi terjatuh dan menyerah.]

- Kim Sohyun -

Suasana hening mendominasi selama perjalanan pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Suasana hening mendominasi selama perjalanan pulang. Sampai mobil silver mettalic itu berhenti di depan rumah Sohyun, mendapati Daniel yang terdiam menghadirkan risau di benak Sohyun. Hatinya mendua. Apa tidak apa-apa meninggalkan Daniel dengan kondisi ia yakini sedang sedih?

Sementara Daniel, pikirannya seperti melayang-layang. Hari ini ingatan tentang Yena begitu kuat mengusiknya. Seolah sengaja mempertajam ingatannya yang belakangan ini melemah dan seperti kehilangan tujuan sebenarnya. Jungkook ... bukankah dia yang harus menderita? Terlebih pertikaian keduanya terakhir kali, mungkin itu yang menyulut pikiran Daniel. Sikap tidak menyesal si pria Jeon berhasil membangkitkan amarahnya sempat terlupakan.

"Apa kau benar baik-baik saja?" Sohyun, wanita itu memastikan sekali lagi sebelum keluar dari mobil.

Daniel terkesiap dan menoleh. "Berkatmu, kini aku sudah jauh lebih baik. Terima kasih sudah menemaniku, Sohyun-ssi." Daniel memaksakan diri untuk tersenyum. Namun, kondisinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Ikut memasang senyum, Sohyun pun berpamitan. "Syukurlah. Kalau begitu, aku turun dulu, Tuan Kang."

Tangan wanita Kim itu melambai seiring mengantarkan kepergian Daniel. Hingga lampu belakang mobil itu benar-benar menghilang, Sohyun perlahan mulai menaiki anak tangga yang tidak lama kemudian membawanya tiba di rumah.

Aneh. Kesan pertama sesaat dia baru membuka pintu. Rumah begitu gelap, tanpa ada satu lampu yang menyala. Apa mungkin Taejung dan Sungjae ketiduran sesaat menunggunya? Sohyun menekan saklar yang terpasang di tembok kiri sebelah pintu masuk. Detik berikutnya, matanya melebar. Rumahnya terlihat berantakan.

"Hmmmpt ...."

Dari arah belakang, seseorang bertenaga lebih besar darinya menyerang tiba-tiba. Membekap hidung dan mulutnya dengan kuat dengan kain. Lambat laun Sohyun merasa tenaganya menguap. Tubuhnya terasa lemas hingga akhirnya ia tak lagi sadarkan diri.

DANDELION [END]Where stories live. Discover now