Antara Jarak, Waktu dan Cinta

19 1 0
                                    

Selamat membaca....

Malam itu mungkin menjadi malam terindah bagi ku, bahkan menjadikan malam layaknya tempat impian yang penuh akan harapan yang membahagiakan.

Bagai malam penuh bintang yang menghiasi langit malam, di tambah dengan cahaya sang bulan yang terang bagai lampion di kegelapan malam. Begitu menenangkan.

Kau tahu mengapa?. Karena aku bisa mendapatkan cinta seutuhnya gadis pujaan ku, yang sudah lama aku mengejar cintanya. Annisa.

Tak terasa sudah 2 tahun kami menjalani kisah cinta kami, melewati hari demi hari bersama hingga kelulusan sekolah pun tiba.

Annisa yang saat itu masih kelas 2 SMA dan aku Rama kelas 3 SMA. Saat itulah ujian cinta kita dimulai, yang sebelumnya tak pernah kami bayangkan dan fikirkan. Karena kami terlalu asyik menikmati indahnya cinta. Bagi kami masa depan urusan belakangan, yang harus kita jalani adalah saat ini.

Beberapa hari kemudian setelah acara kelulusan, aku dan Annisa ketemuan di taman sekolah.

"Selamat ya sayang, kamu sudah lulus dengan membanggakan." Ucap Annisa memberi selamat atas kelulusanku sambil memelukku.

Aku sangat senang saat itu, tapi ada sesuatu hal yang ingin aku beri tahu padanya tapi tak tega.

"Kamu kenapa sayang? Kayaknya kamu kok tidak senang?" Tanya annisa penasaran.

Aku ingin memberitahukannya tapi sebenarnya ku tak ingin.

"Sayang..? yang.." ucap annisa memanggil ku beberapa kali.

aku masih terdiam. Setelah kupikir pikir lagi, aku memang harus memberitahunya.

"Sayang.. sebenarnya ada yang mau aku bicarain sama kamu, tapi kamu jangan salah paham dulu ya sayang." Dengan nada berat hati ku berbicara.

"Iya sayang, memang ada apa?." Annisa jadi bingung dan khawatir.

"Mungkin untuk sementara waktu kita tak bisa bertemu.!" Ucap ku Sambil mengajak Annisa ke tempat duduk yang berada di sebelah kami.

"Lho kenapa memangnya? Ada yang salah dengan hubungan kita?" Tanya Annisa dengan wajah kecewa.

"Tidak sayang, tidak.. Tidak ada yang salah dengan hubungan kita ini." Ucap ku dengan hati-hati

Mencoba untuk menenangkan Annisa yang mulai salah paham.

"Begini, Aku dan keluarga ku akan pindah keluar negeri, di Jepang. Karena ayah ku ada dinas kesana selama 4 tahun, dan selama disana aku di suruh untuk kuliah disana juga." Ucapku Meneruskan pembicaraanku yang sempat terputus.

"Ha..? Apa..? Jadi kamu akan pergi jauh dan kita tak akan pernah bertemu lagi?"Annisa tidak percaya dan mulai meneteskan air mata.

"Sayang, aku pasti kembali. Kembali untuk kamu sayang, setelah aku lulus dan urusan pekerjaan ayahku selesai aku pasti kembali, dan kita akan selalu bersama lagi sayang." Ku ulang kata kata kembali untuk lebih meyakinkan Annisa.

Tangis Annisa membuat ku semakin bingung, semakin berat untuk meninggalkannya.

"Sayang, percayalah padaku, aku takkan melupakanmu. Aku akan selalu memberi kabar kepadamu, walau raga kita jauh tapi hati kita kan selalu dekat. Aku percaya akan cinta kita, percaya akan masa depan kita bahwa kita akan selalu bersama." Mencoba untuk meyakinkan Annisa lagi.

Pada akhirnya Annisa pun mulai mengerti walau air matanya masih menetes.

"Baiklah sayang, aku percaya pada mu pada cinta kita. Aku akan selalu menunggumu disini sampai kamu kembali." Jawab Annisa lirih, dan ku peluk erat dia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 07, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KISAH ROMANCEWhere stories live. Discover now